PPKM Level 3 di Jabodetabek Akan Hambat Perekonomian Triwulan I 2022
KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) menilai penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di Jabodetabek serta diwilayah Bandung Raya, DI Yogjakarta dan Bali akan berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi di awal semester tahun ini.
Alasannya ialah adanya pembatasan aktivitas di berbagai sektor usaha, seperti jam operasional sampai jam 21.00 dengan jumlah pengunjung maksimal 50% di pusat perbelanjaan, mal, supermarket dan pasar swalayan.
Begitu juga di restoran atau rumah makan baik di dalam gedung maupun area terbuka dengan kapasitas pengunjung 50% dengan batas jam operasional pukul 21.00. Sedangkan, fasilitas umum seperti pusat wisata dan taman umum ditutup, termasuk transportasi umum kapasitas maksimal 70%.
"Dengan diberlakukan kembali PPKM level 3, maka akan sangat berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi kita di kuartal I 2022," kata Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Sarman Simanjorang dalam keterangan resmi, Senin (7/2).
Baca juga: 57,89% Geliat Ekonomi Indonesia Ditopang Pulau Jawa
Para pengusaha berharap penerapan level 3 tidak berlangsung lama dan pada pertengahan Maret nanti sudah dapat dikendalikan covid-19, sehingga pemerintah dapat menurunkan level PPKM mengingat pada minggu pertama April 2022.
Pasalnya, pada April sudah memasuki bulan Ramadhan dan lanjut perayaan Hari Raya Idul Fitri. Momentum ini, lanjut Sarman, harus kita manfaatkan untuk menambah omzet dan profit para pelaku usaha yang berdampak pada naiknya konsumsi rumah tangga, serta bisa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Momentum Idul Fitri merupakan puncak perputaran uang terbesar di Indonesia, momentum ini harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha semaksimal mungkin untuk memperkuat arus kasnya untuk mampu bertahan ditengah ketidakpastian ini," jelas Sarman.
Di satu sisi, Kadin mendorong pemerintah terus mengenjot program suntikan booster kepada masyarakat utamanya di Jabodetak, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Barat dan Bali untuk memperkuat imunitas masyarakat sehingga dampak omikron dapat diminimalisir.
"Dengan pemerintah segera mengendalikan omikron, proses pemulihan ekonomi kita dapat berlanjut sehingga target pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5 sampai 5,5% dapat tercapai," pungkasnya. (OL-4)
Terkini Lainnya
24 Lokasi Samsat Keliling di Jadetabek
Akses Tol Jadi Daya Tarik Pengembangan Kawasan Hunian
Kompetisi Madrasah untuk Jabodetabek Digelar
DMI Luncurkan Program Rumah Wirausaha Masjid
1,2 Juta Penumpang Diprediksi Padati KRL Jabodetabek saat Pelantikan Presiden
14 Sasaran Operasi Zebra Kali Ini
Semarakan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust, Grand Dafam Braga Bandung Luncurkan Serenata Akhir Tahun
Konsistensi Summarecon dalam Kemajuan Pendidikan Terus Berlanjut
Ibis Bandung Pasteur Hadirkan Friday Night Barbeque Dinner
Rayakan Pergantian Tahun, Hotel Santika Pasir Koja Bertabur Hadiah
Executive Chefs dan F&B Leaders Perebutkan Piala dari Chairman Archipelago
Mengikis Momok Dwelling Time
Peluang Pendidikan Pariwisata untuk Mendorong Perekonomian
Risiko dan Peluang Trumpisme
Pendidikan Bermutu dan Kesejahteraan Guru
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
Menuju Pendidikan Tinggi Transformatif
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Gandeng Benihbaik, Bigo Live Gelar Kampanye Dukung Yayasan Kanker Indonesia
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap