visitaaponce.com

Kementan Gandeng Perpadi untuk Lancarkan Distribusi Beras

Kementan Gandeng Perpadi untuk Lancarkan Distribusi Beras
Petani menunjukkan hasil panen padi di Bangka Hulu, Kota Bengkulu, Bengkulu, Kamis (06/4).(ANTARA/MUHAMMAD IZFALDI)

KEMENTERIAN Pertanian menggandeng Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) untuk mengejar target produksi 35 juta ton beras pada 2024 dan memperlancar distribusi beras.

"Pada Rakernas Perpadi ini, kami berterimakasih dapat bertemu dengan para penggiling padi seluruh Indonesia. Kami hadir mendengarkan apa yang bisa kami bantu melayani penggilling padi, termasuk bagaimana saudara-saudara penggiling padi bekerjasama dengan petani," kata Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi saat memberikan arahan pada Rapat Kerja Nasional Perpadi 2023 seperti dilansir dari Antara, Selasa (24/10).

Arief menyampaikan target produksi beras pada tahun sebesar 35 juta ton meningkatkan dibandingkan tahun ini yang hanya 31 juta ton. Penambahan itu disebutnya agar Indonesia tidak lagi perlu mengimpor beras untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.

"Tahun depan saya meminta Dirjen Kementerian Pertanian mempersiapkan padi 35 juta ton setara beras. Ini supaya kita tidak impor lagi beras," ucapnya.

Baca juga: Pemkab Bandung Minta Masyarakat Waspadai Beras Plastik

Berdasarkan KSA Badan Pusat Statistik, luas panen padi tahun ini diperkirakan 10,20 juta hektare dengan produksi 53,63 juta ton GKG atau setara 30,90 juta ton beras. Sedangkan konsumsi 30,62 juta ton alias surplus 0,28 juta ton beras.

"Cara untuk mewujudkan ini adalah menaikkan produktivitas padi, dari 5,2 ton per hektare menjadi 5,4 atau 5,5 bahkan 5,7 juta ton per hektare," kata Arief.

Arief menuturkan dalam rangka mencapai target produksi beras 35 juta ton tahun depan, Kementan bersama dinas pertanian seluruh Indonesia harus memastikan berjalan suksesnya Musim Tanam (MT) I 2023-2024 yang berlangsung mulai November 2023 sampai Maret 2024. Karena itu, hal penting yang harus dijamin adalah ketersediaan benih, pupuk, saluran irigasi, penanggulangan hama dan penyuluh pertanian ada bersama petani.

"Yang terpenting untuk mencapai target produksi beras ini dengan membangun ekosistem pangan, yaitu head to head kementerian atau lembaga terkait, merinci satu per satu teknis ada kementerian teknis, kemudian pasca panennya ada penggiling padi, sehingga kita sama-sama dari on farm dan off farmnya dapat meningkatkan produksi," tuturnya.

Baca juga: Bulog Banjiri Pasar dengan Beras Murah Program SPHP

Lebih lanjut Kepala Badan Pangan itu mengatakan langkah lain untuk mengejar target produksi beras 35 juta ton tersebut yakni menyiapkan asuransi pertanian bagi petani dan pelaku usaha pertanian, merincikan optimalisasi alat mesin pertanian dan merincikan 26.000 outlet pupuk milik Pupuk Indonesia di seluruh Indonesia agar terisi pupuk bersubsidi dan komersil.

Kemudian, memastikan kesiapan kepala daerah untuk mengeksekusi permasalahan di lapangan dan memberikan penghargaan bagi dinas pertanian provinsi/kabupaten yang sukses menaikkan produksi.

"Kami juga di Kementerian Pertanian menerapkan penanggung jawab wilayah sehingga permasalahan lapangan dan petani dalam budidaya padi cepat tertangani. Oleh karena itu, langkah penting dilakukan juga adalah optimalisasi peran penyuluh," jelasnya. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat