Panen Beras 4,9 Juta Ton di Bulan Ini, Bapanas Minta Bulog Jemput Bola
KEPALA Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa Bulog harus menjemput bola agar penyerapan beras di momen panen raya ini bisa diserap secara maksimal.
"Bulog harus jemput bola, karena kemarin di beberapa tempat rebutan sama private. Jadi kalau private belum kenyang, Bulog kemudian masuk maka harganya akan tinggi lagi. Jadi ini awal-awal mengisi lumbung-lumbung penggiling padi diisi dulu," ucap Arief di Jakarta pada Kamis (18/4).
Lebih lanjut, Arief mengatakan bahwa di momen panen raya April ini, sebanyak 4,9 juta ton setara beras akan dipanen. Sedangkan untuk Mei mendatang, Arief menyebut akan ada sebanyak 3 juta ton beras yang dipanen.
Baca juga : DPR: Pemerintah Gagap Kendalikan Harga Pangan
"Ya sekarang kan lagi panen. Bulan lalu 3,8 juta ton dari 3,5 juta ton, jadi naik malah 300 ribu ton. Kemudian dikurangi banjir di Demak dan lain-lain sekitar 17 ribu hektare, itu ekuivalen 200 ribu ton. Kemudian bulan ini panen 4,9 juta ton, bulan depan sekitar 3 juta ton, ya itu waktu kita semua untuk serap (beras)," jelasnya.
Namun, lanjut Arief, ada satu masalah yang membayangi momen panen raya di Indonesia, masalah tersebut adalah kapasitas mesin pengering (Dryer) padi yang cukup terbatas. Oleh karena itu, kedepannya, pemerintah Indonesia harus memiliki rencana untuk membangun dryer.
"Dryer itu kan punya kapasitas, jadi challange kita masih sama kapasitas dryer. Kan sebagian besar kita pakainya lantai jemur, kalau lantai jemur tidak ada matahari maka tidak ada pilihan, 1x24 jam setelah dipanen itu harus masuk dryer. Kenapa? Supaya berasnya gak kuning, supaya berasnya juga tidak basah. Kalau di PIBC itu namanya beras sayur, harganya itu kalau kadar airnya diatas 15-17% itu harganya akan jatuh, kedepan kita harus punya perencanaan untuk membangun dryer," pungkasnya. (Fal/Z-7)
Terkini Lainnya
Kerjasama BULOG - Centro Logistica Nacional Intittuto Public (NCL I.P.) Timor Leste dalam Memperkuat Ketahanan Pangan
Bapanas Ungkap Hasil Rapid Test Anggur Muscat yang Diduga Mengandung Residu Pestisida
Bapanas Dorong Penerapan B2SA Berbasis Pangan Lokal hingga ke Sekolah
Anggur Shine Muscat Tiongkok Penuh Residu Berbahaya, Ini Respons Bapanas
Bapanas Ungkap Keunggulan Biodiversitas Indonesia dan Potensi Sorgum
Harga Pangan Naik Per 16 Oktober 2024: Bawang Merah, Beras, dan Cabai Melonjak
Perum Bulog Bakal Dikomandoi Langsung Presiden Prabowo
Program BULOG Hijau: Tanam 570 Bibit Mangrove di Bali, Selamatkan Ekosistem Pesisir
Bulog bakal Jadi Lembaga Nonkomersial, bukan BUMN Cari Profit
Bulog Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan Pemkab Bengkalis Terkait Pembangunan Gudang
Kunjungan Perdana Menko Pangan di Gudang Bulog Pastikan Stok Beras Aman dan Ingin Wujudkan Swasembada Pangan
Berikan Bantuan Alsintan, BULOG Dukung Produktivitas Petani Tebu Blora
Ruang Didik Muhammadiyah
Miftah, Ta’im, atau Siapa pun Dia, dan Kita
Mengapa Terjadi Regresi Partisipasi Pemilih dalam Pilkada 2024?
Realitas Baru Timur Tengah
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap