visitaaponce.com

Pemerintah Sebut Ada 3 Proyek Prioritas dalam Kerja Sama AZEC

Pemerintah Sebut Ada 3 Proyek Prioritas dalam Kerja Sama AZEC
Bus listrik Transjakarta melintas di kawasan Sudirman, Jakarta(ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

DEPUTI Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Edi Prio Pambudi mengungkapkan bahwa Indonesia termasuk negara yang meletakkan proyek cukup banyak di dalam Asia Zero Emmision Community (AZEC).

"Kita termasuk juga negara di ASEAN yang lebih produktif karena kita sudah mempunyai expert group di dalam AZEC yang secara rutin bertemu untuk membahas proyek yang bisa segera dikembangkan," ujar Edi di Jakarta pada Kamis (30/5).

Sebagaimana diketahui, AZEC sendiri ialah komunitas yang diinisiasi oleh Jepang ke negara-negara Asia untuk mengembangkan proyek-proyek transisi energi dan ekonomi hijau.

Baca juga : SIG Akselerasi Dekarbonisasi dan Transisi Energi Hijau

Lebih lanjut, Edi menerangkan bahwa saat ini terdapat setidaknya 3 proyek yang menjadi prioritas dalam kerja sama AZEC tersebut.

"Misalnya untuk Muara Laboh Geothermal ini sudah diindikasi angkanya dan sudah disepakati pada saat pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Kishida pada Desember lalu," kata Edi.

Sebagai informasi, proyek Muara Laboh Geothermal ini memiliki nilai investasi sebesar US$470 juta. Kemduain di Jawa Barat, saat ini sudah mulai diimplementasikan project untuk waste to energy di Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan nilai investasi sebesar US$420 juta. PLTSa ini diketahui bisa mengelola sampah sebanyak 1.853-2.131 ton per harinya. Dan proyek terakhir adalah pengelolaan lahan gambut berkelanjutan untuk ketahanan pangan di Kalimantan Tengah sebesar 10.000 hektare dengan nilai investasi sebesar US$14-30 juta.

"Dan ini juga sudah diselesaikan kajiannya tinggal bagaimana nanti tahapan-tahapan selanjutnya yang akan dikerjakan," imbuh dia.

Selain itu, pemerintah saat ini juga tengah mengupayakan realisasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kayan yang berpotensi menghasilkan tenaga listrik sebesar 9.000 megawatt dengan nilai investasi total US$25 miliar. (Fal/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat