Ini Dampak Bea Masuk 200 Persen untuk Beberapa Produk Impor
PEMERINTAH saat ini sedang mengkaji lebih lanjut terkait dengan penetapan bea masuk beberapa produk impor sebesar 200 persen untuk melindungi produk tekstil Indonesia yang saat ini sedang terpuruk.
Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti, menyampaikan bahwa penetapan bea masuk tersebut memiliki dampak positif dan negatif yang harus diperhatikan.
"Dampak positif implementasi tarif 200 persen, impor berkurang, maka transaksi pembayaran dengan menggunakan USD berkurang sehingga devisa juga tidak digunakan untuk membayar belanja impor itu," ujar Esther saat dihubungi pada Minggu (7/7).
Baca juga : Lindungi Industri Tekstil, Pemerintah Perpanjang Aturan Bea Masuk Tindakan Pengamanan
Di sisi lain, Esther menyatakan bahwa dampak negatif apabila nantinya kebijakan tersebut diimplementasikan adalah bahan baku impor yang dibutuhkan juga akan sulit masuk ke Indonesia.
"Sehingga kebutuhan industri akan bahan baku impor juga akan sulit dipenuhi," tegasnya.
Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa pemerintah harus bisa memastikan impor bahan baku yang nantinya berkurang bisa digantikan dengan bahan baku substitusi impor.
"Jika hal ini tidak bisa dipenuhi maka industri akan kesulitan berproduksi," ungkap dia.
Terakhir, ia juga mengingatkan pemerintah sebaiknya menghalau produk impor barang jadi yang menjadi kompetitor produk Indonesia seperti baja, elektronik, dan tekstil. (Fal/Z-7)
Terkini Lainnya
Pengusaha Susu Lokal Harus Bisa Tingkatkan Efisiensi dan Daya Saing
KPPI Mulai Penyelidikan Perpanjangan TPP Impor Pakaian asal Tiongkok
Tiongkok Tanggapi Kenaikan Bea Masuk Kendaraan Listrik di Eropa
Bea Masuk Impor Tekstil Diperpanjang untuk Jaga Industri Tekstil Nasional
Bea Cukai Berikan Pembebasan Bea Masuk Peralatan dan Bahan yang Digunakan untuk Mencegah Pencemaran Lingkungan
Kinerja Industri Terus Turun, Ekonom: BMAD Apa Sih?
Sejumlah Indikasi yang Dorong Rencana Penaikan PPN 12 Persen
Rencana Kenaikan PPN Dinilai Menurunkan Potensi Pertumbuhan Ekonomi
Tender Makan Bergizi Gratis Dibuka, Ada yang sudah Lobi Harga Jadi Rp7.500 per Porsi
Ekonom Ragukan Swasembada Pangan Tercapai dalam Lima Tahun
Man of Integrity Faisal Basri dan Hal-Hal yang belum Selesai
Peluang Pendidikan Pariwisata untuk Mendorong Perekonomian
Risiko dan Peluang Trumpisme
Pendidikan Bermutu dan Kesejahteraan Guru
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
Menuju Pendidikan Tinggi Transformatif
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap