visitaaponce.com

Faktor Standar dan Keamanan Jadi Tantangan Pengembangan Ekosistem Baterai Indonesia

Faktor Standar dan Keamanan Jadi Tantangan Pengembangan Ekosistem Baterai Indonesia
Seorang teknisi memeriksa kondisi baterai motor listrik yang diisi ulang di bengkel motor listrik(Antara)

PENDIRI National Battery Research Institute (NBRI), Prof Evvy Kartini mengungkapkan bahwa standar keamanan baterai masih menjadi tantangan Indonesia untuk menjadi pemain global. Sebab sejauh ini belum ada aturan turunan terkait standar dan keamanan baterai di Tanah Air.

"Standar dan safety. Saya bisa menyampaikan bahwa Indonesia belum siap dengan standar dan safety. Indonesia harus punya standar dan safety Indonesia, bukan China atau Eropa," ujarnya, Rabu (10/7).

Menurut Prof Evvy, tidak adanya standar dan keamanan ini cukup berbahaya bagi pengembangan baterai. Di sisi lain, banyak juga electronic vehicle (EV) atau mobil listrik dan motor listrik yang masuk ke Indonesia tapi tidak menggunakan standar dan safety Indonesia.

Baca juga : Mengantisipasi Bahaya Laten Kebakaran pada Kendaraan Listrik

"Battery itu sulit terbakar tapi sekali terbakar sulit dipadamkan. Ini perlu kita pelajari bersama-sama. Pengguna harus diajarkan juga standar safety ketika di rumah charger. Kalau charge sudah full akan panas material di dalam akan meleleh," jelasnya.

Dia berharap pemerintah bisa segera merespon hal itu. Indonesia bisa mengikuti standar internasional dengan melakukan pengujian baterai.

Bila standar dan safety baterai bisa diimplementasikan, hal itu akan mendukung pengembangan ekosistem baterai di Tanah Air. Karena membangun ekosistem harus dimulai dari hulu dengan menetapkan regulasi dari pemerintah.(van)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat