Ekspose Pendidikan Vokasi 2020-2024 Siapkan SDM Siap Bersaing
DALAM empat tahun terakhir, Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menunjukkan keseriusannya dalam mentransformasi sektor pendidikan vokasi.
Selama periode 2020-2024, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah meluncurkan berbagai inisiasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri, terutama dalam menghadapi revolusi industri. Berbagai inisiatif ini diluncurkan dengan tujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap bersaing di pasar global.
Sebagai upaya untuk menginformasikan kepada publik terkait capaian pendidikan vokasi selama periode 2020-2024, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melaksanakan kegiatan Ekspose Pendidikan Vokasi 2020-2024 dan Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Semester I Tahun 2024 pada 24 hinga 26 Juli 2024.
Baca juga : Pendidikan Vokasi Bisa Jadi Motor Penggerak Industri Pertanian
Melalui siaran pers yang diterima hari ini, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, dalam pemaparannya mengungkapkan bahwa salah satu tugas Kemendikbudristek adalah menyiapkan Generasi Emas 2045. Dengan melihat tantangan saat ini, ucap Kiki, diperlukan jalan baru pemajuan pendidikan vokasi yang lebih responsif, relevan, inklusif, inovatif, dan efektif sebagai upaya publik untuk kebaikan bersama menghela Generasi Emas 2045.
Dalam periode 2020-2024, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus mendorong satuan pendidikan vokasi untuk memastikan satuan pendidikannya bisa menyelenggarakan praktik kerja lapangan (PKL), menyusun kurikulum bersama industri, serta mengundang para praktisi untuk mengajar.
“Tugas kita adalah memfasilitasi satuan pendidikan vokasi termasuk menghadirkan praktisi mengajar karena inspirasi bisa datang dari mana saja,” ucap Kiki, di Bandung, kemarin.
Tiga fokus transformasi pendidikan vokasi meliputi sekolah menengah kejuruan (SMK), perguruan tinggi vokasi (PTV), serta lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Dalam kurun waktu 2020-2024 hampir 50% dari siswa SMK telah mendapatkan pembelajaran unggul dan relevan melalui kerja sama erat dengan 975 industri, 680 SMK melaksanakan program SMK Produk Kreatif dan Kewirausahaan, 11.496 SMK telah mengembangkan teaching factory (Tefa), dan 391 SMKN menjadi SMK berstatus badan layanan umum daerah (BLUD).
Pada jenjang perguruan tinggi, melalui program Matching Fund, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi mendorong industri untuk terlibat aktif dalam perkembangan penelitian PTV. Tercatat 725 mitra industri telah berkontribusi dengan total dana sebesar 279,12 miliar. Kemudian, melalui Competitive Fund (CF), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi berhasil membantu 386 program studi (prodi) dalam meningkatkan kompetensi SDM dan kapasitas kelembagaan.
Melalui kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, lebih dari 850 ribu mahasiswa telah diberikan kesempatan untuk belajar di luar kampus.
Baca juga : Pakaian Buatan Para Guru SMK Hasil Vokasi Laku Dijual di Paris
Tercatat pula sebanyak 28.269 mahasiswa mengikuti program Sertifikasi Kompetensi, 1.229 prodi menerapkan kurikulum link and match, 54% mata kuliah menerapkan metode pembelajaran berbasis projek atau project based learning (PBL), 502 rekognisi internasional hasil penelitian dosen dan mahasiswa, serta 537 prodi melaksanakan hilirisasi hasil penelitian dan pengabdian ke masyarakat dan dunia kerja.
Kemudian, pada LKP, melalui program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi membantu anak usia sekolah tidak sekolah agar berdaya dan mampu bekerja ataupun berwirausaha.
Tidak hanya itu, persentase penduduk bekerja terhadap angkatan kerja relatih dari tahun 2020 sampai 2023 mengalami peningkatan. Untuk lulusan SMK mengalami peningkatan sebesar 1,87%, lulusan diploma I/II/III mengalami peningkatan sebesar 1,08%, dan untuk lulusan diploma IV, S-1, S-2, S-3 mengalami peningkatan sebesar 0,05%.
Baca juga : Dunia Usaha dan Industri Perlu Serap Tenaga Kerja Lulusan Vokasi
Capaian kemitraan dan penyelarasan dalam ekosistem pendidikan vokasi juga mengalami peningkatan di mana terdapat 746 kemitraan baru melalui program Ekosistem Kemitraan, 8.223 kerja sama bersama dunia usaha dan dunia industri (DUDI) di bawah pendidikan vokasi, 1.655 DUDI terlibat kerja sama dalam pendidikan vokasi, dan 255 skema sertifikasi pada 124 konsentrasi keahlian.
Selain untuk menyampaikan capaian pendidikan vokasi, kegiatan tersebut juga menjadi wadah untuk melakukan refleksi atas isu permasalahan dalam pelaksanaan program kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Menurut Kiki, kegiatan refleksi tersebut menjadi langkah penting untuk melihat capaian yang telah dicapai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dan apa saja yang belum dicapai serta perlu diperbaiki.
“Untuk melakukan transformasi, kita harus memastikan fondasinya sudah kuat. Fondasi utamanya ialah memastikan bahwa transformasi tersebut fokusnya untuk kepentingan peserta didik,” terang Kiki.
Pada kesempatan sama, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, menuturkan bahwa betapa pentingnya bagi pendidikan untuk selalu melakukan terobosan. Selama periode 2020-2024 Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah melakukan upaya seperti meletakkan fondasi terkait regulasi, model kolaborasi, skema perbaikan kurikulum, praktik kerja lapangan, sertifikasi kompetensi, dan menarik serta mengajak DUDI agar terlibat. Syaiful juga menekankan bahwa ke depan pendidikan kejuruan perlu mempertimbangkan kebutuhan daerah.
“Saya membayangkan transformasi pendidikan vokasi yang begitu cepat apabila pengembangkan pendidikan kejuruan bisa disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Saya yakin, pendidikan vokasi akan menjadi solusi masa depan Indonesia,” tukas Syaiful Huda.(Z-8)
Terkini Lainnya
72 Rancangan Busana Karya Siswa dan Mahasiswa Vokasi Ditampilkan Memukau di Runway JMFW 2025
Sinergi Indonesia-Prancis, Pengajar Vokasi Bidang Kuliner Ikuti Pelatihan Eksklusif
Tampil Gemilang, Politeknik Negeri Banjarmasin dan SMKN 1 Balikpapan Juara Umum K3TAB 2024
Sinergi Indonesia-Prancis, Pengajar Vokasi Bidang Kuliner Dapatkan Pelatihan Eksklusif
JMWF 202, Parade Unjuk Karya dan Inovasi Pendidikan Vokasi
Wamenaker: Kualitas Pekerja Migran Indonesia Belum Maksimal
Pendidikan Vokasi Bisa Jadi Motor Penggerak Industri Pertanian
Kolaborasi Ditjen Pendidikan Vokasi dan Markoding Siapkan Talenta Digital Perempuan Vokasi
Melalui Dua Kementerian, Indonesia-Tiongkok Perkuat Kerja Sama Pendidikan Vokasi
Politeknik STMI Jakarta Lakukan Pertukaran Pelajar dengan Kampus Jepang
Cetak SDM Kompeten di Era Digital, ASTRAtech Luncurkan Program Sarjana Terapan Software Engineering
Mengantisipasi Populisme Trump
Fenomena Pelacuran Intelektual dan Mafia Akademik
Menguji Penetapan Tersangka Dugaan Korupsi Tom Lembong
Menemukan kembali Indonesia
Robohnya Mahkamah Kami
Jangan Sia-siakan Hak Demokrasi: Jadilah Pemilih Cerdas
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap