visitaaponce.com

Presiden Jokowi AI dan Transformasi Digital Jadi Kunci Bisnis ke Depan

Presiden Jokowi: AI dan Transformasi Digital Jadi Kunci Bisnis ke Depan
Presiden Joko Widodo(BPMI Setpres)

Presiden Joko Widodo menekankan bahwa transformasi digital khususnya di bidang ekonomi dan keuangan adalah hal yang sangat krusial. Menurutnya, ke depan, cara-cara berbisnis secara digital, terutama yang mengandalkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), akan menjadi primadona.

"Ini akan menjadi potensi bisnis ke depan. Busana, produk, ditransformasi ke bentuk-bentuk digital, dipasarkan secara digital, lewat AI Catwalk, lewat etalase-etalase digital. Nanti bisa langsung dibeli secara digital dan menggunakan juga pembayaran digital," kata Jokowi dalam Festival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEKDI) 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (1/8).

Dia memberi contoh proyek yang dikerjakan Elon Musk baru-baru ini. Ia membuat AI catwalk dengan model menggunakan wajah-wajah para tokoh dunia, mulai dari Elon Musk sendiri, Presiden Donald Trump, Presiden Kim Jong-un, Ketua Dewan Amerika Nancy Pelosi, Tim Cook, Perdana Menteri Justin Trudeau, Hilary Clinton, Mark Zuckerberg, dan Presiden Barack Obama.

Baca juga : Kecerdasan Buatan Generatif akan Ubah Lanskap Pembayaran Indonesia

"Bayangkan jika produk UMKM kita bisa seperti ini. Jumlah UMKM kita sangat besar 64 juta. Tentu digital UMKM ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital dan pembayaran digital kita," kaya Jokowi.

Dia tekankan bahwa di tengah perlambatan dan ketidakpastian ekonomi dunia, Indonesia harus mampu memanfaatkan semua instrumen, peluang untuk bisa terus tumbuh.

Berulangkali Presiden sampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi digital yang begitu besar. Ekonomi digital diproyeksikan tumbuh empat kali lipat di 2030 mencapai Rp5.800 triliun. Pembayaran digital juga akan tumbuh 2,5 kali lipat di 2030 mencapai Rp12.300 triliun.

Jumlah ponsel aktif Indonesia mencapai 354 juta unit, melebihi jumlah penduduk 280 juta. Artinya satu orang bisa memiliki ponsel lebih dari satu. Jumlah pengguna internet Indonesia juga sudah mencapai 185 juta.

"Sehingga saya titip, transformasi digital itu harus inklusif, berkeadilan, masyarakat di pinggiran, masyarakat lapisan ekonomi bawah, ekonomi mikro, UMKM, semuanya harus mendapatkan akses dan kesempatan yang sama, harus mendapatkan perlindungan yang sama," tandasnya. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat