PLTP Kamojang Pegang Peran Besar dalam Transisi Energi di Indonesia
Spesialis Tata Kelola Pembangkit Unit Bisnis Pembangkitan Kamojang PLN Indonesia Power (IP), Iwan Setiono, mengungkapkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang memiliki peran besar dalam proses transisi energi di Tanah Air. Pasalnya, itu merupakan PLTP pertama di Indonesia, sekaligus penghasil hidrogen hijau berbasis panas bumi pertama di Asia Tenggara.
PLTP Kamojang mulai beroperasi sejak 1982. Kemudian, unit 2 dan 3 menyusul lima tahun berselang.
Iwan menyebut Capacity Factor (CF) yang bisa ditampung PLTP Kamojang berada di atas kapasitas faktor geothermal yang ada di dunia.
Baca juga : PLTGU Tambak Lorok Memulai Operasi Komersial
"Kapasitas geothermal di dunia adalah sekitar 80 CF. Kami sampai 2023 kemarin, CF kami masih bisa mencapai 84," ujar Iwan saat ditemui di PLTP Kamojang, Garut, Jawa Barat pada Rabu (4/9)..
Iwan juga menyampaikan lingkungan yang ada di PLTP masih terjaga kehijauannya. Ketika ekosistem lingkungan terjaga, kesinimbungan geothermal akan semakin panjang.
"Ini terbukti bahwa Kamojang 1, 2, 3 ini sudah mendekati 40 tahun. Sampai sekarang tidak berkurang, justru terus bertambah. Ini dibuktikan dengan adanya penambahan unit yang dikelola yaitu Kamojang 4 dan 5," imbuhnya.
Sementara itu, Senior Officer Engineering Panas Bumi Unit Bisnis Pembangkitan Kamojang PLN IP, Tutun Abdurahman menjelaskan kapasitas yang dapat ditampung tiga unit di PLTP Kamojang adalah 140 megawatt (MW). Tutun juga menuturkan, di tingkat nasional, PLTP Kamojang berkontribusi 24% untuk energi panas bumi ini. Sementara, di tingkat dunia, PLTP Kamojang memberikan kontribusi sebesar 3,6%.
PLTP Kamojang, lanjut Tutun, saat ini juga telah bisa memproduksi hidrogen hijau. Adapun kapasitas produksi hidrogen hijau yang diproduksi di PLTP Kamojang adalah sebanyak 8 kilogram hidrogen hijau per jam. Namun sayangnya, pemanfaatan hidrogen hijau di Indonesia masih menghadapi sedikit tantangan karena belum terlalu banyak konsumen yang memanfaatkannya. (Z-11)
Terkini Lainnya
Proyek Panas Bumi Mandek, Jokowi: karena Perizinan Lambat
Panas Bumi Indonesia Punya Potensi Besar untuk Penuhi Kebutuhan Energi Nasional
Banyak Pungutan, Pengembangan Energi Panas Bumi tidak Maksimal
Dataran Tinggi Dieng Diusulkan Jadi Taman Bumi Nasional
Menuju Net Zero Emision, Energi Baru Terbarukan Jadi Harga Mati
Pertautan Muslim Indonesia dan Tiongkok Menyambut 75 Tahun Hubungan Diplomatik Dua Bangsa
75 Tahun Tiongkok dan Ambisi Globalnya Langkah Strategis Indonesia
Menyiapkan Generasi Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Pembangunan Manusia dan Makan Bergizi Anak Sekolah
Menunggu Perang Besar Hizbullah-Israel
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap