Suku Bunga Acuan Tinggi Menekan Kredit Rumah Tangga
Kondisi konsumsi rumah tangga saat ini dinilai berada dalam guncangan. Itu tergambar dari pertumbuhan kredit multiguna rumah tangga yang melambat, tak sejalan dengan pertumbuhan kredit nasional.
Padahal kredit multiguna secara umum menggambarkan upaya pemenuhan konsumsi masyarakat di luar hal-hal yang bersifat pokok. Hal tersebut disoroti oleh peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan dalam diskusi daring bertajuk Moneter dan Fiskal Ketat, Daya Beli Melarat, Kamis (12/9).
"Situasi yang dihadapi rumah tangga tidak baik-baik saja. Komposisi kredit multiguna ini ada di urutan kedua (terhadap total kredit nasional) terbesar sekitar 41%, pertama 43% dari kredit KPR," ujarnya.
Baca juga : Penerapan Tarif PPN 12 Persen akan Rusak Perekonomian
Mengutip data Bank Indonesia, pertumbuhan kredit multiguna rumah tangga memiliki kecenderungan melambat. Pada 2022, pertumbuhannya mencapai 8,7%, lalu terjun bebas di 2023 menjadi 1,54%. Sementara dalam tahun berjalan saat ini, pertumbuhannya belum mampu menembus 5%.
Pertumbuhan kredit multiguna rumah tangga dinilai dapat menjadi pemantik pada perekonomian. Kontribusinya yang cukup besar pada total kredit nasional juga potensial mendongkrak kinerja kredit yang relatif stagnan.
"Artinya kalau multiguna bisa dipush lewat kebijakan bunga acuan, itu bisa jadi stimulus terhadap kredit rumah tangga yang bisa mendorong aktivitas ekon yang lebih besar," jelas Abdul.
Di saat yang sama, pertumbuhan kredit rumah tangga juga bisa mendorong masyarakat melakukan konsumsi tanpa harus menyerap tabungan secara berlebih. Karenanya, kebijakan yang mendukung pergerakan kredit rumah tangga diperlukan. (Z-11)
Terkini Lainnya
Apindo: Penurunan Suku Bunga The Fed harus Diikuti Bank Indonesia
The Fed Turunkan Suku Bunga Acuan, Begini Respons Ekonom
Rupiah Diprediksi Menguat di Sepanjang Rabu 30 Oktober 2024
BI Pertahankan Suku Bunga Acuan, Apindo: Ekonomi Lebih Kondusif
Rupiah Menguat Jelang Pengumuman Suku Bunga Acuan BI
Indonesia Dihantui Deflasi, BI Perlu Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen
Konsumsi Masyarakat Melorot di Triwulan Ketiga 2024
Pesimistis Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun bisa Mencapai 5,1%
Penerapan Tarif PPN 12 Persen akan Rusak Perekonomian
Pemerintah harus Waspadai Ancaman Deflasi Beruntun
Gen Z dan Alpha Dominasi Kelas Menengah, Paling Boros soal Makanan
13 Tahun Partai NasDem Deliberasi Politik Surya Paloh
Kemenangan Trump, Krisis Timteng, dan Dampak bagi RI
Kunjungan Prabowo dan Penguatan Kemitraan RI-Tiongkok di Global South
Menemukan kembali Indonesia
Robohnya Mahkamah Kami
Jangan Sia-siakan Hak Demokrasi: Jadilah Pemilih Cerdas
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap