visitaaponce.com

Deflasi dan Turunnya Fed Fund Rate Jadi Faktor Pendorong BI Turunkan Suku Bunga

Deflasi dan Turunnya Fed Fund Rate Jadi Faktor Pendorong BI Turunkan Suku Bunga
Ilustrasi(Dok.MI)

EKONOM senior, Ryan Kiryanto, mengungkapkan Bank Indonesia diyakini akan menurunkan suku bunga (BI Rate) dalam waktu dekat. Pasalnya, ada beberapa faktor pendorong yang dapat membuat BI Rate turun.

Salah satunya, ia memprediksi dalam waktu deket The Fed akan melonggarkan kebijakan moneternya dengan menurunkan Fed Fund Rate sebesar 25-50 basis poin.

"Tapi keinginan mayoritas turunnya adalah 50 basis poin, ini ada kaitannya dengan rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan (suku bunga acuan) tetap 6,25% atau akan menurunkan ke 6%," ucap Ryan saat ditemui di Jakarta pada Kamis (12/9).

Baca juga : Bank Indonesia Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan BI Rate di 6,25 Persen

Faktor lainnya adalah pemutusan hak kerja (PHK) yang terus terjadi, PMI manufaktur yang juga sudah di bawah ambang batas 50, dan pertimbangan yang paling serius adalah terjadinya deflasi selama 4 bulan berturut-turut.

"Deflasi 4 bulan berturut-turut sudah menunjukkan sinyal kuat bahwa memang kegiatan konsumsi masyarakat menurun atau melemah. Siapa yang melemah? Menurut BPS yaitu mereka yang masuk kategori kelas menengah," ungkap Ryan.

Kelas menengah, sambung Ryan, adalah mereka yang membelanjakan uangnya setiap hari dengan rata-rata US$3. Ia menyebut, sebagian dari mereka sudah downgrade, tidak lagi masuk dalam kategori kelas menengah tetapi masuk kategori kelas pramenengah.

Baca juga : Tekanan Mereda, BI Disarankan Tahan Suku Bunga Acuan

"Makanya beberapa lapangan usaha yang tertekan salah satunya adalah resto. Sekarang ini restoran-restoran (formal) sudah mulai berkurang. Anak-anak muda kita yang milenial yang kelas menengah mereka tetep makan ayam kripsi, tapi ayam crispy versi gerobak, yang penting makan krispi karena kelas menengah kita sensitif terhadap harga," terangnya.

Ryan meyakini, apabila nantinya BI menurunkan suku bunga acuan ke 6%, cepat atau lambat hal tersebut akan tertransmisi ke sektor bunga pinjaman atau bunga kredit. Dengan begitu, para pelaku usaha bahkan sampai dengan individu bisa terstimulasi untuk mengajukan kredit baik kredit modal kerja dan kredit investasi bagi para pelaku usaha, dan juga kredit konsumtif bagi individu.

"Kalau suku bunga itu bisa turun, ini memberikan stimulus atau dorongan kepada sektor perbankan untuk juga menyesuaikan suku bunga sesuai dengan kebijakan BI," pungkasnya. (J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat