Percepat Transisi Energi Terbarukan dengan Teknologi Penyeimbang
Target Indonesia untuk mempercapat transisi energi terbarukan hingga 30 GW pada 2033 dan 58 GW pada 2040 harus didukung dengan solusi penyeimbang yang fleksibel dan andal. Salah satunya adalah penggunaannya teknologi seperti yang dihadirkan Wartsila, pemimpin global dalam solusi energi dari Finlandia.
"Teknologi Wartsila memungkinkan konversi pembangkit yang ada menjadi bahan bakar berkelanjutan, dengan kemampuan untuk mencapai campuran hidrogen sebesar 25%, memastikan sistem energi tetap adaptif dan tangguh,” ujar Direktur Bisnis Energi Australiasia Wartsila Energy, Kari Punnonen, dalam seminar Indonesia Energy Transition Forum 2024.
Ia mengatakan pihaknya telah meluncurkan pembangkit listrik bermesin hidrogen 100% siap pakai berskala besar pertama di dunia. Itu kemudian menjadi standar baru untuk solusi energi bersih. Inovasi tersebut menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung Indonesia dan negara-negara lain dalam memenuhi permintaan yang semakin meningkat akan energi yang berkelanjutan dan andal.
Baca juga : Anak Usaha BREN dan Bangkok Bank Public Sepakati Amandemen Perjanjian Fasilitas
Direktur Penjualan Indonesia Wartsila Energy, Febron Siregar, menjelaskan portofolio pembangkit listrik Internal Combustion Engine (ICE) sebesar 5GW milik Wartsila sudah beroperasi di wilayah seperti Lombok, Bali, dan Sumatra. Pembangkit listrik itu akan menyediakan daya penyeimbang yang penting.
"Pembangkit listrik ini berperan penting dalam memungkinkan Indonesia mengintegrasikan lebih banyak sumber energi terbarukan, sehingga mengurangi biaya energi dan emisi CO2,” ucapnya.
Dia menerangkan bahwa lanskap energi global sedang menyaksikan pergeseran peran gas alam dari sumber daya beban dasar menjadi sumber daya penyeimbang yang kritis. Indonesia kemungkinan akan mengikuti tren ini, dengan gas berfungsi sebagai bahan bakar transisi yang mendukung integrasi energi terbarukan ke dalam jaringan listrik nasional.
Baca juga : PLTP Kamojang Pegang Peran Besar dalam Transisi Energi di Indonesia
“Hasil draf RUPTL (2024-2033) dan simulasi PLEXOS menunjukkan bahwa sistem energi Indonesia di masa depan akan didominasi oleh energi terbarukan. Pergeseran ini akan memerlukan penggunaan sumber daya penyeimbang berbasis gas, seperti pembangkit listrik mesin, untuk menjaga stabilitas jaringan dan memastikan pasokan listrik yang andal," imbuh Febron.
Selain memanfaatkan mesin penyeimbang yang ada, pengenalan solusi hibrida seperti menggabungkan mesin-mesin ini dengan sistem fotovoltaik (PV) surya baru menawarkan Indonesia jalur untuk mengurangi biaya pembangkitan, meningkatkan ketersediaan sistem, dan mengurangi emisi lebih lanjut. Sistem hibrida seperti ini tidak hanya meningkatkan keandalan jaringan energi, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan keberlanjutan negara.
Wartsila, kata dia, senantiasa berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Indonesia dalam mewujudkan masa depan yang lebih hijau, dengan menyediakan teknologi dan keahlian penting yang dibutuhkan. Sehingga bisa mencapai target energi terbarukan sekaligus menyediakan listrik yang andal dan mengurangi dampak lingkungan.
“Kami sangat yakin bahwa mesin gas mewakili solusi sempurna untuk transisi energi. Dengan efisiensi, fleksibilitas, kesadaran lingkungan, efektivitas biaya, dan ketahanan yang luar biasa, mesin gas menawarkan pendekatan holistik untuk produksi energi berkelanjutan,” tutup Febron.(Z-11)
Terkini Lainnya
Transisi Energi di Indonesia Dapat Perhatian Khusus dari Masyarakat Internasional
Pemkab Madiun Manfaatkan Gas Metana untuk Pengganti Elpiji
Revolusi Energi: Korea Selatan Luncurkan Superkapasitor Berbasis Energi Surya
Energi Terbarukan Dukung Kemandirian UMKM
PIS Dorong Kegiatan Ekonomi yang Ramah Lingkungan di Pesisir Bali
IESR Dorong Kerja Sama Tiongkok-Indonesia Dukung Ambisi Iklim dan Transisi Energi
Berencana Deforestasi untuk Pangan dan Energi, Pemerintah Abai Upaya Perbaikan Iklim
Prabowo Sindir Profesor Mental Lembek
Houthi, Iran, Hamas Kecam Israel Serang Fasilitas Sipil Yaman
Delapan Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan Bidang Energi
RUU Sisdiknas dan Harapan Mewujudkan Pendidikan Holistik
Bahaya Mengancam Anak di Ranah Daring
Penghancuran Kreatif
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap