Kebijakan Fiskal Mesti Ikuti Pelonggaran Moneter
DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economic (CoRE) Indonesia Mohammad Faisal menyatakan, pemerintah selaku otoritas fiskal mesti mengeluarkan kebijakan yang mendukung pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia. Itu dimaksudkan agar perekonomian bisa bergerak secara optimal.
Baca juga : BI Putuskan Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25%
"Sudah jelas harus ada bauran kebijakan moneter dengan fiskal. Jadi ketika moneter melakukan kebijakan pelonggaran, maka semestinya fiskal juga melakukan pelonggaran. Jangan malah kontradiktif, moneter melonggar, fiskal malah mengetat," ujarnya saat dihubungi, Jumat (20/9).
Faisal mengatakan, pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan BI mesti diiringi dengan pelonggaran kebijakan fiskal agar ada peningkatan permintaan masyarakat. Pelonggaran itu diperlukan, utamanya untuk mengerek gairah konsumsi masyarakat kelas menengah ke bawah.
Kebijakan di sisi fiskal yang dapat diberikan, kata Faisal, di antaranya ialah memperkuat pengendalian inflasi, penciptaan lapangan pekerjaan, insentif untuk meningkatkan produksi, dan mendorong pendapatan masyarakat kelas menengah ke bawah. "Karena PR terbesarnya justru ada di sana," jelasnya.
Baca juga : Pemerintah Pastikan Kesiapan APBN untuk Respons Kenaikan BI Rate
Faisal menambahkan, pelonggaran kebijakan BI Rate sedianya dapat mendorong penurunan suku bunga perbankan. Suku bunga kredit yang rendah juga disebut dapat meningkatkan gairah konsumsi masyarakat.
"Dengan suku bunga yang lebih rendah diharapkan masyarakat kelas menengah yang memiliki tabungan bisa lebih memanfaatkan atau lebih tertarik untuk spending, tapi ini tidak akan bisa efektif tanpa ada dorongan dari fiskalnya juga," kata dia.
"Karena ketika income terbatas, mereka otomatis untuk spending juga harus hati-hati, mereka sebetulnya sebagian sudah memakan tabungan karena keterpaksaan, sehingga kalau kemudian mereka ingin spending lebih luas, itu harus didorong dari income dan itu peran dari dukungan fiskal," pungkas Faisal. (Mir/M-4)
Terkini Lainnya
Kadin Indonesia: Industri Otomotif masih Perlu Insentif Fiskal
Kantongi Fasilitas Kawasan Berikat, PT Giwang Citra Laut Mantap Penuhi Permintaan Pasar Global
IMF Proyeksi Ekonomi Indonesia Stagnan di 2024 dan 2025
Hilirisasi di Indonesia Dinilai Eksklusif
Dorong Kompetitif, Pemerintah Evaluasi Fasilitas KEK Batam
Genjot Investasi untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 %
Rupiah Melemah, Airlangga: Fundamen Ekonomi Indonesia Kuat
BI Putuskan Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25%
Pemerintah Pastikan Kesiapan APBN untuk Respons Kenaikan BI Rate
Sri Mulyani Soroti Mahalnya Biaya Pinjaman Bank Dunia
Transformasi Zakat di Era Digital: Kiprah Baznas Selama Dua Dekade (2001-2024)
Drama Nasib Honorer Pasca-UU ASN
Takdir Mahmoud Abbas Pascaperang Gaza
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap