visitaaponce.com

Jasa Raharja Potensi Kecelakaan Bertambah Seiring Pertumbuhan Kendaraan

Jasa Raharja : Potensi Kecelakaan Bertambah Seiring Pertumbuhan Kendaraan
Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono(Antara)

PERTUMBUHAN kendaraan di Indonesia setiap tahun mencapai angka 4%. Sementara panjang jalan non-tol dan jalan tol tumbuh 6%, serta jumlah penduduk naik rata-rata 1,1%. Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono menegaskan pertumbuhan tersebut menunjukkan peningkatan probabilitas atas potensi kecelakaan lalu lintas.

Saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara IFG dengan Komisi VI DPR RI, Rivan mengatakan Jasa Raharja terus melakukan berbagai langkah strategis, salah satunya dengan membangun sistem terintegrasi bersama seluruh mitra kerja terkait, seperti Kepolisian, Dukcapil, hingga rumah sakit.

"Saat ini, rata-rata kecepatan penyerahan santunan meninggal dunia secara nasional dapat direalisasikan dalam waktu 1 hari 7 jam. Sedangkan untuk penyelesaian berkas santunan dicapai dalam waktu 9 menit 13 detik," ujar Rivan, di Jakarta, Jumat (20/9).

Baca juga : Jasa Marga Catat Peningkatan Volume Lalu Lintas di 4 Ruas Tol di Luar Pulau Jawa

Selain kecepatan penyerahan santunan, Jasa Raharja juga terus berupaya meningkatkan pelayanan dengan membuat standardisasi perawatan di 582 rumah sakit di bawah naungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Kami juga telah meluncurkan buku Diagnosis Cedera, Formularium, dan Kompendium Medis Nasional Jasa Raharja (DC-FKMN-JR) yang akan menjadi panduan teknis tentang biaya perawatan untuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang menangani korban kecelakaan," papar Rivan.

Sementara itu, Direktur Utama IFG, Hexana Tri Sasongko, menyampaikan bahwa IFG sebagai holding asuransi dan penjaminan, mendapatkan penugasan untuk menjadi bagian penting dalam penyelesaian asuransi milik pemerintah.

Baca juga : 961 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek

"Sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah menyelamatkan industri asuransi, khususnya jika penyelesaiannya memerlukan solusi yang komprehensif lintas kementerian/lembaga, tentunya juga memerlukan dukungan dari Komisi VI untuk mendorong inisiatif-inisiatif yang dilakukan guna menyelesaikan permasalahan yang ada," ungkapnya.

Hexana menambahkan bahwa IFG memiliki perspektif masa depan untuk membangun industri asuransi dan penjaminan yang dapat berkontribusi secara baik bagi perekonomian.

"Dan tentu saja juga bagaimana membangun paradigma yang benar di masyarakat sehingga asuransi benar-benar menjadi suatu kebutuhan," ujarnya. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat