Jokowi Presiden Terpilih Prabowo Janji Lanjutkan Hilirisasi
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan pembangunan smelter bauksit perdana--smelter grade alumina refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia--di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024). Jokowi memastikan program hilirisasi akan dilanjutkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Satu satu bisa diselesaikan," kata Presiden Jokowi usai Peresmian Injeksi Bauksit Perdana smelter grade alumina refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia, di Kabupaten Mempawah Kalimantan Timur, Selasa (24/9/2024).
Sebelumnya pada Senin (23/9/2024) Presiden meresmikan smelter untuk produksi katoda tembaga milik PT Amman Mineral Internasional Tbk di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dilanjutkan dengan meresmikan smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Gresik Jawa Timur.
Baca juga : Presiden Jokowi: Prabowo Ingin Pembangunan IKN Selesai dalam 4 Tahun
Di Mempawah Kalimantan Barat, SGAR fase 1 smelter bauksit hasil kolaborasi PT Antam dan PT Inalum juga sudah selesai. Presiden berharap Indonesia tidak lagi mengekspor bahan mentah. Semuanya harus diolah di dalam negeri, sehingga menghasilkan produk bernilai tambah bagi Indonesia.
Hilirisasi juga membuka luas kesempatan kerja di dalam negeri tidak hanya sektor minerba, melainkan juga di sektor pertanian, kelautan, dan perkebunan.
"Saya sudah diskusi panjang dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Nanti beliau akan juga mulai hilirisasi di sektor pertanian, perkebunan dan kelautan. Artinya sektor pangan juga akan masuk ke hilirisasi. Nilai tambah akan muncul di dalam negeri," ucap Jokowi.
Baca juga : Finalisasi Kebijakan di APBN 2025 Disepakati Bersama oleh Jokowi dan Prabowo Subianto
Oleh karena itu, pembangunan smelter PT Borneo alumina Indonesia ini merupakan usaha pemerintah untuk menyongsong Indonesia menjadi negara industri.
Dia meminta agar sumber daya alam Indonesia diolah di dalam negeri dan tidak lagi mengekspor bahan-bahan mentah.
"Setop mengekspor bahan-bahan mentah," kata Presiden Jokowi.
Baca juga : Jokowi: RAPBN 2025 harus Akomodasi Semua Program Pemerintahan Prabowo Subianto
Sebab dengan mengolah sendiri bahan mentah, nilai tambahnya akan diperoleh oleh masyarakat, negara dan itu terlihat lompatan nilai tambahnya pada beberapa produk yang sudah dihentikan ekspor mentahnya.
"Saya berikan contoh untuk nikel. Nikel sebelum tahun 2020 kira-kira ekspor kita mentahan itu sebesar USD 1,4 sampai USD miliar, artinya kurang lebih Rp20-an triliun. Begitu kita setop tahun kemarin, ekspornya USD 34,8 miliar, artinya hampir Rp600 triliun nilai tambah menjadi kita miliki sendiri," kata Presiden.
Saat ini kebutuhan aluminium di dalam negeri sebesar 1,2 juta ton, 56% nya Indonesia masih mengimpor. Padahal Indonesia memiliki bahan bakunya.
Baca juga : Presiden Jokowi Mulai Transisi Pemerintahan dengan Perkenalkan Prabowo
Oleh karena itu setelah smelter selesai berproduksi, diharapkan bisa menghentikan impor aluminium yang sebesar 56% tersebut.
"Bisa kita setop, tidak impor lagi. Kita produksi sendiri di dalam negeri dan kita tidak kehilangan devisa. Karena dari sini (impor aluminium 56%) Indonesia harus keluar devisa kira-kira USD 3,5 miliar setiap tahunnya, angka yang besar sekali Rp50 triliun lebih devisa kita hilang gara-gara impor aluminium," kata Presiden.
Dia katakan dengan selesai dibangunnya ekosistem hulu ke hilir untuk industri aluminium, maka Indonesia akan kita memulai babak baru sebagai negara industri.
"Ini perjuangan yang tidak mudah. Saya tahu di sini juga sempat terganggu, tapi dengan semangat dan visi yang kuat hari ini kita bisa selesaikan. Dan ini akan merupakan jejak-jejak industrialisasi, mulainya industrialisasi di negara kita Indonesia," kata Jokowi. (Try/P-3)
Terkini Lainnya
Bos Smelter Beberkan Aliran Uang Rp124 Miliar dalam Kasus Korupsi Timah
Sidang Harvey Moeis: Saksi Ungkap Biaya Pemurnian Smelter Swasta Lebih Murah dari PT Timah
Saksi Ungkap Harga Operasional Smelter PT Timah tidak Masuk Akal
Saksi Beberkan Kerja Sama PT Timah dengan Smelter hingga Pertemuan dengan Harvey Moeis
Bos Smelter Beberkan Kerjasama dengan PT Timah dalam Sidang Harvey Moeis
Pembacaan Vonis Terhadap Donald Trump Ditunda untuk Kali Ketiga
Pelaku Usaha Harap Calon Menteri Prabowo Profesional dalam Bekerja
Sri Mulyani Diminta Kembali Jadi Menteri Keuangan oleh Prabowo Subianto
Prabowo Subianto Minta Airlangga Hartarto tetap Jaga Perekonomian
Lima Asosiasi Minta Presiden Terpilih Kaji Usulan Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah
Presiden AS Joe Biden Kirim Delegasi Hadiri Pelantikan Prabowo Subianto
Pendidikan Bermutu dan Kesejahteraan Guru
Belajar Kolaboratif
Membangun Kapasitas Biologi Komputasi untuk Kemandirian Bangsa
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
Menuju Pendidikan Tinggi Transformatif
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap