visitaaponce.com

Mentan Ajak Pengusaha Tionghoa Terjun di Program Cetak Sawah di Merauke

Mentan Ajak Pengusaha Tionghoa Terjun di Program Cetak Sawah di Merauke
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.(Dok.MI)

MENTERI Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengajak para pengusaha Tionghoa untuk menyukseskan berbagai program pemerintah yang berkaitan dengan sektor pangan, salah satunya adalah adalah program cetak sawah 3 juta hektare yang berada di Merauke, Papua Selatan.

"Khusus cetak sawah, kalau ini kita lakukan maka hasilnya sudah pasti akan kelihatan. Bapak Ibu perkalian sederhana kalau 3 juta jadi kenyataan produksi 5 ton saja apalagi 10 ton per hektare hasilnya 30 juta ton. Dan kalau itu bisa kita lakukan kita bisa ekspor 4 sampai 5 juta ton," ujar Amran dikutip sari keterangan yang diterima pada Minggu (29/9).

Berdasarkan blue print yang tertera, sambung Amran, tahun-tahun di masa pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto akan ada pembangunan besar di sektor pertanian. Mentan menegaskan, Prabowo berkomitmen akan melanjutkan program pangan yang dikerjakan Presiden Joko Widodo.

Baca juga : Menteri Pertanian Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern

"Dan saat ini sudah mulai bekerja di lapangan khususnya wilayah Merauke, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Barat. Di sana kita membangun klaster pertanian modern yang sejajar dengan negara maju lainya," katanya.

Namun demikian, lanjut dia, target pemerintah dalam waktu dekat ini adalah kembali mewujudkan Indonesia swasembada pangan.

"Kita bisa ekspor ke depan, tapi janji kita dalam waktu dekat adalah swasembada dulu. Maaf, Bapak, Ibu, dulu Indonesia kita Impor dan semua itu harus kita kembalikan menjadi ekspor. Ini bisa kita wujudkan di dalam waktu 2 hingga 3 tahun ke depan," jelasnya.

Baca juga : Program Cetak Sawah di Merauke Diyakini akan Berhasil

"Kita bisa mengukir sejarah selama Indonesia merdeka mudah-mudahan pemerintahan Bapak Presiden terpilih Bapak Prabowo bisa mencetak sejarah pertama kita menjadi eksportir terbesar dari Indonesia ke seluruh dunia," tambah Amran.

Pemerintah saat ini juga tengah berupaya mendukung program makan bergizi gratis untuk lebih dari 28 juta anak sekolah. Salah satunya dengan melanjutkan program pekarangan pangan lestari yang dulu pernah dilakukan.

"Mimpi kita ke depan untuk program makan bergizi gratis adalah tidak ada impor karena semua bisa dihasilkan dari pekarangan. Ini bisa surplus dan kita tinggal tambah subtitusi menu makan dari protein yang sudah surplus seperti telur dan ayam," tandasnya. (J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat