BI Diproyeksikan Pertahankan Suku Bunga Acuan 6 Persen
Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) memproyeksikan Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di posisi 6% pada Rapat Dewan Gubernur atau RDG BI Oktober 2024.
"Bank Indonesia diperkirakan mempertahankan BI rate di 6,00% pada pertemuan bulan Oktober. Setiap ruang potensial untuk pemangkasan kebijakan lebih lanjut harus dicadangkan untuk mengatasi risiko tren deflasi yang berkepanjangan," kata Peneliti LPEM UI Jahen Fachrul Rezky di Jakarta, Rabu (16/10).
Meski demikian, dengan kondisi tahun 2024 yang tersisa kurang dari tiga bulan, BI masih memiliki ruang untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut di sisa tahun ini. Hal ini dilakukan dengan menimbang instrumen pemangkasan suku bunga dapat digunakan di masa mendatang untuk mendorong permintaan agregat di sektor riil apabila tren deflasi berlanjut.
"Namun, pemotongan suku bunga acuan oleh BI cenderung belum mendesak untuk dilakukan dalam Rapat Dewan Gubernur BI Oktober ini. Sehingga, kami berpandangan bahwa BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6,00 persen untuk saat ini," tuturnya.
Dalam laporan analisisnya, LPEM UI menyebutkan, dari sisi domestik, saat ini Indonesia masih berkutat dengan tren deflasi berturut-turut selama lima bulan terakhir walaupun secara umum inflasi masih dalam rentang target BI yang sebesar 1,5% hingga 3,5%.
Diketahui, pada September, indeks harga umum mengalami deflasi 0,12%, lebih dalam dibandingkan bulan Agustus yang sebesar 0,03%.
Pendorong utama deflasi bulanan pada September adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau, yang mencatat deflasi 0,59% dan menyumbang 0,17 poin persentase terhadap
deflasi keseluruhan bulan ini. (Ant/Z-11)
Terkini Lainnya
Bappebti Mulai Alihkan Tugasnya ke OJK dan BI
Ada Perayaan Natal dan Tahun Baru, Penjualan Eceran Kembali Bergairah
Babak Baru Eksplorasi Rupiah Digital
BI Perkuat Dukungan untuk UMKM agar Lebih Berdaya Saing
BI: Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat pada Desember 2024
Cadangan Devisa RI Naik ke Angka Rp2.523 Triliun
Deflasi Bentuk Tren Baru, Desain Efisien dan One Stop Living Jadi Pilihan
PKB Sebut Indonesia Butuh Kolaborasi untuk Atasi Deflasi
Indonesia Dihantui Deflasi, BI Perlu Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen
Rachmat Gobel Ajukan 3 Solusi Atasi Deflasi
Deflasi Beruntun karena Pemerintah Salah Bikin Kebijakan
Rekayasa Konstitusional Pemilu Presiden
Indonesia di BRICS: Babak Baru atau Keterikatan Baru?
Polemik Pagar Laut
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap