Apindo Apresiasi Rencana BI Perluas Insentif KLM
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) yang berencana memperluas kebijakan likuiditas makroprudensial (KLM) yang diarahkan untuk sektor padat karya. Kebijakan tersebut dianggap bakal menambah arus pembiayaan perbankan kepada sektor yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar itu.
“Kami meyakini insentif ini akan meningkatkan arus pendanaan dan kelancaran pembiayaan bagi sektor-sektor yang ditargetkan, sehingga produktivitas usaha di sektor-sektor tersebut bisa meningkat. Insentif ini secara tidak langsung akan berdampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja yang lebih tinggi dan berpotensi menekan resiko PHK,” ujar Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani saat dihubungi, Kamis (17/10).
Dia menambahkan, rencana pemberian insentif oleh bank sentral dinilai dilakukan dalam waktu yang tepat. Itu juga dianggap sesuai dengan kebutuhan dunia usaha saat ini. Di lain sisi, itu juga akan menjadi stimulus penting bagi industri sektor manufaktur lantaran tengah dalam tren penurunan kinerja.
Tren penurunan itu sedianya terkonfirmasi dari penurunan level indeks Purchasing Manager’s Index (PMI) dalam beberapa bulan terakhir yang juga ditandai dengan tersendatnya penciptaan lapangan kerja formal. “Insentif ini tentu menjadi kabar gembira bagi para pelaku usaha di sektor terkait karena peluang mereka untuk memperoleh pendanaan usaha yang dibutuhkan menjadi lebih tinggi,” jelas Shinta.
Rencana stimulus dari BI itu juga dinilai sesuai dengan kondisi makro ekonomi nasional yang saat ini relatif dalam kondisi baik. Belum lagi, kata Shinta, nilai tukar rupiah yang terbilang cukup stabil. Dengan begitu, stimulus dari bank sentral tidak menimbulkan risiko yang berlebihan terhadap stabilitas dan ketahanan ekonomi nasional.
“Sebaliknya, insentif ini memberikan dorongan peningkatan produktifitas di sektor riil yang dpt menciptakan peningkatan produktivitas, penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan lebih berkualitas,” terang Shinta.
Lebih lanjut, dia juga meyakini stimulus KLM dari BI akan mendorong geliat usaha sektor padat karya. Hanya, Shinta menyoroti perihal daya tahan industri pengolahan dalam negeri yang terdampak situasi global.
Menurutnya, stimulus yang diberikan bank sentral belum cukup untuk menahan maupun mendorong pertumbuhan yang cepat di sektor padat karya. “Perlu intervensi kebijakan yang lebih holistik untuk meningkatkan produktivitas, ketahanan dan daya saing industri padat karya nasional seperti penanganan pemerintah terhadap persaingan usaha maupun persaingan dagang yang tidak sehat di pasar domestik terhadap output-output industri padat karya,” imbuhnya.
“Seperti garmen, sepatu, kaerna impor-impor ilegal atau impor-impor dengan predatory pricing, perlunya peningkatan daya saing biaya usaha universal untuk meningkatkan efisiensi beban usaha industri terkait, bantuan untuk mengadopsi teknologi-teknologi manufaktur baru yang lebih hemat energi dan lebih efisien dalam memproduksi berbagai produk industri padat karya seperti tekstil,” tambahnya. (Z-11)
Terkini Lainnya
Apindo Dukung Penerapan UU PDP untuk Ciptakan Iklim Digital yang Inovatif
Pengusaha Tersenyum Lebar Penerapan PPN 12% Ditunda
Soal Tax Amnesty Jilid III, Apindo: Pemerintah Harus Perbaiki Data
Apindo: Penerapan PPN 12% Perlu Penyesuaian Waktu
Apindo: Penurunan Suku Bunga The Fed harus Diikuti Bank Indonesia
Begini Respons Apindo soal Putusan Mahkamah Konstitusi tentang Judicial Review UU Cipta Kerja
Aprindo: Usaha Ritel Kebal dari Gelombang PHK
Pemerintah Pastikan Fokus Mendorong Industri Padat Karya
Sritex Pailit, Janji Pemerintah Jor-joran Beri Stimulus untuk Industri Dalam Negeri
Kepailitan Sritex Jadi Bukti Kebijakan Pemerintah yang Semrawut
Perluasan Insentif KLM Dinilai belum Sepenuhnya Mendukung Geliat Sektor Padat Karya
Peluang Pendidikan Pariwisata untuk Mendorong Perekonomian
Risiko dan Peluang Trumpisme
Pendidikan Bermutu dan Kesejahteraan Guru
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
Menuju Pendidikan Tinggi Transformatif
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap