Program Tiga Juta Rumah Disebut Kerek Pertumbuhan Ekonomi
PROGRAM tiga juta rumah yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto disebut dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional hingga 1,5%. Karenanya, program tersebut menjadi salah satu unggulan yang ditawarkan oleh pemerintah.
"Dari perumahan kami sudah hitung bisa tambah 1,1%; 1,2,%; 1,5%. Perumahan merupakan 14% dari Produk Domestik Bruto (PDB) kita," ujar Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Hashim Djojohadikusumo dalam Dialog Ekonomi Kadin, Menara Kadin, Jakarta, Rabu (23/10).
Prospek kinerja sektor perumahan, lanjut dia, cukup besar dan potensial mengerek pertumbuhan ekonomi. Karenanya, Hashim optimistis target pertumbuhan ekonomi hingga 8% bisa tercapai. "Sebenarnya Prabowo bilang 8% itu minimum. It's minimal target. Kita mau 10% sebetulnya," tuturnya.
Guna mengakselerasi dan mempercepat realisasi program tiga juta rumah, Hashim juga mengaku telah bernegosiasi dengan negara-negara lain. Beberapa negara yang telah menyatakan minat ialah Uni Arab Emirat, Qatar, hingga Tiongkok.
"Kemarin saya ketemu Menteri Toleransi (UEA) keluarga penguasa. Dia tertarik untuk membiayai program perumahan. Saya sudah ketemu penguasa dari Qatar. Mereka juga dan dari China," jelas Hashim.
"Jadi ada tiga penyandang dana. Bisa membiayai dan saya kira lain bisa membiayai program perumahan, So ini dana, ini kan inflow of investment untuk perumahan. This will stimulate the economy," tambah dia.
Adapun program tiga juta rumah bakal dilakukan setiap tahun dalam lima tahun masa pemerintahan Prabowo. Dus, hingga 2029 diharapkan bakal terbangun rumah layak huni untuk masyarakat sebanyak 15 juta unit.
Sektor perumahan dijadikan prioritas lantaran memiliki dampak ikutan yang cukup luas. Setidaknya, kata Hashim, 185 sektor usaha akan ikut bergerak mengikuti geliat dari sektor perumahan.
"Jadi tiga juta ini untuk satu tahun, jadi ada 15 juta untuk lima tahun dan mudah-mudahan ini bisa dilanjutkan terus," pungkas Hashim. (M-3)
Terkini Lainnya
BI Pastikan akan Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah
Efisiensi Anggaran Harus Dibarengi Peningkatan Inklusivitas
Presiden Prabowo Beberkan akan Ada Kejutan dalam Waktu Dekat
Sebut Kerugian Negara Rp271 T, Guru Besar IPB Dilaporkan ke Polisi
PPN 12 Persen Diklaim dari Rakyat untuk Rakyat
Pakar UGM: Pemerintah Harus Segera Respon Banyaknya PHK sepanjang 2024
Sebelum Beri Kejutan Pertumbuhan Ekonomi 8%, Pemerintah Diminta Perkuat Soliditas Tim
Peran Kadin Dukung Investor Asing dan Dunia Usaha
Meski Surplus Dagang Turun, Ketahanan Ekonomi Indonesia tetap Baik
Songsong Indonesia Emas 2045, GP Ansor Luncurkan Asta Cita Center
UMKM Bantu Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Mendorong Keamanan Lingkungan sebagai Pilar Stabilitas Nasional
Cara Berpikir Manusia VS Artificial Intelligence: Apa Implikasi Perbedaannya?
Israel Negara Kepala Batu!
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap