PT INKA Perluas Program SMK Series ke Ponorogo
PT INKA berencana mengoperasikan pabrik baru di Banyuwangi, Jawa Timur. Karenanya, perusahaan berharap tenaga kerja yang dibutuhkan dapat dipenuhi oleh SMK binaan yang sejak tiga tahun terakhir sudah dikenalkan program pelatihan dan magang.
Penyiapan tenaga kerja itu salah satunya dilakukan melalui pengembangan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) SMK Series ke SMKN 1 Jenangan, Kabupaten Ponorogo.
"Selain yang ada di Kota dan Kabupaten Madiun, program SMK Series kali menyasar SMK di Ponorogo. Kegiatan berupa seminar pengelasan atau welding dan kelistrikan dengan narasumber kompeten dari INKA Group," kata General Manager Keuangan, Akuntansi, dan TJSL PT INKA Edwyn Dwi Cahyo dikutip dari siaran pers, Jumat (25/10).
"Selain diharapkan bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja di INKA, program pelatihan dan magang pada bidang pengelasan dan kelistrikan juga bisa membantu siswa SMK binaan PT INKA lebih siap memasuki dunia kerja," lanjutnya.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT INKA bukan hanya memenuhi kebutuhan gerbong dan lokomotif dari PT KAI, tetapi juga merambah pasar ekspor Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Australia. Tahun ini, PT INKA juga sedang menuntaskan pesanan gerbong barang pesanan dari perusahaan kereta api di Australia.
Kepercayaan pasar yang kuat itu membuat pabrik PT INKA di Madiun nyaris selalu bekerja sesuai kapasitas produksi. Karena itu, PT INKA membangun pabrik baru di Banyuwangi yang diharapkan bisa meningkatkan produksi mulai tahun 2025.
Adapun kegiatan SMK Series disambut antusias oleh siswa SMKN 1 Jenangan. Peserta pelatihan meliputi 360 siswa, terdiri dari 180 siswa untuk jurusan Teknik Pengelasan, 180 siswa jurusan Teknik Otomasi Industri.
"Peserta dari kelas XI-XII. Namun, sebagian kelas XII masih menjalani PKL. Kebijakan sekolah, kelas X pun turut serta. Ini bagus mereka memperoleh bekal sejak kelas X," kata Edwyn.
Ia berharap, ke depan pembahasan kerja sama akan dikerucutkan melalui diskusi yang juga melibatkan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang akan dituangkan ke sebuah kurikulum yang sesuai untuk kebutuhan industri manufaktur kereta api.
"Harapannya, kurikulum yang telah disepakati nanti bisa diaplikasikan di sekolah. Adapun siswa yang akan mengikuti pelatihan dan magang nanti tetap harus diseleksi, kemudian kita evaluasi, supaya siswa semakin punya kompetensi dan integritas," pungkas Edwyn. (E-2)
Terkini Lainnya
Institut Pariwisata Trisakti Dukung Pengembangan SMK Pusat Keunggulan 2024
Muhammadiyah Genjot Pendidikan Vokasi SMK di Bogor, Jawa Barat
Ini 3 Jurusan di SMK yang Sumbang Angka Pengangguran Paling Tinggi
Luncurkan CreatiFolks, PNM Ajak Gen-Z Peduli Sekitar Lewat Kompetisi Kreasi Video
Mendikdasmen Dukung Penguatan Pendidikan Vokasi untuk Siapkan Lulusan Berkualitas
GO Bantu Persiapkan Siswa NTB Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Profesor Kehormatan
Organisasi Masyarakat dan Tuberkulosis
Ruang Didik Muhammadiyah
Realitas Baru Timur Tengah
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap