Kepailitan Sritex Jadi Bukti Kebijakan Pemerintah yang Semrawut
Kasus kepailitan yang dialami oleh Sritex dinilai menjadi tambahan masalah industri padat karya Indonesia, khususnya industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang sudah bertahun-tahun terjadi.
"Yang disebabkan karena tidak harmonisnya kebijakan yang semestinya bisa mendukung industri domestik, baik kebijakan yang kaitannya dengan akses pasar maupun juga dari sisi biaya produksi," ucap Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE), Mohammad Faisal saat dihubungi pada Senin (28/10).
Lebih lanjut, Faisal menyatakan bahwa industri pada umumnya memiliki banyak permasalahan yang harus dihadapi. Mulai dari biaya produksi, harga gas, masalah tuntutan kenaikan upah untuk buruh, serta permasalahan untuk memperoleh barang baku.
"Sering kali banyak yang tidak sinkron. Kalau kita mengimpor bahan baku misalkan malah kustru mahal tarifnya dibandingkan impor barang jadi. Di sisi lain, akses pasar domestik ini juga banyak ketidaksinkronan yang menyebabkan malah kustru menggerus psar dalam negeri untuk industri tekstil," bebernya.
"Termasuk diantaranya masalah kontrol terhadap impor baik yang legal maupun ilegal," sambung dia.
Maraknya produk impor ilegal, lanjut Faisal, menjadi salah satu penyebab industri tekstil dalam negeri untuk bisa survive, bahkan kali ini sudah berdampak terhadap industri tekstil yang sudah cukup lama berdiri.
"Jadi artinya pemerintah harus lebih serius dan lebih cepat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi industri tekstil dan produk tekstil. Karena dia industri padat karya efeknya kemana-mana termasuk dalam hal PHK, peningkatan masalah pengangguran, dan masalah sosial lainnya," tandasnya. (Z-11)
Terkini Lainnya
Kenaikan UMP tak Berdampak jika Kebijakan Pemerintah Beratkan Masyarakat
Indonesia Bisa Ambil Benefit dari Kebijakan Proteksionisme Donald Trump
Danamon Dukung Kebijakan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia
Donald Trump Menang, Bank Indonesia Lebih Hati-Hati Ambil Kebijakan ke Depan
Prof Connie: Trump Menang Perkuat Rusia, Lemahkan Eropa, Peluang bagi RI
Jika Menteri Prabowo Tidak Solid, Industri Tekstil Kian Terseok-seok
Pemerintah Komitmen Jaga Kelangsungan Industri Tekstil Dalam Negeri
Industri Tekstil Butuh Investasi Teknologi dari Hulu sampai Hilir
Kemenperin Dorong Dihidupkannya Kembali Industri Permesinan Tekstil
Bea Cukai Fasilitasi Perusahaan Tekstil Lokal
Peluang Pendidikan Pariwisata untuk Mendorong Perekonomian
Risiko dan Peluang Trumpisme
Pendidikan Bermutu dan Kesejahteraan Guru
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
Menuju Pendidikan Tinggi Transformatif
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap