Kolaborasi Jadi Kunci Indonesia Wujudkan Swasembada Pangan
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa koleborasi lintas instansi merupakan kunci untuk mencapai swasembada pangan.
"Kita berkejaran dengan waktu. Pak Presiden Prabowo Subianto sudah berkali-kali menyampaikan kita ingin agar negeri kita ini swasembada pangan. Oleh karena itu kita terus kemarin siang rapat, malam juga rapat. Kita pelajari masalah dan mencari solusinya sehingga 2028 itu kita bisa swasembada pangan," kata pria yang akrab disapa Zulhas itu saat ditemui di kantor Kementerian Kehutanan, Selasa (29/10).
Zulhas menyebut kunci agar Indonesia bisa mencapai swasembada pangan ada di Kementerian Pertanian (Kementan). Akan tetapi, Kementan tidak bisa bekerja sendiri. Ada banyak hal yang juga harus dilakukan kementerian/lembaga lain.
"Menteri Pertanian kalau dia mau pupuk harus ke BUMN. Kalau dia perlu air untuk mengairi sawahnya, dia perlu irigasi dari PU. Kalau dia perlu penelitian bibit baru, dia harus kolaborasi dengan BRIN," tutur Zulhas.
"Menteri Pertanian itu perlu apa lagi? Lahan. Itu mesti ada Menteri Kehutanan. Kalau dia garap aja lahan hutan, kena pidana. Sangat penting koordinasi karena kita ini satu tim. Satu tim harus kerjasama yang baik untuk mencapai swasembada pada tahun 2028," sambungnya.
Selain itu, Zulhas juga meminta agar Dana Desa dalam RAPBN 2025 yang mana tercatat sebesar Rp71 triliun itu bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi ketahanan pangan di desa-desa.
"Menteri Desa ini ada dana desa untuk ketahanan pangan terdata dari Rp71 triliun, 20 persen dana desa itu ada Rp14 triliun lebih. Itu harus untuk ketahanan pangan yang sekarang itu belum terkoordinasi dengan baik. Nanti kita akan kasih modul, kasih model, sehingga apa yang harus dikerjakan desa-desa itu untuk dalam rangka masalah ketahanan pangan," beber Zulhas.
Di kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan terus menggenjot produksi pangan lainnya seperti daging, susu, dan bawang putih agar tidak mengandalkan impor lagi ke depannya.
"Yang masih kurang, belum swasembada harus kita genjot, sementara yang belum daging, susu, kemudian bawang putih juga kita akan pikirkan, kedelai dan seterusnya. Intinya yang semua pangan yang impor harus swasembada," pungkasnya. (Z-11)
Terkini Lainnya
Setop Impor Mendadak Bisa Jadi Petaka bagi Pangan Nasional
Kepala Bapanas Sebut Presiden Prabowo Ingin Swasembada Pangan Menyasar hingga ke Daerah
Bapanas Dukung Penuh Program Ekstensifikasi Cetak Sawah
Jelang Libur Nataru, Pasokan dan Harga Bahan Pangan Pokok Aman
Pemkab Blora dan WPI Kerja Sama Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
Bapanas: Harga Cabai Melonjak Rp3.000 per kg
Zulkifli Klaim Indonesia Setop Impor Gula-Garam Tahun Depan
Menko Pangan Zulhas: Stok dan Harga Pangan Aman jelang Natal dan Tahun Baru
Wujudkan Swasembada Pangan 2027, Zulhas akan Optimalkan Sumber Daya Alam
Target Swasembada Pangan Dipercepat ke 2027
Demi Petani Tebu Rasakan Manisnya Masa Depan, Kementan Lucurkan Program 'MANIS'
Zulhas Beri 2 Minggu untuk Pj Gubernur Jateng Bantu Buka Pemblokiran Rekening Pengepul Susu Pramono
Menjaga Asa Mandatori Sertifikasi Produk Halal
Rumi, Perempuan, dan Kesehatan Mental: Refleksi Haul Ke-750 Rumi
Profesor Kehormatan
Realitas Baru Timur Tengah
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap