visitaaponce.com

Soal Kelanjutan Proyek IKN, Menteri PU Prioritas ke Swasembada Pangan Dulu

Soal Kelanjutan Proyek IKN, Menteri PU: Prioritas ke Swasembada Pangan Dulu
Pembangunan infrastruktur di IKN(ANTARA)

MENTERI Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo angkat bicara soal keinginan Presiden Prabowo yang bakal merampungkan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dalam waktu empat tahun. Katanya, pemerintah akan fokus mengejar swasembada pangan sambil melanjutkan pembangunan ibu kota baru.

"Prioritasnya sekarang kan swasembada pangan, tapi tetap IKN lanjut. Apapun yang sudah diputuskan kan sudah," ujarnya saat ditemui di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (29/10).

Dody menegaskan sesuai arahan Presiden Prabowo, Indonesia ditargetkan mencapai swasembada pangan dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun mendatang. Hal ini, katanya, perlu diwujudkan untuk mengamankan pasokan pangan dalam negeri di tengah konflik geopolitik yang berkepanjangan. 

"Arahannya itu swasembada pangan. Kita ini kekurangan beras loh, takutnya nanti Ukraina meledak, Iran meledak Itu kan nanti kita jadi enggak bisa makan karena (kekurangan beras. Kewajiban PU mendukung Pak Presiden soal swasembada," ucapnya. 

Terkait keberlanjutan proyek IKN, Dody tidak menjelaskan secara detail kepada awak media. Namun, sebelumnya Dody telah membahas kelanjutan pembangunan IKN bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Rabu (23/10) lalu. 

Rencananya, pembangunan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di IKN akan dimulai pada tahun depan. Selain membangun gedung legislatif di ibu kota baru, kompleks perkantoran lembaga yudikatif juga targetkan masuk dalam tahapan lelang dan pembangunan di 2025. 

Mengutip keterangan pers Badan Otorita IKN disebutkan bahwa sejak dimulainya proyek mercusuar tersebut, beberapa infrastruktur kunci telah berhasil diselesaikan, di antaranya Bendungan Sepaku yang menjadi sumber air bersih utama bagi Nusantara dan daerah delienasinya, akses jalan tol yang memudahkan konektivitas dari dan menuju ibu kota baru, Istana Negara dan Istana Garuda sebagai pusat pemerintahan, serta hunian untuk aparatur sipil negara (ASN).
Selain itu, infrastruktur transportasi ramah lingkungan dan pembangunan Bandar Udara baru juga hadir guna mendukung mobilitas baik nasional maupun internasional.

Dirancang sebagai kota hijau, Nusantara akan memiliki lebih dari 75% ruang terbuka hijau, menjadikannya salah satu kota dengan hutan kota terbesar di dunia. Nusantara juga direncanakan sebagai kota berkelanjutan, dengan penggunaan energi terbarukan dan teknologi rendah emisi sebagai bagian dari komitmen pembangunan yang ramah lingkungan. (S-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat