visitaaponce.com

Bangun Kekuatan Personal Branding di Dunia Gig Economy

Bangun Kekuatan Personal Branding di Dunia Gig Economy
Ilustrasi.(Freepik)

TRANSFORMASI digital mengubah cara profesional memasarkan diri mereka. Personal branding kini menjadi faktor krusial dalam menentukan kesuksesan di era gig economy

"Banyak profesional dengan kemampuan teknis yang mumpuni gagal mendapatkan proyek karena tidak bisa mengomunikasikan nilai mereka dengan tepat," ujar Moffy Pamungkas. Berdasarkan riset yang dilakukan tumbuh.id terhadap beberapa orang di komunitas pekerja freelancer di Indonesia sepanjang 2024, 78% kesuksesan dalam mendapatkan proyek ditentukan oleh kekuatan personal branding di platform digital.

Moffy, yang lebih dikenal di sosial media dengan nama @Xreativo, ialah seorang kreatif coach dan founder dari tumbuh.id, platform learning softskill on demand.

Pentingnya personal branding

Personal branding bukan sekadar tren. Ini cara untuk membedakan diri di pasar yang semakin kompetitif. Dalam dunia gig economy, banyak orang bersaing untuk mendapatkan klien yang sama dan memiliki brand pribadi yang kuat dapat menjadi pembeda yang signifikan. Moffy menjelaskan bahwa personal branding lebih dari sekadar cara untuk memperkenalkan diri. Ini cara membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata klien potensial.

Berdasarkan pengalamannya, Moffy mencatat bahwa banyak profesional yang memiliki keterampilan teknis hebat sering kali tidak dapat menjual diri mereka dengan baik. "Yang menarik, dari angka tersebut, 65% responden mengaku awalnya mengabaikan aspek personal branding karena terlalu fokus pada peningkatan skill teknis," jelasnya. Ini menunjukkan bahwa meskipun keterampilan teknis sangat penting, kemampuan untuk memasarkan diri tidak kalah krusial.

Dampak pada karier

Personal branding yang efektif dapat memberikan berbagai manfaat. Berikut uraiannya.

1. Meningkatkan visibilitas. 

Dengan membangun identitas yang kuat, Anda lebih mudah ditemukan oleh klien dan mitra bisnis.

2. Membangun kepercayaan. 

Klien lebih cenderung memilih profesional yang memiliki reputasi baik dan terlihat kredibel.

3. Meningkatkan nilai jasa. 

Dengan brand yang kuat, Anda dapat menetapkan tarif yang lebih tinggi karena klien merasa mendapatkan nilai lebih dari jasa yang Anda tawarkan. 

4. Menciptakan kesempatan baru. 

Personal branding yang baik dapat membuka pintu untuk kolaborasi, proyek baru, dan peluang karier yang lebih baik.

Framework REAL

Moffy memperkenalkan framework yang disebut REAL yang terdiri dari empat langkah strategis: Recognize, Establish, Amplify, dan Lead. Framework ini membantu banyak klien profesional untuk meningkatkan keberadaan digital mereka dan membangun personal branding yang kuat. Berikut penjabarannya.

1. Recognize.

Langkah pertama dalam framework REAL ialah Recognize. Di sini, individu perlu mengidentifikasi nilai-nilai dan kekuatan unik yang mereka miliki. Moffy menyarankan untuk melakukan analisis diri. 

Analisis diri setidaknya ada tiga hal. 

a. Keterampilan dan keahlian yaitu apa yang dikuasai? Apa yang membuat Anda berbeda dari yang lain? 
b. Nilai dan prinsip yaitu apa yang penting bagi Anda? Nilai-nilai ini akan menjadi fondasi dari brand pribadi Anda. 
c. Target audiens yaitu siapa yang ingin Anda jangkau? Memahami audiens membantu dalam merumuskan pesan yang tepat.

2. Establish.

Setelah mengenali nilai dan kekuatan, langkah berikutnya ialah Establish. Ini melibatkan pembangunan identitas digital yang konsisten di berbagai platform. 

Moffy merekomendasikan sejumlah hal. Ini detailnya.

a. Membuat profil yang menarik yaitu gunakan foto profesional dan deskripsi yang jelas tentang siapa Anda dan apa yang Anda tawarkan.
b. Konsistensi di media sosial yaitu pastikan bahwa semua platform yang Anda gunakan mencerminkan brand yang sama untuk membangun pengenalan.
c. Membangun website pribadi yaitu memiliki website yang mencerminkan keahlian dan portofolio Anda dapat menjadi alat yang sangat efektif.

3. Amplify.

Langkah ketiga adalah Amplify yang berarti meningkatkan visibilitas dan jangkauan brand pribadi Anda. Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan.

a. Membuat konten berkualitas yaitu konten yang relevan dan bermanfaat dapat menarik perhatian audiens. Ini bisa berupa blog, video, atau infografis.
b. Berinteraksi dengan audiens yaitu aktiflah dalam komunitas online dan berikan tanggapan yang konstruktif. Interaksi ini dapat membantu membangun hubungan yang lebih dalam dengan audiens.
c. Menggunakan SEO yaitu optimalkan konten Anda agar lebih mudah ditemukan di mesin pencari. Ini dapat meningkatkan peluang Anda untuk menjangkau lebih banyak orang.

4. Lead.

Langkah terakhir dalam framework REAL adalah Lead. Menjadi pemimpin pemikiran di bidang yang Anda tekuni dapat membantu Anda menonjol. 

Moffy menyarankan beberapa cara untuk mencapai ini. Berikut uraiannya.

a. Berbagi pengetahuan yaitu menjadi pembicara di seminar, menulis artikel, atau berbagi pengalaman di podcast dapat membantu Anda diakui sebagai ahli di bidang Anda.
b. Membangun jaringan yaitu jalin hubungan dengan profesional lain dalam industri Anda. Kolaborasi dapat membuka peluang baru dan meningkatkan kredibilitas.
c. Menciptakan dampak yaitu fokuslah pada cara yang dapat memberikan dampak positif melalui pekerjaan. Ini tidak hanya meningkatkan reputasi Anda tetapi juga memberikan kepuasan pribadi.

Prediksi masa depan

Dengan semakin banyaknya individu yang beralih ke pekerjaan freelance dan gig economy, penting bagi setiap profesional untuk memahami dan menerapkan konsep personal branding. Menurutnya, dengan cara yang tepat, siapa pun dapat membangun citra diri yang kuat di dunia digital.

Dalam dunia yang terus berubah ini, menjadi kreatif dan mampu memasarkan diri ialah kunci untuk meraih kesuksesan. Melalui personal branding yang efektif, profesional dapat menonjol di tengah persaingan yang semakin ketat dan meraih peluang yang lebih baik di masa depan. Dengan menerapkan framework REAL, setiap individu dapat mengoptimalkan potensi mereka dan mencapai tujuan karier yang diinginkan. 

Moffy memprediksi bahwa pada 2025, sekitar 40% pekerja di Indonesia akan terlibat dalam gig economy. "Kondisi ini membuat kemampuan personal branding semakin vital. Ini bukan sekadar tren, tetapi pergeseran fundamental dalam cara orang bekerja. Mereka yang tidak mempersiapkan diri dari sekarang akan kesulitan bersaing," tegasnya. (Was)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat