Kerja Sama Pertanian Taiwan-Indonesia Mengatasi Ancaman Keamanan Pangan
ZAENAL awalnya bukanlah petani. Namun, karena kerja sama Pemerintah Kabupaten Karawang dan Pemerintah Taiwan, sejak beberapa tahun lalu dia menjadi petani sayuran.
"Saya menanam 300 batang pare putih di lahan 150 meter persegi dan bisa memanen empat kuintal. Harga satu kilo gram pare putih Rp7.000. Hasil panen diserap Taiwan," terang Zaenal.
Kerja sama pertanian dengan Indonesia berada dalam program Taiwan Technical Mission (TTM). TTM memperingati ulang tahunnya ke-48 di Jakarta, 25 November 2024. "Ini kerja sama yang telah berlangsung sangat lama, sejak 1976, untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian Indonesia," kata Kao Hsiang Tai, Kepala Taiwan Technical Mission di Indonesia.
Dewasa ini kerja sama pertanian Indonesia-Taiwan meliputi tiga komoditas, yakni beras di Sulawesi Selatan, sayuran di Karawang, Jawa Barat, dan bawang merah serta bawang putih di Humbang Hasundutan, Sumatra Utara.
Kerja sama meliputi antar lain pelatihan untuk meningkatkan kapasitas petani serta kapasitas produksi, pertanian cerdas, riset, pengemasan dan pemasaran. Kerja sama berlangsung dengan universitas seperti Institut Pertanian Bogor dan Universitas Hasanuddin, pemerintah pusat dan daerah, pusat penelitian dan pendidikan pertanian.
Representative Taipei Economic and Trade Office (TETO) John Chen berharap kerja sama pertanian Indonesia-Taiwan dapat mengurangi ancaman keamanan pangan yang kini menjadi isu dunia. "Oleh karena itu, kita, Indonesia dan Taiwan harus meningkatkan kolaborasi di bidang pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian," kata John dalam sambutannya.
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Hasanudin Prof Salengke dalam kesempatan sama mengatakan kerja sama universitasnya dengan Taiwan telah meningkatkan kualitas dan produktivitas padi di Sulawesi Selatan berlipat-lipat.
Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pertanian Ade Chandra menyampaikan kerja sama pertanian Taiwan-Indonesia mendatangkan manfaat signifikan bagi petani Indonesia. "Kapasitas dan pendapatan petani kami meningkat," pungkasnya. (X-10)
Terkini Lainnya
Kebijakan Proteksi dan Promosi harus Diterapkan demi Swasembada Pangan
Berencana Deforestasi untuk Pangan dan Energi, Pemerintah Abai Upaya Perbaikan Iklim
Menhut Raja Juli Ungkap 20 Juta Hektare Hutan akan Jadi Lahan Pangan dan Energi
Prabowo Percepat Swasembada, Salah satunya Menggandeng Haji Isam
Tahun Depan, Bantuan Pangan Beras Diberikan Selama 6 Bulan
Presiden Prabowo Subianto Berencana Stop Impor Beras di 2025
Rayakan HUT ke-48, Taiwan Technical Mission Bantu Inovasi Pertanian di Indonesia
Transformasi Zakat di Era Digital: Kiprah Baznas Selama Dua Dekade (2001-2024)
Drama Nasib Honorer Pasca-UU ASN
Takdir Mahmoud Abbas Pascaperang Gaza
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap