Pemkab Blora dan WPI Kerja Sama Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dan PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) terus bersinergi demi meningkatkan produksi pangan. Salah satu program yang dijalankan adalah Farmer Engagement Program (FEP) yang dianggap efektif dalam membantu petani meningkatan usaha tani.
"Kami berharap kerja sama ini dapat terus ditingkatkan, baik dalam pembinaan maupun luas arealnya, sehingga lebih banyak petani Blora yang dapat terfasilitasi dalam peningkatan usaha taninya," kata Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora, Ngaliman, saat Panen Raya Bersama Poktan dan Gapoktan di Tambakkromo, Kabupaten Blora, Jumat (29/11) pekan lalu.
Panen raya tersebut merupakan kerja sama dengan Pemkab Blora, Polri, Kelompok Tani Saribakti Kelurahan Tambakkromo, WPI, dan Wilmar Chemical Indonesia (WCI) yang memproduksi Pupuk Mahkota.
Sebagai informasi, program FEP yang dimulai pada akhir 2023 ini menunjukkan hasil positif. Pada lahan yang mengikuti rekomendasi budi daya FEP, produktivitas gabah kering panen (GKP) mencapai 10,5 ton per hektare, meningkat satu ton dibandingkan dengan metode tradisional.
Pemkab Blora, sambungnya, mengapresiasi program pendampingan tersebut karena memberi manfaat kepada petani dan sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat ketahanan pangan dalam negeri.
"Sinergi yang baik antara Wilmar bersama Pemkab Blora dan Polri merupakan bentuk nyata dalam meningkatkan kesejahteraan petani," tutur dia.
Dalam kesempatan itu, Presiden Direktur WPI Saronto mengatakan keberhasilan kemitraan FEP tidak terlepas dari peran berbagai pihak, terutama pemerintah dan petani yang turut mempromosikan program tersebut. Pihaknya berharap luas lahan yang bergabung dalam FEP di Blora dapat meningkat dua kali lipat menjadi 800 hektare tahun depan.
"Panen perdana ini semoga menjadi awal dari panen-panen sukses berikutnya," imbuhnya.
Dia menambahkan, tujuan utama FEP adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani padi melalui peningkatan produktivitas lahan pertanian. Sejak dimulai, FEP telah mencakup lebih dari 20 ribu hektare lahan di Jawa dan Sumatera. Program ini terus berkembang dengan dukungan pemerintah daerah, petani, dan perusahaan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
"Kemitraan ini merupakan bukti dari keberhasilan kerjasama dari permintah, petani, dan perusahaan," tandasnya. (Z-11)
Terkini Lainnya
Pemkab Sukoharjo Alokasikan Rp12,5 Miliar untuk Pertanian
Pupuk Bersubsidi Dijual di Atas HET, Petani kian Terbebani
Jutaan Petani Raih Manfaat, Berikut Cara Klaim AUTP
Agrikultur Progresif Perlu Didukung untuk Kemajuan Sektor Pertanian
Irigasi Rusak Terdampak Bencana, Lahan Pertanian di Cianjur Terancam Kekeringan
Bertani sembari Menjaga Bumi dengan Pupuk Hayati
Dukung Ketahanan Pangan, Kodim Klaten Tanam Padi di Lahan Tidur Kas Desa Tambongwetan
Pemprov Jabar Menyoroti Pentingnya Kemandirian Pangan
Ampang Kuranji jadi Nagari Ketahanan Pangan di Dharmasraya
Hari Desa, Mendagri Dorong Pembentukan BUM-Des Sektor Pangan
Harga Gabah Anjlok Jadi Rp5.500, Ketua Komisi IV DPR Titiek Soeharto Tegur Bulog
Dukung Ketahanan Pangan, Satgas Madago Raya Buka Lahan Jagung di Wilayah Operasi
One-State Vs Two-State: Menimbang Masa Depan Palestina
Makanan Bergizi dan Kebangkitan Diversifikasi Pangan
Sinergi Membangun Bangsa melalui Pemerintahan yang Inklusif
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap