PLN Mesti Petakan Kebutuhan Pasokan Listrik secara Nasional
![PLN Mesti Petakan Kebutuhan Pasokan Listrik secara Nasional](https://mediaindonesia.com/cdn-cgi/image/width=800,quality=80,format=webp/https://asset.mediaindonesia.com/news/2024/12/03/1733224906_faea550bb37e50ddc75b.jpg)
ANGGOTA Komisi VI DPR dari Fraksi Partai NasDem Asep Wahyuwijaya mendorong jajaran direksi Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memetakan kebutuhan kelistrikan secara nasional. Hal ini, menurutnya, penting selain untuk mengetahui kebutuhan total listriknya juga memetakan berbagai persoalan kelistrikan secara keseluruhan.
"Menurut hemat saya, PLN sebagai pemain yang mendominasi industri listrik di negeri ini, perlu diketahui terlebih dahulu berapa kira-kira kebutuhan total pasok listrik nasional dari Aceh sampai Papua? Perhitungan itu yang harus dibedah terlebih dahulu. Dari kebutuhan itu, akhirnya bisa kita hitung berapa yang sudah bisa dicapai oleh PLN, berapa kontribusi yang dibeli dari pihak swasta, dan berapa kekurangannya?" ujar Asep Wahyuwijaya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR dengan jajaran Direksi PT PLN di ruang rapat omisi VI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/24).
Asep juga mendesak jajaran direksi PLN memperhatikan ketersediaan listrik untuk mendukung kegiatan ekonomi. "Karena listrik merupakan salah satu pendukung utama pertumbuhan ekonomi, kita harus berhitung juga berapa kebutuhan untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi delapan persen sebagaimana ditargetkan Pak Presiden," lanjut Asep Wahyuwijaya atau yang akrab dipanggil Kang AW.
Selain itu, legislator NasDem asal Kabupaten Bogor itu menyoroti soal Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang dinilainya belum tuntas. "Ada beberapa proyek yang terhambat berdampak pada realisasi rencana proyek atau COD (commercial operating date) pun menjadi molor dan berpotensi menghambat pasokan listrik secara keseluruhan," tukasnya.
Tidak hanya itu, Kang AW menyoroti soal subsidi listrik yang tidak tepat sasaran. Ketua DPP Partai NasDem ini mengutip pernyataan Pahala Nainggolan dari Stranas KPK yang menyampaikan secara presisi tentang 10.626.807 penerima subsidi 450 VA dan 900 VA yang tidak tepat sasaran. Hal ini karena sejumlah 8.701.517 penerima subsidi tidak masuk dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Kasus subsidi listrik yang tidak tepat sasaran ini menyebabkan pemborosan anggaran mencapai Rp1,2 triliun per bulan.
"Hal ini saya kira menarik juga untuk direspons. Pertama, apakah penerima subsidi itu memang harus yang terdaftar dalam DTKS? Jika tidak, bagaimana mekanisme dan kriterianya? Kedua, kondisi keuangan negara yang hari ini memerlukan tambahan anggaran," paparnya
Asep meminta PLN mengevaluasi subsidi listrik yang tidak tepat sasaran. Ketidaktepatan subsidi listrik sangat memberatkan keuangan negara.
"Apalagi tadi saat akhir pemaparan Pak Dirut menyampaikan soal kemungkinan akan ada lagi PMN (Penyertaan Modal Negara) untuk kepentingan program listrik desa sebesar Rp3triliun. Kalau cuma segitu dan subsidinya bisa diselamatkan dalam tiga bulan saja kelar urusan PMN itu, Pak," pungkasnya. (RO/Z-2)
Terkini Lainnya
Langkah Strategis Pembangunan Sektor Kebudayaan Nasional Butuh Dukungan Semua Pihak
Partai NasDem Berharap Pasangan Aep-Maslani Bawa Kebaikan Bagi Kabupaten Karawang
Tingkatkan Deteksi Dini dan Kesiapsiagaan Masyarakat untuk Antisipasi Ancaman Bencana
NasDem Harap Makan Bergizi Gratis Turut Mendukung Kualitas Pendidikan Anak-anak di Sekolah
Pemikiran Surya Paloh Menginspirasi Politisi Malaysia
PLTMG Luwuk 40 MW Beroperasi, Pasok Daya Listrik 30.000 Rumah dan Industri
Cara Beli Token Listrik Diskon 50 Persen, Cek Persyaratannya Mulai Berlaku Hari Ini 1 Januari 2025
PLN: Beban Puncak Listrik Capai 39 Gigawatt Saat Libur Nataru
Diskon Tarif Listrik 2025, Pendapatan PLN Gembos Rp10 Triliun
Libur Nataru, Transaksi SPKLU Naik 400% Lebih
Libur Nataru, Puncak Beban Listrik Jamali Capai 26 Ribu MW
Membaca, Jembatan Membangun Dialog
UN dan Buku Teks
Tantangan Internalisasi Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap