IHSG Turun Tipis, Dampaknya Bisa Besar Simak Penjelasannya

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis sore berakhir di zona merah, mencerminkan pelemahan yang terjadi di sejumlah bursa saham kawasan Asia.
IHSG tercatat turun 15,76 poin atau 0,22% ke level 7.064,59. Indeks LQ45, yang mencakup 45 saham unggulan, juga melemah 10,56 poin atau 0,05% ke posisi 821,39. Penurunan ini didorong oleh sentimen negatif global dan regional.
Sentimen Global Membayangi Pasar
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan bahwa pelemahan pasar di Asia, termasuk Indonesia, dipicu oleh respons terhadap risalah pertemuan Federal Reserve (The Fed).
"Pasar menilai risalah tersebut mengindikasikan bahwa pelonggaran kebijakan moneter akan melambat, sementara inflasi diprediksi terus bertahan," ujar Tim Riset Pilarmas.
Para pejabat The Fed mengungkapkan kekhawatiran terhadap inflasi yang berkelanjutan, serta dampak kebijakan perdagangan dan imigrasi di bawah pemerintahan Donald Trump yang akan datang. The Fed juga memberikan sinyal bahwa pelonggaran moneter mungkin mendekati batasnya.
Di sisi lain, data ekonomi dari China turut mempengaruhi sentimen pasar. Indeks harga konsumen di China hanya naik 0,1% pada Desember 2024, yang merupakan kenaikan terendah dalam sembilan bulan terakhir. Harga produsen juga menunjukkan kontraksi selama 27 bulan berturut-turut, menyoroti tekanan deflasi yang terus meningkat meski ada dukungan kebijakan moneter dan fiskal.
Laporan mengenai rencana Donald Trump untuk mengumumkan keadaan darurat ekonomi nasional juga turut menambah tekanan bagi pasar. Langkah ini dinilai akan memberikan dasar bagi penerapan tarif perdagangan yang lebih luas, baik terhadap sekutu maupun lawan dagang Amerika Serikat.
Performa Sektoral dan Saham
Setelah dibuka menguat, IHSG bergerak ke zona negatif hingga akhir perdagangan sesi pertama. Pada sesi kedua, IHSG bertahan di teritori merah hingga penutupan.
Berdasarkan data Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor mencatatkan penguatan. Sektor industri memimpin kenaikan dengan 0,59%, diikuti sektor transportasi & logistik (0,16%) dan sektor properti (0,10%). Sebaliknya, delapan sektor mengalami pelemahan, dengan sektor energi mencatatkan penurunan terdalam sebesar 0,84%, diikuti sektor barang baku (-0,79%) dan sektor kesehatan (-0,59%).
Saham-saham dengan penguatan tertinggi antara lain:
-
BTEK
-
SSTM
-
FORU
-
BRRC
-
RATU
Sementara itu, saham-saham yang mencatatkan pelemahan terbesar meliputi:
-
KSIX
-
YOII
-
FUTR
-
AYLS
-
SAFE
(Ant/Z-10)
Terkini Lainnya
Sentimen Global Membayangi Pasar
Performa Sektoral dan Saham
IHSG Hari Ini, 12 Februari 2025: Menguat Ikuti Tren Asia dan Dunia
IHSG Hari Ini, 11 Februari 2025: Mendatar karena Tunggu Kebijakan Tarif AS
IHSG Hari Ini, 10 Februari 2025: Sideways Terdampak Sentimen Global dan Lokal
Perdagangan di BEI Ditutup Positif pada Awal Pekan Februari
Modal Asing Ramai Keluar, IHSG Ambruk 5,16 Persen Pekan Ini
IHSG Hari Ini, 6 Februari 2025: Melemah Selepas Rilis Pertumbuhan Ekonomi
Legasi Kepemimpinan Muhadjir Effendy, dari UMM untuk Bangsa
Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah: Mungkinkah?
Solusi atas Konversi 20 Juta Hektare Hutan untuk Food Estate
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap