visitaaponce.com

Alasan Danantara sebagai Pilar Penting Perekonomian Nasional

Alasan Danantara sebagai Pilar Penting Perekonomian Nasional
Kapal tol laut KM Logistik Nusantara 4 bersiap berlayar meninggalkan dermaga untuk pengiriman logistik di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (06/1/2024).(MI/Usman Iskandar)

PELUNCURAN Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau dikenal Danantara yang direncanakan pada 7 November 2024 terpaksa ditunda. Soalnya, peraturan pemerintah dan peraturan presiden (perpres) yang menjadi dasar hukum untuk pembentukan badan tersebut belum rampung.

Ekonom dari Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda bahwa Danantara memiliki potensi besar untuk menjadi pilar penting dalam pengelolaan investasi di Indonesia. Harapannya, ini dapat menjadi solusi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% seperti ditargetkan Presiden Prabowo Subianto.

"Tidak bisa mengandalkan konsumsi rumah tangga, kita perlu sumber baru, salah satunya investasi. Dengan investasi yang dikelola secara efektif, kita bisa melihat peningkatan ekonomi yang signifikan," kata Nailul Huda, Senin (13/1).

Dia menyebutkan Danantara dirancang untuk mengelola investasi besar yang ditujukan mendorong pertumbuhan ekonomi, mempercepat pembangunan infrastruktur, dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global. Namun, tanpa ada kejelasan payung hukum, proses peluncuran dan operasional badan ini tidak dapat berjalan.

Keterlambatan ini tentu menimbulkan pertanyaan besar mengenai dampaknya terhadap perekonomian Indonesia serta manfaat yang diharapkan dari badan tersebut. Salah satunya untuk menangani investasi pemerintah di luar anggaran pendapatan dan belanja negara, serta menciptakan pengelolaan investasi yang lebih efisien.

Ia mengamini bahwa saat ini aset investasi BUMN tidak dimanfaatkan dengan baik. Karena itu, kehadiran Danantara diharapkan pengelolaan dan mampu memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian negara. "Jika dikelola oleh Danantara, diharapkan ada pengelolaan yang lebih profesional dan terarah dan pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi," ucap dia.

Selain itu, ia menjelaskan terkait dengan BUMN sehat saja yang dikelola oleh Danantara. Menurutnya, Danantara bukanlah lembaga dengan fokus pada penyelamatan perusahaan yang kurang performa, tetapi lebih pada pengelolaan aset untuk memaksimalkan potensi yang ada. "Makanya kalo kita lihat, Danantara bukan recapital yang ngurus perusahaan sakit," ujarnya. (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat