Badan Pangan Nasional Pastikan Bulog Serap Gabah dan Beras sesuai Ketentuan

Menjelang musim panen raya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan bahwa penyerapan gabah dan beras petani oleh Bulog akan dilakukan sesuai prosedur. Bulog akan menyerap hasil panen dengan ketentuan harga dan spesifikasi yang ditetapkan.
"Badan Pangan Nasional memastikan Bulog di daerah telah siap menyambut panen raya yang kemungkinan mulai di Maret ini. Tatkala serapan Bulog sesuai spesifikasi, beras yang disalurkan ke masyarakat pun kualitasnya pasti baik pula," sebut Arief dalam keterangan resminya, Rabu (22/1).
Dengan demikian, Arief berharap serapan gabah yang dilakukan Bulog memiliki kadar air sesuai standar. Hal tersebut penting diperhatikan agar serapan beras Bulog bisa digunakan untuk program bantuan pangan dan SPHP beras.
Sebagaimana diketahui, atas persetujuan Presiden Prabowo Subianto melalui usulan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, pelaksanaan bantuan pangan dan SPHP beras kembali digulirkan pemerintah di dua bulan awal tahun ini dan penugasan tersebut kembali jatuh kepada Bulog. Hingga 20 Januari, secara nasional realisasi pelaksanaan SPHP beras telah berada di angka 32,8 ribu ton.
"Kita dorong Bulog mulai mempersiapkan untuk bantuan pangan beras. Jadi beras kemasan 10 kilogram disiapkan supaya bisa cepat salur untuk tahap Januari dan Februari ini. Apalagi bulan ramadan di awal Maret nanti, jadi saudara-saudara kita memang memerlukan beras yang berkualitas sebagai bukti kehadiran pemerintah," ujar Arief.
Lebih lanjut, urgensi bantuan pangan beras bagi masyarakat berpendapatan rendah bisa terlihat dalam pembentukan garis kemiskinan Indonesia per September 2024 yang baru dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Menurut BPS, komoditas makanan memiliki andil terbesar pada garis kemiskinan. Dari itu, beras memberi sumbangan terbesar berupa sebesar 21,01% di perkotaan dan 24,93% di perdesaan. Untuk itu, keputusan Presiden Prabowo melanjutkan program prorakyat ini di awal 2025 kepada 16 juta penerima menjadi penanda keberpihakan pada masyarakat berpendapatan rendah.
"Berikutnya lagi, kalau SPHP beras nanti kalau begitu panen raya, kita minimalkan penyalurannya. Tapi khusus daerah yang memang tengah panen raya saja. Tentu kita ingin menyeimbangkan hulu sampai hilir ekosistem perberasan," pungkas Arief. (Z-11)
Terkini Lainnya
Penyerapan Beras Tidak Maksimal Jadi Alasan Dirut Bulog Diganti
HPP Gabah Rp6.500/Kg Diharapkan Dapat Mendongkrak Kesejahteraan Petani
Mentan Ingatkan Bulog, Harga Gabah Tidak Boleh di Bawah HPP
Erick Thohir Copot Dirut Bulog, Mayor Jenderal TNI Jadi Pengganti
5 Fakta Penunjukan Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Dirut Baru Perum Bulog
Mengenal Sosok Bos Baru Perum Bulog, Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya
Februari-April 2025, Areal Panen di Cilacap Capai 30 Ribu Hektare
Ini Alasan Pemerintah Setop Salurkan Bantuan Pangan Beras selama Musim Panen Raya
Percepat Penyerapan, Pemerintah Cabut Aturan Rafaksi Pembelian Gabah
Dibekali Rp39,6 Triliun, Bulog Mesti Cepat Serap Gabah Petani
Hasil Panen Diprediksi Melimpah, Pemerintah Sampai Bingung Cari Tempat Penampungan
Bulog Butuh Rp57 Triliun Untuk Penuhi Target Serap 3 Juta Ton Beras
Afirmasi untuk Pengesahan RUU PPRT
Uskup Maumere tidak Rampas Tanah Umatnya (Tanggapan Berita Miring dari UCA News)
Legasi Kepemimpinan Muhadjir Effendy, dari UMM untuk Bangsa
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap