visitaaponce.com

Kembangkan Teknologi AI untuk Berinteraksi dengan Pelanggan

Kembangkan Teknologi AI untuk Berinteraksi dengan Pelanggan
Ilustrasi(Istimewa)

CEO Nvidia, Jensen Huang, menyebut bahwa AI berperan krusial dalam mempercepat transformasi digital global.

“AI adalah bentuk energi baru, seperti listrik di era Revolusi Industri. Bisnis yang lambat beradaptasi berisiko kehilangan relevansi," ungkapnya dalam

Sementara, menurut Gartner, perusahaan yang mengadopsi AI untuk interaksi pelanggan dapat mengurangi biaya operasional hingga 30%.

Teknologi chat digital sudah berkembang dengan pesat, seiring perkembangan media sosial. Setelah itu, fitur chatbot dengan pilihan menu dan respons memungkinkan customer dapat berinteraksi dan mendapatkan informasi lebih baik. Namun, chatbot berbasis menu kadang tidak menyelesaikan query atau problem customer. Kadang juga, chatbot tersebut tidak tertangani karena agent customer service berhalangan atau sibuk melayani traffic yang tinggi.

Selain itu, bisnis digital mengharuskan ketersediaan selama 24/7, dan potensi sales atau permintaan customer bisa saja masuk di waktu tidak terduga.

Chatbot Aivia adalah chatbot berbasis gen AI. Chatbot Aivia belajar langsung dari data yang relevan, dari bisnis atau perusahaan dan sebagaimana gen AI, bersifat humanlike, luwes, dan adaptif terhadap gaya interaksi yang diinginkan.

Chatbot Aivia dapat berjalan otomatis, fleksibel, akurat sesuai data yang disediakan perusahaan, tersedia 24/7, dapat diubah ke dalam Bahasa Indonesia dan Inggris, terkontrol dan tidak menjadi emosional.

Sederet teknologi dan kemampuan yang digunakan Chatbot Aivia, antara lain Natural Language Processing (NLP), update database dari sensitive word, ChatGPT, integrasi ke berbagai media, A/B testing, berbagai insights, evaluasi, informasi, dan audit trail untuk digunakan Perusahaan.

“Chatbot Aivia mudah digunakan, ter-update, dan akurat. Selama ini, rata-rata perusahaan perlu melatih agent sales dan marketing, juga customer service. Perlu invest waktu, biaya dan tenaga, agar agent menguasai produk dan operasional perusahaan," kata CEO Aivia, Emilia.

"Belum kalau perlu monitoring atau agent tiba-tiba resign. Dengan Chatbot Aivia, proses training dan monitoring ini diganti dengan update product knowledge lewat Aivia, dan juga literasi testing untuk fine tune. Setelah itu, engine AI akan terus belajar dari interaksi aktual," sambung dia.

Karena itu, jelas bahwa Chatbot Aivia adalah solusi bagi tantangan bisnis atau perusahaan yang berkembang atau yang butuh channel baru memperluas sales, marketing, ataupun customer service. (J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat