Pesona Nusantara pada Rancangan Salib Nusantara untuk Paus Fransiskus dan Para Uskup
PEMIMPIN Tertinggi Gereja Katolik Sedunia dan Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus akan mengenakan rancangan Salib Nusantara saat Misa akbar yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (5/9).
Salib Nusantara merupakan rancangan tim Busana Liturgi dari Bandung, Jawa Barat. Sankris tersebut terdiri dari ketua Romo Harimanto OSJ, desainer Sandra, hingga kepala produksi bernama Linda.
Desain Salib Nusantara yang dirancang oleh tim Sankris dari Bandung, Jawa Barat ini terdapat pada bagian depan dan belakang jubah hingga di topi (mitrat) dan selendang (stola).
Baca juga : Umat Katolik mulai padati SUGBK jelang Misa Suci Akbar
Menariknya, pada desain Salib Nusantara, terdapat motif dari suku-suku bangsa di Tanah Air yang disesuaikan dengan lokasinya. Pada bagian atas salib melambangkan daerah utara terdapat motif dayak, di bagian timur salib terdapat motif asmat, bagian selatan motif sumba, hingga bagian barat motif batak. Selain itu, warna utama yang dipilih ialah warna emas yang melambangkan keagungan dan kemuliaan.
Sejak bulan Mei, tim Sankris mendapat tugas dari Konferensi Waligereja dan Kedutaan Vatikan di Indonesia untuk merancang jubah Paus tersebut. Selain desain yang tidak usah mewah, tidak ada panduan lain yang diberikan pada tim Sankris dalam merancang busana tersebut dan diminta rancangan harus sudah selesai dalam 4 hari.
Baju Kasula
Baca juga : Trans-Jakarta Siapkan Kantong Parkir Bus Jemaat Misa Akbar
Setelah desain utama Salib Nusantara rampung, rancangan kemudian diturunkan menjadi desain-desain kasula. Melansir dari situs Gereja Katolik Paroki Santo Marinus Yohanes, baju Kasula merupakan pakaian bagian luar yang melambang cinta dan pengorbanan.
Rancangan baju Kasula akan dikenakan oleh para uskup, diakon, dan para imam. Untuk pluviale, mitra hingga stola Paus dengan desain salib Nusantara diproduksi di Italia. Sedangkan baju kasula para uskup dan diakon sebanyak 86 orang dan para imam sebanyak 2 ribu orang diproduksi di Bandung, Jawa Barat. Pengerjaan baju Kasula tersebut berjalan dalam waktu 2 bulan.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024 menjadi kunjungan pertama kali sejak tahun 1989.
Baca juga : Paus Fransiskus Kunjungi Istiqlal
Tenun Sutra Garut
Selain karya rancangan dari tim Sankris Bandung, Jawa Barat, desainer Tanah Air Musa Widyatmodjo juga pernah mendapat kesempatan merancang hingga merealisasikan kasula untuk Bapa Suci Sri Paus Fransiskus.
Desain menarik yang mencirikan Indonesia dirancang Musa pada kasula dengan mengangkat Tenun Sutra Garut yang dibuat dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Sedangkan untuk stola, Musa memilih menggunakan tenun songket Bali dengan dasar putih bermotif benang emas.
Musa tak hanya merancang kasula untuk Bapak Suci Sri Paus Fransiskus, tetapi juga kasula untuk Govenor Vatican City Uskup Agung Fernando Vergez Alzaga dan Father Marchin Schmidt yang dibuat dengan kombinasi tenun Garut serta batik Pekalongan.(M-3)
Terkini Lainnya
Imaji Perang Kembang dalam Pilpres 2024
Membela Perbedaan
Pemerintah Harus Atasi Turunnya Jumlah Kelas Menengah
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap