Konsep Keberlanjutan Diadopsi dalam Dunia Fesyen, Ini 10 Manfaatnya Bagi Lingkungan
DEWASA ini, banyak industri yang bergerak di bidang fesyen mengadopsi konsep sustainability (keberlanjutan). Hal ini dapat dilihat dari penggunaan bahan baku dan proses yang dapat mereduksi kerusakan alam.
Sampah dari industri fesyen adalah salah satu bentuk limbah yang signifikan dan semakin menjadi masalah lingkungan global. Industri fesyen menghasilkan sejumlah besar sampah tekstil sepanjang siklus produksi, distribusi, dan konsumsi.
Berdasarkan data dari Global Fashion Agenda 2023, sebanyak 92 juta ton limbah pakaian menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) setiap tahunnya. Hal ini tentunya memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Selain jumlah sampah yang semakin bertambah, kandungan kimia dalam pakaian tersebut juga akan berpengaruh terhadap ekosistem yang ada.
Berdasarkan hal tersebut, fesyen berkelanjutan hadir untuk mengurangi dampak negatif fesyen industri terhadap lingkungan dan masyarakat.
Nah, bagi kalian yang penasaran dengan manfaat dari Sustainability Fashion (fesyen berkelanjutan) bagi lingkungan, berikut penjelasannya.
Fesyen berkelanjutan memiliki berbagai manfaat bagi lingkungan karena fokus pada praktik yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab. Berikut adalah manfaatnya:
Fesyen berkelanjutan (sustainable fashion) memiliki berbagai manfaat penting bagi lingkungan. Berikut penjelasan detail mengenai manfaat tersebut:
1. Mengurangi Limbah Tekstil
Limbah tekstil adalah salah satu penyumbang utama tempat pembuangan akhir (TPA). Fesyen berkelanjutan mengutamakan penggunaan material yang lebih tahan lama dan desain yang memungkinkan pakaian digunakan lebih lama, sehingga mengurangi limbah.
Dengan mempromosikan upcycling, daur ulang, atau penggunaan bahan daur ulang, limbah tekstil yang mencemari lingkungan dapat diminimalkan.
2. Mengurangi Polusi Udara
Industri fesyen konvensional dikenal sebagai salah satu penyebab polusi udara terbesar akibat penggunaan pewarna kimia dan pencucian bahan sintetis.
Fesyen berkelanjutan menggunakan pewarna alami, mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, dan mengadopsi teknologi yang meminimalkan limbah cair selama proses produksi.
3. Menghemat Sumber Daya Alam
Produksi bahan seperti kapas membutuhkan banyak udara dan tanah, sementara poliester berasal dari bahan bakar fosil.
Fesyen berkelanjutan mendukung penggunaan bahan alternatif seperti serat organik, serat dari tumbuhan yang cepat tumbuh (contohnya bambu), atau bahan daur ulang yang mengurangi tekanan pada sumber daya alam.
4. Mengurangi Emisi Karbon
Produksi tekstil dan pakaian menyumbangkan emisi karbon dalam jumlah besar akibat penggunaan bahan sintetis dan energi berbasis fosil.
Dengan mengadopsi praktik ramah lingkungan seperti produksi lokal, efisiensi energi, dan bahan daur ulang, fesyen berkelanjutan dapat secara signifikan menghilangkan jejak karbon industri fesyen.
5. Meminimalkan Dampak Mikroplastik
Bahan sintetis seperti poliester melepaskan mikroplastik ke lingkungan selama pencucian, yang merusak ekosistem laut. Fesyen berkelanjutan mengutamakan bahan alami atau alternatif yang tidak menghasilkan mikroplastik.
6. Mendukung Keanekaragaman Hayati
Penebangan hutan, penggunaan pestisida berlebihan, dan polusi tanah akibat kapas pertanian dan bahan baku tekstil lainnya dapat merusak habitat alami. Dengan menggunakan metode produksi organik dan ramah lingkungan, fesyen berkelanjutan membantu melindungi habitat dan keanekaragaman hayati.
7. Mendorong Ekonomi Sirkular
Model ekonomi sirkular mendukung penggunaan kembali dan daur ulang bahan, mengurangi kebutuhan produksi baru. Ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga memperpanjang umur pakaian, mengurangi kebutuhan akan sumber daya baru, dan mengurangi dampak lingkungan.
8. Meningkatkan Kesadaran Konsumen
Konsumen yang sadar lingkungan akan lebih memilih dalam memilih produk, yang pada memotivasi industri untuk lebih ramah lingkungan. Fesyen berkelanjutan menghadirkan transparansi dalam rantai pasok sehingga konsumen dapat membuat pilihan yang lebih bertanggung jawab.
9. Mengurangi Overproduksi dan Overkonsumsi
Fast fashion mendorong overproduksi dan overkonsumsi yang menghasilkan limbah besar-besaran. Dengan mengutamakan kualitas daripada kuantitas, fesyen berkelanjutan membantu mengurangi dampak buruk akibat kelebihan produksi.
10. Mendukung Pekerjaan Ramah Lingkungan
Praktik ramah lingkungan menciptakan lapangan kerja di bidang yang mendukung keinginan, seperti pengembangan bahan organik, daur ulang, atau teknologi hijau. Ini membantu menciptakan sistem ekonomi yang lebih berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat.
Fesyen berkelanjutan adalah langkah penting untuk memitigasi dampak buruk industri fesyen terhadap lingkungan, sekaligus menciptakan dunia yang lebih sehat dan lestari.
Dengan beralih ke fesyen berkelanjutan, industri ini dapat membantu mengurangi jejak ekologis secara signifikan sambil mendorong pola konsumsi yang lebih bertanggung jawab. (Z-1)
Terkini Lainnya
Ini Beda Fast Fashion dan Sustainable Fashion
Mencermati Kasus BBM Pertamax dan Fuel Pump
Peluang Pendidikan Pariwisata untuk Mendorong Perekonomian
Risiko dan Peluang Trumpisme
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
Menuju Pendidikan Tinggi Transformatif
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap