Sinopsis dan Review Film Borderlands
FILM adaptasi dari gim video, Borderlands membawa kisah tentang Lilith (Cate Blanchett), pemburu hadiah terkenal dengan masa lalu yang misterius. Lilith, enggan kembali ke rumahnya, Pandora, planet paling kacau di galaksi. Namun, sebuah misi yang memberinya hadiah besar membawanya kembali ke Pandora.
Pandora adalah tempat Lilith lahir dan tumbuh semasa kecil. Misinya adalah menemukan putri Atlas (Edgar Ramírez) yang hilang. Lilith membentuk aliansi secara tak sengaja dengan tim yang sebenarnya saling berlawanan, Roland (Kevin Hart), tentara bayaran berpengalaman dalam sebuah misi, Tiny Tina (Greenblatt), remaja liar, Krieg (Florian Munteanu), psikopat pelindung Tina, serta Tannis ( Jamie Lee Curtis), ilmuwan eksentrik dari planet Pandora yang pernah membawa Lilith kecil pergi ketika ada agresi, dan Claptrap (disulih suara oleh Jack Black) robot yang diprogram untuk melindungi Lilith.
Mereka menjadi tim dalam perjalanan di Pandora. Melawan spesies asing dan bandit berbahaya untuk mengungkap salah satu rahasia terbesar di Pandora, dan menguak asal-usul Lilith.
Baca juga : Film Heartbreak Motel Tayang Hari ini, Berikut Sinopsis dan Jadwal Bioskopnya
Borderlands disutradarai oleh Eli Roth. Ditulis Roth bersama Joe Crombie. Dari jajaran pemeran, Borderlands sebenarnya menawarkan kemungkinan ansambel film ini bisa memberikan dimensi pemeranan yang menarik. Diisi oleh Cate Blanchett yang juga kerap membintangi film-film ‘serius’, Jamie Lee Curtis hingga Kevin Hart yang kerap mengisi film-film komedi. Namun, mungkin karena naskah yang dibawa dalam film ini lebih mengutamakan fokus penyelesaian misi, membuat dimensi karakterisasi kurang tergambar secara menarik. Blanchett, selain rambut merahnya yang mencolok, dan kostum ala karakter gim videonya tidak begitu menyihir. Ia hanya tampil secara biasa-biasa saja sebagai Lilith.
Sementara Kevin Hart, yang didapuk sebagai Roland, si tentara bayaran diarahkan menjadi karakter yang serius. Lee Curtis, dengan perannya yang minim setidaknya mampu menawarkan karakterisasinya sebagai ilmuwan yang eksentrik.
Latar dunia yang dibangun pada Borderlands sedikit mengingatkan pada dunia Star Wars, dengan helm-helm para tentara serta berbagai pesawat luar angkasanya. Ditambah dengan tandusnya Pandora, mengingatkan pada dunia dalam serial The Mandalorian.
Baca juga : 5 Tahun Absen Dari Perfilman, Jo Jung Suk Kembali Berperan dalam Film Pilot
Sebagai adaptasi gim video, Borderlands justru diarahkan sebagai film yang disederhanakan dengan sekadar menyelesaikan misi. Alih-alih membawa dunia dalam gim videonya menjadi lebih luas. Filmnya kurang menggali sisi emosional dan harmoni dari sebuah tim penyelesaian misi yang baru saja terbentuk tersebut. Sisi emosional memang lebih ditonjolkan pada masa lalu Lilith, ketika ia mengenang masa kecilnya di Pandora saat memutar sebuah rekaman video ibunya. Namun, karena pengenalan siapa karakter Lilith yang disebut sebagai pemburu hadiah terkenal itu kurang terepresentasikan secara utuh, membuat penonton kurang berinvestasi empati pada karakternya. Meski, juga ditambahkan bagaimana dinamika karakter Lilith dan Tannis pada masa lalu dan saat dipertemukan kembali, tak memberikan bobot emosi yang cukup untuk menambah lapisan sang karakter utamanya.
Tiny Tina, yang dijadikan sebagai ‘kelinci percobaan’ oleh Atlas, juga tak dieksplorasi sebagaimana mestinya. Padahal, ia juga bisa dimanfaatkan sebagai bumbu cerita yang menebalkan sisi emosional di film ini seperti Lilith.
Borderlands, sebenarnya mungkin bisa dilekatkan seperti Guardian of The Galaxy-nya Marvel, yang merupakan tim penjelajah luar angkasa yang terdiri dari berbagai latar belakang. Namun, Borderlands kurang bisa menggali sisi-sisi keunikan dari masing-masing karakternya serta bangunan harmoni di antara mereka. Menjadikan film ini seperti perjalanan yang ingin sesegera mungkin menyelesaikan misi, juga menontonnya.
Media Indonesia menonton film Borderlands pada sesi pratinjau di XXI Plaza Indonesia, Senin, (5/8). Film Borderlands sedang tayang di bioskop Indonesia. (M-4)
Terkini Lainnya
Marshanda Turunkan 21 Kilogram untuk Peran di Film 'Jangan Salahkan Aku Selingkuh'
Sinopsis Monster Run, Film Fantasi dari Korea
Bintang Malaysia Anna Jobling Debut Film Indonesia Lewat Lembayung
Sinopsis Film Laura, Diangkat dari Kisah Nyata Selebgram Laura Anna
Alternativa Film Awards 2024 Hadir di Yogyakarta
Sinopsis Film Contraband: Kisah Mantan Kriminal yang Kembali ke Dunia Gelapnya
Malam Keramat akan Tayang di Bioskop Mulai 12 September
Terinspirasi Nana Mirdad Selamatkan Bayi, Film Malam Keramat Kisahkan Perjuangan Ibu Hamil
Sinopsis Beetlejuice Beetlejuice, Film Horor Komedi yang sedang Tayang di Bioskop
4 Fakta Menarik Film Seni Memahami Kekasih
Menyelami Cinta dalam Film Seni Memahami Kekasih
Sinopsis Thaghut, Film Horor Indonesia yang Baru Tayang di Bioskop
Refleksi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: Mendialogkan Pemikiran Fransiskan dengan Perspektif Sufi Yunus Emre
Krisis Mental Remaja: Tantangan Terlupakan
Man of Integrity Faisal Basri dan Hal-Hal yang belum Selesai
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap