Jamie Lee Curtis Terima Gelar Kehormatan dari American Film Institute
AKTRIS Jamie Lee Curtis, 65, baru saja menerima penghargaan dari American Film Institute (AFI).
Sekolah drama tersebut menganugerahi Curtis, dengan gelar kehormatan pada upacara wisuda pada Sabtu, 10 Agustus, untuk kontribusinya di dunia film.
“Momen seperti ini memerlukan penghormatan untuk institusi dan panjangnya hidup saya sebagai seorang seniman dan itu saya klaim,” kata Curtis kepada PEOPLE di TCL Chinese Theatre, Hollywood, California.
Baca juga : FEB Unas Raih Dua Kategori SPMI Award 2024
“Ini akan membuat saya menangis,” tambahnya. “Tapi saya sekarang mengklaim kata 'seniman' pada usia saya sekarang. Dulu saya tidak begitu.”
Setelah beberapa dekade berkarir Curtis mengatakan dia kini mengidentifikasi dirinya sebagai “seniman dengan huruf 'S' besar”, sebuah gelar yang baru dia rasakan relevansinya dalam waktu lama.
Membahas makna gelar kehormatan tersebut mengingat latar belakang keluarganya, dia mengatakan kepada PEOPLE, “'Nepo babies' adalah cara mudah bagi orang untuk mengatakan bahwa kamu tidak pantas mendapatkan kesuksesanmu. Dan saya telah menyadari hal itu sepanjang hidup saya.”
Baca juga : Komitmen Penelitian Berkualitas, Universitas BSI Raih Silver Winner
“Saya tidak menghindar dari hal itu,” tambahnya. “Saya tidak berada dalam ilusi bahwa hal itu tidak berpengaruh dan berdampak. Tapi pada akhirnya, semua itu tidak membantu ketika mereka bilang rolling dan action. Saat itulah seni mengambil alih.”
“Dan awalnya saya tidak tahu bahwa saya seorang seniman, tapi saya tahu saya orang yang kreatif,” katanya. “Saya seorang pembuat ide, dan saya telah menjadi pembuat ide sejak awal. Saya seorang ahli pemasaran. Saya seorang humas. ... Saya telah menulis buku untuk anak-anak, menulis skenario, saya telah menyutradarai. Saya juga memproduksi.”
Kini, ibu dari dua anak ini mengatakan, “Warisan saya kurang mendalam” karena “seni saya telah melampaui itu.”
Baca juga : Universitas BSI Raih Tiga Penghargaan
“Saya berada di tempat yang memiliki makna sejarah besar dan putri saya ada di sini bersama saya,” lanjutnya. “Warisan itu adalah saya seorang ibu dan teman serta kolaborator. Dan tentu saja, semua itu memiliki dampak, tapi tidak terlalu mendalam.”
Dan, Curtis menjelaskan “warisan”nya masih dalam proses — dan akan terus seperti itu hingga dia tidak bisa bekerja lagi.
“Saya lebih berada dalam tubuh dan pikiran saya sendiri, dan saya tidak punya waktu untuk disia-siakan karena saya akan mati segera,” katanya kepada PEOPLE.
Baca juga : Universitas Pancasila Raih Penghargaan Academic Partner of The Year
“Dan saya tidak mengatakan itu seperti, 'Oh, itu hal yang lucu dan bodoh.' Saya katakan, saya beri tahu kamu: Saya (65). Ibu saya meninggal di usia 76, ayah saya di usia 85. Saya tidak punya waktu untuk disia-siakan.”
“Dan ini adalah contoh penetapan kekokohan keberadaan dan pikiran saya,” tambah bintang The Bear. “Dan sekarang saya hanya perlu berusaha keras dan saya sedang berusaha keras sekarang.”
Menurut pernyataan resmi, AFI Conservatory menganugerahi Curtis gelar doktor seni rupa kehormatan untuk “kontribusi yang menonjol dalam seni gambar bergerak.”
“Jamie Lee Curtis adalah supernova yang lahir dari persatuan dua bintang, sebuah ikon dengan pendekatan tanpa rasa takut terhadap kerajinan dan dedikasi tanpa gentar untuk memajukan budaya yang mendefinisikan keunggulan di zaman modern kita,” kata Presiden dan CEO AFI Bob Gazzale.
Curtis memenangkan Academy Award untuk Aktris Pendukung Terbaik pada 2023 untuk perannya dalam Everything Everywhere All at Once dan akan kembali memerankan Tess Coleman dalam sekuel mendatang dari Freaky Friday tahun 2003 bersama Anna Coleman yang diperankan Lindsay Lohan.
Film tersebut, yang akan dirilis di bioskop tahun depan, akan mengikuti duo ibu-anak antara Curtis dan Lohan saat mereka bertukar tubuh dengan dua gadis remaja. Dia juga membintangi sebagai Dr. Patricia Tannis dalam film Borderlands yang baru dirilis, yang berdasarkan pada seri video game populer. (People/Z-3)
Terkini Lainnya
Indonesia Movie Weekend Festival 2024 di Beijing Sukses Perkenalkan Indonesia sebagai Destinasi Syuting Film
Penonton Tembus Jutaan, Pemerintah Diminta Terlibat dalam Perfilman Indonesia
Slamet Rahardjo: Film Harusnya Jadi Vitamin, Bukan Racun
9 Program di JAFF Market 2024
Film Kaka Boss: Saatnya Film Indonesia Timur Memberikan Senyuman Kebahagiaan
Bagikan Ilmu Start Up dan AI dari Korea Selatan kepada Kampus di Indonesia
12.329 Pelajar Palestina Tewas Oleh Agresi Israel
Komitmen Berikan Beasiswa Demi Lahirkan Pemimpin Global Generasi Baru
Perkuat Reputasi, Perguruan Tinggi Siapkan Mahasiswa Berkompetisi dan Berinovasi
Peran Utama Universitas itu Riset, bukan Mengajar
Prof. Stella Christie Dorong Peran Utama Universitas Hasilkan Riset
Transformasi Zakat di Era Digital: Kiprah Baznas Selama Dua Dekade (2001-2024)
Drama Nasib Honorer Pasca-UU ASN
Takdir Mahmoud Abbas Pascaperang Gaza
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap