Nungki Kusumastuti Berkaca-Kaca Nonton Film Pendek Karya Anak SMP
AKTRIS senior Indonesia, Nungki Kusumastuti tidak menyangka film pendek karya anak SMP bisa mengetuk hatinya hingga membuat dirinya terharu. Hal itu ia ungkapkan saat menjadi juri HighScope Film Festival (HiFFest), kompetisi film pendek tahunan untuk siswa SMP yang diselenggarakan oleh OSIS SMP HighScope Indonesia TB Simatupang.
"Saya merasa terhormat dan tersanjung untuk menjadi juri. Menurut saya sangat luar biasa, saya bangga sekali, bahkan saat menonton beberapa film mata saya berkaca-kaca. Kreativitas anak-anak itu luar biasa ya, dan mereka sangat cerdas," kata Nungki dalam keterangannya, Kamis (5/12).
Ia merasa punya harapan yang sangat besar bahwa dunia perfilman Indonesia akan terus membaik dan terus berkembang.
"Karena anak-anak tingkat SMP saja sudah membuat film yang bagus. Mereka bukan hanya membuat film, tapi juga melakukan riset mengenai budaya, mengenai hubungan sosial. Keren banget, luar biasa," ujar dia.
Melalui kekuatan bercerita, HiFFest berperan sebagai sebuah pengingat kepada masyarakat bagaimana pemuda-pemudi Indonesia merayakan dan mengapresiasi kekayaan budaya bangsa di zaman modern ini.
Tahun ini, HiFFest menampilkan 8 (delapan) judul film pendek karya siswa dari 8 (delapan) sekolah peserta, yaitu SMP Anderson-Kala Kirana, SMP Al-Azhar 3 Bintaro - Skepticism, SMPI Dian Didaktika - Les-Tari, SMPIP Baitul Maal - Celluloid Reverie, SMP HighScope Bali - Jam Nem, SMP HighScope Bintaro - Prasongko, SMP HighScope Kelapa Gading - Ngalah Bukan Berarti Kalah dan SMP HighScope TB Simatupang - Rahasia Hati.
Juri pada acara ini adalah Nungki Kusumatuti (Gadis Kretek, Radit dan Jani, Perempuan Dalam Pasungan), Samo Rafael (Kupu Kupu Kertas, Harlot’s Prayer, Edge of The World), Ario Rubbik (The Last Barongsai, Hijabers In Love, Satu Jam Saja), dan Kanya Kamili Priyanti (Gadis Kretek, Gossip Girl Indonesia, Tunnel Indonesia).
Samo Rafael juga menuturkan pengalamannya menjadi juri. “Hari ini seru banget jadi juri, suatu kebanggaan bagi saya untuk bisa melihat generasi penerus-penerus itu karyanya seperti apa. Ternyata semuanya keren-keren," kata dia.
"Pesan saya untuk para peserta yang sudah ikutan hari ini, industri perfilman Indonesia sekarang sudah lebih terbuka. Rasanya sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai belajar dan bereksperimen dalam berkarya di perfilman,” jelasnya. (H-2)
Terkini Lainnya
Tiga Mahasiswa UB Lolos Program AEF 2025 di Malaysia
Grand Final Kompetisi Spelling Bee akan Digelar di Jakarta
Siswa SMA Asal Indonesia Raih Gold Prize di Taiwan
Berikan Dukungan pada Para Atlet Disabilitas
AGM Indonesia Juara Divisi 1 di The 4th China Winter International Youth Basketball Tournament 2024
Adi Kerang Jadi Wakil Indonesia di Florida Beatbox Festival 2025
Road to Jakarta Film Week 2024, Film Pemenang Fund Diputar
Sudah Diputar di Festival Film Bergengsi Dunia, ‘Kado’ Mulai Tayang di Bioskop Online
Festival Film Pendek Buka Pendaftaran bagi Sineas Muda
Film Pendek Kebaya Kala Kini dan Identitas Perempuan Indonesia
32 Rekomendasi Film Indonesia yang Dibintangi Nicholas Saputra, Bikin Baper
Takdir Mahmoud Abbas Pascaperang Gaza
Menyimak Pidato Megawati
BRICS+: Kecakapan Kebijakan Energi Indonesia
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap