Happy Asmara Senang Bisa Tampil Bareng Suami di Film Ambyar Mak Byar
![Happy Asmara Senang Bisa Tampil Bareng Suami di Film Ambyar Mak Byar](https://mediaindonesia.com/cdn-cgi/image/width=800,quality=80,format=webp/https://asset.mediaindonesia.com/news/2024/12/11/1733879206_d3b6a7cced64e279d5cf.jpg)
HAPPY Asmara berbagi pengalaman yang tidak terlupakan saat pertama kali mencoba dunia akting sebagai pemeran utama di film Ambyar Mak Byar.
Menggambarkan karakter Bethari, seorang putri keraton dengan berbagai lika-liku perjuangan cinta, menjadi pengalaman yang spesial baginya.
Tidak hanya berakting, Happy juga berkolaborasi bernyanyi bersama suaminya, Gilga Sahid, untuk soundtrack film Ambyar Mak Byar yang berjudul Pangestu, yang ia harapkan bisa menyentuh hati banyak penonton.
"Ini adalah pengalaman yang luar biasa. Bisa memerankan karakter Bethari dan bernyanyi bersama suami saya dalam film ini adalah pengalaman yang sangat personal dan berkesan. Saya berharap film ini bisa menyentuh hati banyak orang, seperti lagu-lagu kami yang selama ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari," ujar Happy dalam konferensi pers Official Poster, Trailer, dan Soundtrack film Ambyar Mak Byar di Metropole XXI, Selasa (10/12).
Happy menjelaskan bahwa karakter Bethari adalah karakter yang cukup kompleks, terutama karena latar belakangnya sebagai seorang putri keraton.
Menurutnya, Bethari digambarkan sebagai sosok yang harus menghadapi berbagai konflik dalam hidupnya, termasuk melawan tradisi dan keinginannya sendiri demi cinta.
Happy mengungkapkan untuk memerankan karakter tersebut, ia harus melakukan banyak riset. Bahkan, ia harus mempelajari budaya keraton dan adatnya secara mendalam.
Tidak hanya itu, ia juga menjalani berbagai ritual sebagai bagian dari persiapan syuting. Ritual ini bertujuan untuk menghormati adat dan tradisi keraton sebelum memulai syuting. Ritual tersebut mengajarkan ia banyak hal tentang kehidupan di lingkungan keraton dan nilai-nilai yang ada di dalamnya.
"Saya harus belajar banyak tentang budaya keraton dan melakukan ritual khusus sebelum syuting. Ada banyak ketentuan yang harus kami patuhi, mulai dari tata cara salam hingga gerakan yang sesuai dengan adat keraton. Itu menjadi pengalaman yang sangat berharga dan menyenangkan bagi saya," ungkap perempuan kelahiran 1999 itu.
Selama menjalani peran sebagai Bethari, Happy mengakui bahwa ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah penyesuaian dengan karakter yang menuntutnya untuk mempelajari peran dengan serius.
Bahkan, ia sempat mengalami penurunan berat badan hingga 3 sampai 5 kilogram demi mendalami karakter yang ia perankan.
Happy menjelaskan penurunan berat badan bukan karena tekanan dari sutradara, tetapi sebagai bentuk kesadaran dirinya untuk benar-benar menghayati peran yang dimainkan.
Happy Asmara berharap melalui film Ambyar Mak Byar, penonton dapat memperoleh wawasan baru mengenai kehidupan keraton, budaya, dan adat yang disajikan dalam film tersebut.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, pengalaman Happy dalam memerankan karakter Bethari memberikan banyak pelajaran berharga, baik dari sisi profesional maupun pribadi memberikan pengalaman yang mendalam dan tak terlupakan bagi dirinya. (Z-1)
Terkini Lainnya
Lagu-Lagu Sal Priadi Jadi Soundtrack Film 1 Kakak 7 Ponakan, Ini Alasannya
Film 1 Kakak 7 Ponakan Angkat Kisah Sandwich Generation
Film Lyora: Penantian Buah hati Angkat Isu Infertilitas yang Inspiratif
Film Lyora: Penantian Buah Hati Dibuat Berdasarkan Kisah Nyata Meutya Hafid
Ular Raksasa Mengamuk! Berikut Sinopsis Film Boa vs. Python
7 Fakta Menarik Tentang Captain America: Brave New World yang Wajib Kamu Tahu dari Sekarang!
Reza Rahadian Mengaku Banyak Belajar Berlakon dari Slamet Rahardjo
Reza Rahadian Mengaku Banyak Belajar dari BJ Habibie
Saif Ali Khan Selamat Setelah Ditikam Penyusup di Rumahnya
RS Polri Temukan Kekerasan Benda Tajam pada Jenazah Sandy Permana
Karena Susah Menghafal, Marcello Tahitoe Terpaksa Tolak 64 Tawaran Main Film
Emir Mahira Tegaskan Pengantin Setan tidak Hanya Sekadar Film Horor
Penghancuran Kreatif
Krisis Literasi Digital
Pendidikan Kedokteran Transformasional Berbasis Komunitas
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap