visitaaponce.com

Berbagi Informasi Sehat dan Produktif

Berbagi Informasi Sehat dan Produktif
Ilustrasi MEDSOS DALAM MASYARAKAT(123RF)

MEDIA sosial (medsos) sekarang ini bukan lagi barang baru di kalanganmasyarakat Indonesia. Hampir semua orang memiliki akun di salah satu platform medsos. Tak mengherankan dengan populasi Indonesia yang begitu besar membuatIndonesia masuk jajaran lima negara tertinggi pengguna (users) medsos di dunia. Medsos sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas dan konektivitas, tetapi saat yang sama, disalahgunakan sebagai instrumen bagi penyebaran hoaks atau berita bohong.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyampaikan hingga kini medsos masih jadi salah satu saluran utama dalam penyebaran hoaks terutama saat pandemi covid-19 ini. Hingga 9 Juni 2020, misalnya, terdapat 831 kasus hoaks dan disinformasi terkait dengan covid-19. Semuanya tersebar lewat empat platform media sosial populer di Indonesia, yakni Instagram, Twitter, Youtube, dan Facebook.

Johnny menerangkan terdapat 1.729 isu yang tersebar di empat platform medsos populer tersebut. Untuk mengatasinya, Kemenkominfo secara aktif menggunakan cyber drone Kemenkominfo untuk menyeleksi informasi yang beredar.

Ia menerangkan selama ini cyber drone Kemenkominfo bekerja 24 jam nonsetop guna melakukan monitoring dan penyaringan informasi. Tim tersebut bekerja dalam menyusun kategori informasi benar, informasi hoaks, hate speech, disinformasi, dan sebagainya.

"Selain covid-19, disinfodemic jadi hal yang membahayakan saat pandemi covid-19. Untuk itu, kami bekerja sama dengan kepolisian dan platform medsos yang ada di Indonesia," terang Johnny kepada pers, Selasa (9/6). Disinfodemic ialah istilah yang digunakan UNESCO merujuk kepada masifnya penyebaran hoaks dan disinformasi seputar covid-19.

Johnny mengungkapkan pihaknya akan menggunakan seluruh kewenangan yang dimiliki jika berita bohong masih tetap dibiarkan berada pada platform-platform digital tertentu. "Kami juga mengajak dan meminta platform digital lebih aktif melakukan proses take down itu, kami tentunya mengacu pada UU ITE dan UU terkait lainnya," jelas Johnny.

Johnny menyebutkan ada empat langkah kesepakatan yang telah dirumuskan bersama Google, Facebook, Microsoft, Reddit, LinkedIn, Twitter, serta Youtube pada 26 Maret lalu. "Semuanya komitmen melawan covid-19 yang berkaitan dengan disinfodemic lewat langkah content moderation, menghapus dan menandai disinfodemic, memberikan donasi kepada fact checker serta jurnalis, mengarahkan user langung kepada sumber informasi resmi covid-19, dan juga melarang iklan covid-19 yang menyesatkan," tutupnya.

Konten positif

Senada dengan itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengimbau kepada masyarakat, khususnya pemuda, untuk lebih aktif membanjiri media digital terutama media sosial dengan konten-konten positif. Menurut Muhadjir, semua bentuk kreativitas yang disajikan harus berisi informasi yang dapat diadopsi menjadi perubahan perilaku ke arah lebih baik.

"Perlu dipahami, ketika kita membanjiri informasi positif belum tentu mengubah cara pandang manusia menjadi positif lantaran ada pertarungan dengan konten negatif yang kencang. Namun, kita sepakat terus menyebar wabah konten positif itu, dan kemudian dilanjutkan dengan diseminasi," ucapnya.

Muhadjir menambahkan, pemerintah pun terus berupaya mengatasi maraknya peredaran konten negatif di internet, di antaranya melalui pemblokiran situs yang disinyalir mengandung unsur negatif oleh Kemenkominfo. "Namun, menangkal hoaks tak mungkin hanya oleh pemerintah. Pemerintah membuat regulasi dan mengendalikan regulasi agar berjalan baik tetapi juga dibutuhkan peran aktif lembaga lain, seperti LSM dan pihak swasta termasuk pegiat yang prokonten positif, untuk bersamasama berperang melawan konten negatif," pungkas Muhadjir. (S-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat