visitaaponce.com

Surat At-Takwir dalam Bahasa Arab, Latin, Terjemah, Kandungan, Keutamaannya

Surat At-Takwir dalam Bahasa Arab, Latin, Terjemah, Kandungan, Keutamaannya
Ilustrasi.(Freepik)

SALAH satu surat dalam Juz 30 Al-Qur'an ialah At-Takwir. Artinya ialah menggulung. Surat yang terdiri atas 29 ayat ini termasuk dalam golongan surat Makiyah atau turun di Mekah setelah Surat Al-Lahab. 

Kata At-Takwir yang disajikan sebagai nama surat ini merupakan bentuk masdar dari lafaz kuwwirat yang terdapat pada ayat pertama. Selain dikenal dengan nama At-Takwir, surat ini memiliki nama lain yakni Idzasy syamsu kuwwirat.

Dalam mushaf Al-Qur'an, surat At-Takwir menempati urutan ke-81, tepatnya setelah surat Abasa. 

Baca juga : Surat Al-Ikhlas dan Terjemahannya, Penyebab Turun, Tafsir Sifat Allah

Asbabun nuzul Surat At-Takwir

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Sulaiman bin Musa. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim dari Baqiyyah bin 'Amr bin Muhammad dari Zaid bin Aslam yang bersumber dari Abu Hurairah. Diriwayatkan pula oleh Ibnul Mundzir dari Sulaiman bin al-Qasim bin Mukhaimarah. 

Ketika turun ayat li man syaa a mingkum ay yastaqiim (bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus) (At-Takwiir: 28), Abu Jahal berkata. "Kalau demikian, kitalah yang menentukan, apakah mau lurus atau tidak." 

Maka Allah menurunkan ayat berikutnya (At-Takwiir: 29) yang membantah anggapan itu dan menegaskan bahwa Allah-lah yang menentukan jalan lurus atau tidak.

Pokok kandungan Surat At-Takwir

Berikut pokok kandungan dari Surat At-Takwir.

1. Menceritakan keguncangan yang terjadi di hari kiamat. 

2. Di hari kiamat, setiap jiwa akan mengetahui apa pun yang dikerjakannya selama di dunia.

Baca juga: Al-Fatihah Kandungan, Keutamaan, Terjemahan, dan Tafsirnya

3. Al-Qur'an ialah wahyu Allah yang disampaikan melalui Malaikat Jibril.

4. Penegasan atas kenabian Muhammad SAW.

5. Al-Qur'an ialah pedoman bagi manusia yang menginginkan hidup lurus.

Baca juga : Tafsir Al-Baqarah Ayat 125: Takwil Kakbah sebagai Baitullah

6. Keberhasilan manusia mencapai kehidupan yang lurus tergantung taufik dari Allah SWT.

Manfaat dan keutamaan Surat At-Takwir

Berikut fadilah atau keutamaan dan khasiat dari Surat At-Takwir.

1. Termasuk Al-Mufashshal.

Surat ini diberikan kepada Nabi Muhammad sebagai tambahan. Dengannya, beliau memiliki keistimewaan dan kelebihan dibandingkan dengan nabi-nabi pendahulunya.

Baca juga : Akidah Iman kepada Allah Ada tanpa Tempat

2. Seakan-akan melihat hari kiamat.

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang hendak melihat keadaan hari kiamat seakan-akan ia melihat dengan matanya sendiri, hendaklah ia membacanya yakni idzasy syamsu kuwwirat (Surat At-Takwir), Idzas samaaa un fatharat (Al-Infithar), dan idzas samaaa un syaqqat (Al-Insyiqaq). (HR Ahmad).

Baca juga: Ayat Kursi dengan Terjemahan dan Tafsir Sekilas

3. Orang yang membacanya akan memperoleh perlindungan dari Allah dan surga-Nya.

Abi Abdullah berkata, "Barangsiapa yang membaca 'Abasa wa tawalla ('Abasa) dan Idzasy syamsu kuwwirat (Surat At-Takwir), ia akan berada di bawah sayap (perlindungan) Allah, di dalam naungan Allah dan kemuliaan-Nya, di dalam surga-Nya. Insya Allah." (Tsawabul A'mal: 151).

Baca juga: Urutan 30 Surat Juz Amma Lengkap Arab, Latin, dan Arti

4. Aman dari terbukanya kejelekan di hari kiamat dan obat sakit mata.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat At-Takwir), Allah akan melindunginya dari terbukanya kejelekan ketika amal catatan (perbuatannya selama hidup di dunia) dibentangkan dan ia melihat Nabi Muhammad SAW sedang ia dalam keadaan aman. Dan barangsiapa yang membacanya atas orang yang terkena sakit mata atau ujung-ujungnya, ia akan terbebas darinya dengan izin Allah." (Tafsirul Burhan, Juz 8: 218).

Baca juga: 37 Surat dalam Juz Amma dengan Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan

 

 

 

Surat At-Takwir

Inilah Surat A-Takwir dalam Bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya.

Baca juga: Kumpulan Surat Pendek yang Mudah Dihafal

بِسْمِ ٱللّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Bismillaahir rahmaanir rahiim.

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

إِذَا ٱلشَّمْسُ كُوِّرَتْ

Idzasy syamsu kuwwirat.

1. Apabila matahari digulung.

وَإِذَا ٱلنُّجُومُ ٱنكَدَرَتْ

wa idzan nujumung kadarat.

2. Dan apabila bintang-bintang berjatuhan.

وَإِذَا ٱلْجِبَالُ سُيِّرَتْ

wa idzal jibaalu suyyirat.

3. Dan apabila gunung-gunung dihancurkan.

وَإِذَا ٱلْعِشَارُ عُطِّلَتْ

wa idzal 'isyaaru 'uththilat.

4. Dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan).

وَإِذَا ٱلْوُحُوشُ حُشِرَتْ

wa idzal wuhuusyu husyirat.

5. Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan.

وَإِذَا ٱلْبِحَارُ سُجِّرَتْ

wa idzal bihaaru sujjirat.

6. Dan apabila lautan dijadikan meluap.

وَإِذَا ٱلنُّفُوسُ زُوِّجَتْ

wa idzan nufuusu zuwwijat.

7. Dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh).

وَإِذَا ٱلْمَوْءُۥدَةُ سُئِلَتْ

wa idzal mau uudatu su ilat.

8. Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya.

بِأَىِّ ذَنۢبٍ قُتِلَتْ

bi ayyi dzambing qutilat.

9. Karena dosa apakah dia dibunuh.

وَإِذَا ٱلصُّحُفُ نُشِرَتْ

wa idzash shuhufu nusyirat.

10. Dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka.

وَإِذَا ٱلسَّمَآءُ كُشِطَتْ

wa idzas samaaa u kusyithat.

11. Dan apabila langit dilenyapkan.

وَإِذَا ٱلْجَحِيمُ سُعِّرَتْ

wa idzal jahiimu su''irat.

12. Dan apabila neraka Jahim dinyalakan.

وَإِذَا ٱلْجَنَّةُ أُزْلِفَتْ

wa idzal jannatu uzlifat.

13. Dan apabila surga didekatkan.

عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّآ أَحْضَرَتْ

'alimat nafsum maa ahdharat.

14. Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.

فَلَآ أُقْسِمُ بِٱلْخُنَّسِ

fa laa uqsimu bil khunnas.

15. Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang.

ٱلْجَوَارِ ٱلْكُنَّسِ

al jawaaril kunnas.

16. Yang beredar dan terbenam.

وَٱلَّيْلِ إِذَا عَسْعَسَ

wal laili idzaa 'as'as.

17. Demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya.

وَٱلصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ

wash shub hi idzaa tanaffas.

18. Dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing.

إِنَّهُۥ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ

innahuu laqaulu rasuuling kariim.

19. Sesungguhnya Al-Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril).

ذِى قُوَّةٍ عِندَ ذِى ٱلْعَرْشِ مَكِينٍ

dzii quwwatin 'inda dzil 'arsyi makiin.

20. Yang punya kekuatan yang punya kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy.

مُّطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ

muthaa 'in tsamma amiin.

21. Yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.

وَمَا صَاحِبُكُم بِمَجْنُونٍ

wa maa shaahibukum bimajnuun.

22. Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila.

وَلَقَدْ رَءَاهُ بِٱلْأُفُقِ ٱلْمُبِينِ

wa laqad ra aahu bil ufuqil mubiin.

23. Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.

وَمَا هُوَ عَلَى ٱلْغَيْبِ بِضَنِينٍ

wa maa huwa 'alal ghaibi bidhaniin.

24. Dan dia (Muhammad) bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib.

وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطَٰنٍ رَّجِيمٍ

wa maa huwa biqauli syaithaanir rajiim.

25. Dan Al-Qur'an itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk.

فَأَيْنَ تَذْهَبُونَ

fa aina tadz habuun.

26. Maka ke manakah kamu akan pergi?

إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعَٰلَمِينَ

in huwa illaa dzikrul lil 'aalamiin.

27. Al-Qur'an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam.

لِمَن شَآءَ مِنكُمْ أَن يَسْتَقِيمَ

liman syaaa a mingkum ay yastaqiim.

28. (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.

وَمَا تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ

wa maa tasyaaa uuna illaa ay yasyaaa allaahu rabbul 'aalamiin.

29. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.

Itulah Surat A-Takwir. Semoga kita dapat menghafalnya dan senantiasa membacanya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat