visitaaponce.com

Kadis Kesehatan Sulbar tidak Berani Menyimpulkan Meninggalnya Helmi karena Kelelahan

Kadis Kesehatan Sulbar tidak Berani Menyimpulkan Meninggalnya Helmi karena Kelelahan
Ilustrasi(Dok PB IDI)

RABU (10/7) dunia kesehatan di Indonesia berduka cita, atas meninggalnya salah satu dokter bernama Helmiyadi Kuswardhana, pada usianya yang baru 41 tahun. Almarhum, adalah aparatur negeri sipil (ASN) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulawesi Barat (Sulbar) sejak 2022, juga bertugas di Rumah Sakit Mitra Manakara, Mamuju, Sulbar.

Dari informasi yang beredar, Helmi meninggal dunia usai mengalami gagal jantung, dan menghembuskan napas terakhirnya di Puskesmas Sendana, Kabupaten Majene. Setelah sebelumnya melakukan operasi terhadap 10 pasien.

Hal itu diungkapkan Direktur RSUD Sulbar Erna. "DIa sempat melakukan operasi 10 pasien, karena beliau merupakan satu-satunta dokter spesialis tulang (Ortopedi) di Sulbar. Tapi mulai merasa nyeri di dada, dan sesak napas saat di RS Mitra Manakara Mamuju," ungkapnya.

Baca juga : Dokteroid Jadi Fenomena, IDI Minta Masyarakat Bantu Perangi Oknum Dokter Gadungan

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, Asran Masdy mengatakan dirinya tidak berani berkesimpulan jika Hermi meninggal karena beban kerja bebrat dan akhirnya kelelahan, yang berakibat pada kejadian meninggal dunia.

"Kita berpikir, jika menggunakan bahasa kita bahwa kerjanya banyak bisa jadi dia lelah. Tapi, tidak ada dasar yang mengatakan bahwa dia lelah. Kita juga tidak berani mengatakan itu penyebab kematian, tapi juga tidak bisa bilang bukan karena itu," kata Asran, via sambungan telepon, Senin (15/7).

Tapi, Asran tidak menampik, jika di RSUD Sulbar memang banyak pasien, terlebih dia bekerja di dua rumah sakit juga. "Tapi selama ini, meski banyak pasien, beliau (Helmi) selalu santai, gembira, tidak pernah mengeluh meski banyak kerjaan. Dia juga orangnya sangat familiar dengan siapa saja, suka bercanda, sehingga disukai banyak orang, bahkan dekat dengan pasien-pasiennya," jelasnya.

Baca juga : Cuma Dihadiri Anies, Absennya Prabowo dan Ganjar dalam Dialog Kesehatan Jadi Sorotan

Hanya saja memang, saat itu lanjut Asran, setelah bertugas di RSUD Sulbar, dan tiba di RS Mitra Manakara, Helmi mengami sesak, padahal sebelumnya, tidak pernah ada riwayat penyakit.

"Tapi setelah rujukan, ternyata didiagnosa mengalami infark miokard atau kegagalan otot jantung, yang orang awam kenal dengan serangan jantung. Serangan jantung adalah keadaan darurat medis. Serangan jantung biasanya terjadi ketika gumpalan darah menghalangi aliran darah ke jantung. Tanpa darah, jaringan kehilangan oksigen dan mati," lanjut Asran.

"Yang pasti kita sangat berduka cita. Beliau sangat baik," sambungnya. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat