Hari Kedua Forum ASOF 27 Tekankan Kebijakan Sertifikasi Hutan dan Pengembangan Hasil Hutan di ASEAN
FORUM ASEAN Senior Official on Forestry (ASOF) ke-27 dengan tuan rumah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Puncak Bogor, Jawa Barat, masih berlangsung.
Di hari kedua pertemuan ASEAN Working Group on Forest Products Development (AWG-FPD), pengembangan, akses pasar, legalitas hutan, dan hasil hutan menjadi isu utama yang dibahas.
Dalam pembahasan itu, para delegasi Negara Anggota ASEAN lebih menekankan pada harmonisasi standar pelembagaan terkait skema sertifikasi kehutanan untuk meningkatkan perdagangan ASEAN, serta kelestarian hasil-hasil hutan di ASEAN.
Baca juga : Indonesia Ajak Negara ASEAN Tegaskan Komitmen Atasi Perubahan Iklim
"Poin-poin umum yang turut dibahas beberapa update terkait tanaman obat dan herbal, pengembangan jejaring data dan informasi, serta inisiatif kolaborasi pengelolaan hasil hutan kayu maupun hasil hutan bukan kayu ke depan," ujar Ketua AWG-FPD ke-27, Wening Sri Wulandari saat jumpa pers, Selasa (16/7/2024).
Wening, yang juga menjabat Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan, Badan Standardisasi Instrumen LHK menjelaskan, pihaknya juga merumuskan berbagai standar sebagai guidance dalam pengelolaan hutan dan hasil hutan, misalnya dalam pemanenan, pengelolaan produk hingga pengelolaan lingkungannya.
"Selain pengembangan forest product, termasuk timber certification," kata Wening.
Baca juga : ASEAN Perkuat Pengelolaan Hutan Lestari melalui ASOF 27
Di kesempatan yang sama, Senior Officer ASEAN Secretariat, Dian Sukmajaya menyampaikan secara garis besar ada sejumlah keputusan yang dihasilkan selama dua hari pertemuan.
Salah satunya yaitu terkait kebijakan regional termasuk implementasi Rencana Aksi Kerja Sama ASEAN untuk Pengembangan Hasil Hutan periode 2021-2025, yang mencakup area terkait dengan fasilitasi perdagangan, akses pasar, dan upaya meningkatkan daya saing hasil hutan ASEAN.
"Jadi ada beberapa guidance dari negara ASEAN untuk melanjutkan kerja sama, meningkatkan kapasitas, aspek penegakan hukum, tata kelola dan perdagangannya serta meningkatkan aspek pengelolaan hutan lestari," katanya.
Baca juga : Kepala Desa di Sulawesi Selatan Ditangkap akibat Rusak Hutan Lindung
Selain itu, Dian menyampaikan ada beberapa kebijakan regional juga yang sudah diadopsi juga oleh negara ASEAN terkait indikator dan kriteria ASEAN untuk pengelolaan hutan lestari serta legalitas dan kelestarian hasil hutan.
Pada pertemuan ini, Negara ASEAN juga saling berbagi informasi dan pengetahuan terkait dengan traceability, misalnya di Indonesia melalui SVLK.
Begitu juga sistem yang dikembangkan di masing-masing negara anggota ASEAN yang selaras dengan kriteria dan indikator ASEAN untuk legalitas dan kelestarian hasil-hasil hutan.
"Indonesia melalui SVLK. Malaysia ada Malaysian Timber Legality Assurance System. Kemudian Laos dengan similar sistem yang dikembangkan masing-masing sesuai dengan ASEAN Criteria and Indicator for the Legality of Timber,"pungkasnya.
Terkini Lainnya
KLHK Terbitkan Aturan Perlindungan terhadap Pejuang Lingkungan
KLHK Lakukan Supervisi Pengendalian Karhutla di NTT
HUT Manggala Agni Ke-22, Menteri LHK Minta Tetap Waspada Karhutla Selamanya
Permen LHK Nomor 10 Tahun 2024 Membuat Pejuang Lingkungan tidak Berjalan Sendiri
Permen LHK Nomor 10 Tahun 2024 Membuat Pejuang Lingkungan tidak Berjalan Sendiri
Simposium Nasional Dorong Standar Produk Hasil Hutan untuk Konstruksi Hijau
Menilik Fungsi Ekologis Hutan Mangrove
Menteri LHK Optimistis Lanjutkan Kinerja Positif KLHK pada Tahun 2023
Perhutani Panen Tebu Perdana Menuju Swasembada Gula 2025
Resmikan Regrouping, Perhutani Siap Bersaing di Pasar Global
Guru Besar UGM Nilai Konsep KHDPK di Jawa Sebagai Inovasi Bernas
Upaya Mendekonstruksi Citra Perpustakaan
Pilkada dan Tanggung Jawab Moral Profesor
Refleksi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: Mendialogkan Pemikiran Fransiskan dengan Perspektif Sufi Yunus Emre
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap