visitaaponce.com

Surat AbasaAsbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, dan Terjemah

Surat Abasa: Asbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, dan Terjemah
Ilustrasi.(Freepik)

SURAT 'Abasa (عبس) terdapat dalam juz amma atau juz 30 yang terakhir dalam Al-Qur'an. 'Abasa berarti dia yang bermuka masam. 

Surat Abasa termasuk dalam golongan Surat Makiyah dan memiliki 42 ayat dengan urutan nomor 80. Surat ini diturunkan sesudah Surat An-Najm. 

Ia diberi nama Surat 'Abasa, karena merujuk pada lafaz 'abasa yang terdapat pada ayat pertama. Nama lain surat ini ialah As-Safarah atau para penulis yang diambil dari ayat ke-15. 

Baca juga : Surat An-Nazi'at: Asbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, dan Artinya

Nama lainnya lagi yaitu Surat Ibnu Maktum. Kenapa disebut Surat Ibnu Maktum? 

Nah, ini terkait dengan asbabun nuzul Surat Abasa. Berikut penjelasannya.

Asbabun nuzul Surat Abasa

Berkaitan dengan surat ini, dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa pada suatu ketika Nabi Muhammad SAW menerima dan berbicara dengan para pemuka kaum Quraisy. Beliau berharap mereka dapat memeluk agama Islam.

Baca juga : Surat At-Takwir dalam Bahasa Arab, Latin, Terjemah, Kandungan, Keutamaannya

Ketika itu, datanglah Ibnu Ummi Maktum. Ia seorang sahabat yang buta. Dia pun mengharapkan Rasulullah SAW membacakan kepadanya ayat-ayat Al-Qur’an yang telah diturunkan Allah

Namun, Nabi SAW bermuka masam dan memalingkan muka dari Ibnu Ummi Maktum. Kemudian Allah menurunkan surat ini sebagai teguran atas sikap Rasulullah SAW terhadap sahabatnya itu.

Baca juga: 37 Surat dalam Juz Amma dengan Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan

Kandungan Surat Abasa

Berikut isi kandungan Surat Abasa.

1. Dalam dakwah, seorang dai hendaknya memberikan penghargaan yang sama kepada orang-orang, baik mereka berkuasa atau rakyat jelata, baik kaya maupun miskin.

Baca juga : Urutan 30 Surat Juz Amma Lengkap Arab, Latin, dan Arti

2. Banyak manusia yang kafir atau ingkar kepada Allah padahal mereka diciptakan dari setetes air mani lalu dewasa dan berakhir di liang kubur serta dibangkitkan Kembali untuk mempertanggungjawabkan segala amal di dunia.

3. Selama hidup di dunia, manusia dan hewan peliharaan mereka diberikan banyak kenikmatan dari Allah, seperti makanan. Allah menurunkan hujan dari langit dan menumbuhkan aneka ragam tanaman untuk dimakan, seperti anggur, sayur, zaitun, kurma.

Baca juga : Tafsir Surat Al-Mu'minun Ayat 16 tentang Hari Kebangkitan

4. Diulangi lagi berita tentang Hari Kiamat dan Hari Kebangkitan. Ada dua kelompok manusia saat itu yakni mereka yang berbahagia dengan wajah berseri-seri dan muka ditutupi debu serta diliputi kegelapan.

Keutamaan Surat Abasa

Berikut keutamaan atau fadhilah Surat Abasa.

1. Surat Abasa termasuk dalam Al-Mufashshal.

Surat ini diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tambahan. Dengan surat ini, beliau memiliki keutamaan dan keistimewaan dibandingkan dengan nabi-nabi pendahulunya.

Baca juga : Surat An-Naba: Asbabun Nuzul, Keutamaan, Teks, dan Artinya

2. Memperoleh perlindungan Allah dan surga.

Abi Abdullah berkata, "Barangsiapa yang membaca 'abasa watawalla (Surat Abasa) dan idzasy-syamsu kuwwirat (At-Takwir), ia akan berada di bawah sayap (perlindungan) Allah, di dalam naungan Allah dan kemuliaan-Nya, di dalam surga-Nya, insya Allah." (Tsawabul A'mal: 151).

3. Bangkit dari kubur dengan bahagia.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat 'Abasa), ia keluar dari kuburnya di hari kiamat dengan tertawa dan berbahagia. Barangsiapa yang menulisnya pada kulit kijang dan menggantungnya (menjadikannya kalung), ia tidak melihat kecuali kebaikan ke mana pun ia menghadapi." (Tafsirul Burhan, Juz 8: 211).

Baca juga: Kumpulan Surat Pendek yang Mudah Dihafal

4. Doa musafir.

Surat Abasa dapat dijadikan doa atau wasilah bagi musafir agar diselamatkan ketika perjalanan.

Ash-Shidiq berkata, "Ketika seseorang musafir membacanya di jalan, maka apa pun yang di sekitar jalannya sudah cukup baginya (memenuhi kebutuhannya) dalam perjalanan itu." (Tafsirul Burhan, Juz 8: 211).

 

 

 

Surat Abasa dalam Bahasa Arab

                            . بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ . عَبَسَ وَتَوَلّٰىٓۙ . اَنْ جَاۤءَهُ الْاَعْمٰىۗ . وَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّهٗ يَزَّكّٰىٓۙ . اَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرٰىۗ . اَمَّا مَنِ اسْتَغْنٰىۙ . فَاَنْتَ لَهٗ تَصَدّٰىۗ . وَمَا عَلَيْكَ اَلَّا يَزَّكّٰىۗ . وَاَمَّا مَنْ جَاۤءَكَ يَسْعٰىۙ . وَهُوَ يَخْشٰىۙ . فَاَنْتَ عَنْهُ تَلَهّٰىۚ  كَلَّآ اِنَّهَا تَذْكِرَةٌ . فَمَنْ شَاۤءَ ذَكَرَهٗ . فِيْ صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍۙ . مَّرْفُوْعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ . بِاَيْدِيْ سَفَرَةٍۙ . كِرَامٍۢ بَرَرَةٍۗ . قُتِلَ الْاِنْسَانُ مَآ اَكْفَرَهٗۗ . مِنْ اَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهٗۗ . مِنْ نُّطْفَةٍۗ خَلَقَهٗ فَقَدَّرَهٗۗ . ثُمَّ السَّبِيْلَ يَسَّرَهٗۙ . ثُمَّ اَمَاتَهٗ فَاَقْبَرَهٗۙ . ثُمَّ اِذَا شَاۤءَ اَنْشَرَهٗۗ . كَلَّا لَمَّا يَقْضِ مَآ اَمَرَهٗۗ . فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖٓ . اَنَّا صَبَبْنَا الْمَاۤءَ صَبًّاۙ . ثُمَّ شَقَقْنَا الْاَرْضَ شَقًّاۙ . فَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا حَبًّاۙ . وَّعِنَبًا وَّقَضْبًاۙ . وَّزَيْتُوْنًا وَّنَخْلًاۙ . وَّحَدَاۤئِقَ غُلْبًا . وَفَاكِهَةً وَّاَبًّا . مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗ . فَاِذَا جَاۤءَتِ الصَّاۤخَّةُ . يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ اَخِيْهِۙ . وَاُمِّهٖ وَاَبِيْهِۙ . وَصَاحِبَتِهٖ وَبَنِيْهِۗ . لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَىِٕذٍ شَأْنٌ يُّغْنِيْهِۗ . وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ مُّسْفِرَةٌۙ . ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌ . وَوُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌۙ . تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ . اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ

Baca juga: Surat Al-Ikhlas dan Terjemahannya, Penyebab Turun, Tafsir Sifat Allah

Surat Abasa dalam Bahasa Latin

'Abasa watawallaa. An jaaaa ahul a'maa. Wamaa yudriika la'allahu yazzakkaa. Aw yadzdzakkaru fatanfa'ahudz dzikraa. Ammaa manis taghnaa. Fa anta lahu tashaddaa. Wamaa 'alayka allaa yazzakkaa. Wa ammaa man jaaaa aka yas'aa. Wahuwa yakhsyaa. Fa anta 'anhu talahhaa. Kallaa innahaa tadzkirah. Faman syaaaa a dzakarah. Fii shuhufim mukarramah. Marfuu'atim muthahharah. Bi aydii safarah. Kiraamim bararah. Qutilal insaanu maa akfarah. Min ayyi syai in khalaqah. Min nuthfatin khalaqahu faqaddarah. Tsummas sabiila yassarah. Tsumma amaatahuu fa aqbarah. Tsumma idzaa syaaaa a ansyarah. Kallaa lammaa yaqdhi maaaa amarah. Falyanzhuril insaanu ilaa tha'aamih. Annaa shababnal maaaa a shabbaa. Tsumma syaqaqnaal ardha syaqqaa. Fa ambatnaa fiihaa habbaa. Wa'inabaw waqadhbaa. Wazaytuunaw wanakhlaa. Wahadaaaa iqa ghulbaa. Wafaakihataw wa abbaa. Mataa'al lakum wali an'aamikum. Fa idzaa jaaaa atish shaaaakh khah. Yawma yafirrul mar u min akhiih. Wa ummihii wa abiih. Washaahibatihii wabaniih. Likullim ri imminhum yawma idzin sya' nuy yughniih. Wujuuhuy yawma idzim musfirah. Dhahikatum mustabsyirah. Wawujuuhuy yawma idzin 'alayhaa ghabarah. Tarhaquhaa qatarah. Ulaaaa ika humul kafaratul fajarah.

Baca juga: Ayat Kursi dengan Terjemahan dan Tafsir Sekilas

Terjemahan Surat Abasa

Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling. Karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa)? Atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup. Maka kamu melayaninya. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran). Sedang ia takut kepada (Allah). Maka kamu mengabaikannya. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu ialah suatu peringatan. Maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya. Di dalam kitab-kitab yang dimuliakan. Yang ditinggikan lagi disucikan. Di tangan para penulis (malaikat). Yang mulia lagi berbakti. Binasalah manusia, alangkah amat sangat kekafirannya. Dari apakah Allah menciptakannya? Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya. Kemudian Dia memudahkan jalannya. Kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur. Kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali. Sekali-kali jangan, manusia itu belum melaksanakan yang diperintahkan Allah kepadanya. Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit). Kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya. Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu. Anggur dan sayur-sayuran. Zaitun dan kurma. Kebun-kebun (yang) lebat. Dan buah-buahan serta rumput-rumputan. Untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua). Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya. Dari ibu dan bapaknya. Dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu punya urusan yang cukup menyibukkannya. Banyak muka pada hari itu berseri-seri. Tertawa dan bergembira ria. Dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu. Dan ditutup lagi oleh kegelapan. Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.

Demikianlah uraian tentang Surat Abasa. Semoga bermanfaat. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat