Menuju Hari Anak Nasional, Menteri PMK Soroti Kesehatan Anak
MENTERI Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, setiap anak Indonesia harus mendapatkan perlindungan yang optimal agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik secara fisik, mental, maupun sosial.
“Anak-anak adalah pemilik masa depan bangsa sehingga selayaknya semua pihak, khususnya pemerintah memberikan perhatian khusus kepada anak-anak dan para ibu karena anak dan ibu memiliki kedekatan satu sama lain,” ujarnya saat ditemui Media Indonesia di Ancol, Jakarta Utara pada Jum’at (22/7).
Muhadjir menjelaskan para periode kedua pemerintahan Joko Widodo, isu kesehatan anak dan ibu menjadi konsern bersama yang masuk dalam salah satu prioritas nasional. Dikatakan bahwa saat ini pemerintah telah menggelontorkan desa dan beberapa pos kementerian untuk memberi makan tambahan bagi ibu hamil dan tambahan vitamin bagi anak perempuan guna memperbaiki gizi generasi mendatang.
Baca juga : Jelang Hari Anak Nasional, Komnas PA Sebut Banyak Kekerasan Seksual oleh Orang Tua
“Sekarang seorang ibu sudah diperhatikan betul dan dilacak betul sejak masa remaja sekarang masa remaja dipastikan tidak boleh mengalami yang namanya anemia kronis karena ini akan berpengaruh terhadap kondisi anak yang dilahirkan. Begitupun dengan anak perempuan, jika mengalami anemia kronis, akan mempengaruhi pertumbuhan fisiknya,” katanya.
Menurut Muhadjir, salah satu faktor generasi yang tidak kuat, tidak cerdas dan tidak sehat adalah disebabkan karena janin yang tidak sehat. Untuk itu, pemerintah mengintervensi kesehatan anak dan Ibu dari tambahan Dana Desa dan Kementerian Sosial, dengan mengadakan alat pemeriksaan USG di seluruh puskesmas agar bisa mengetahui kondisi calon anak.
“Saat ini hampir seluruh puskesmas di Indonesia sudah memiliki fasilitas USG, dan yang tidak kalah penting ketika masih balita sekarang juga sudah mulai ada penanganan secara serius yaitu alat pengukuran seragam seluruh Indonesia,” katanya.
Muhadjir mengatakan Indonesia yang saat ini memiliki 240.000 posyandu atau pos pelayanan terpadu juga telah dilengkapi dengan alat pengukur bayi balita yang tersandar seluruh Indonesia. Program itu juga didukung oleh tenaga relawan BKKBN dan PPK Desa yang sudah dilatih secara nasional mengenai cara mengukur tumbuh kembang anak.
“Kita telah melakukan gerakan pengukuran serempak secara nasional balita seluruh Indonesia dengan capaiannya 96% dan dipastikan bagi anak yang stunting sudah ditangani. Dari 17,8 juta anak, sekitar 16 juta lebih sudah diintervensi. Diharapkan pada kepemimpinan periode berikutnya, berbagai program perbaikan gizi untuk anak-anak dapat berlanjut demi masa depan anak Indonesia,” tuturnya.
Terkini Lainnya
Anak Harus Sadar dengan Hak-Hak Mereka
Anak Tak Perlu Cemas ke Dokter Gigi, AUDY Kids Kini Dilengkapi Mini Playground
Festival Anak Bangun Ikatan Emosional Orangtua dan Anak
5 Jenis Makanan Sehat untuk Anak
7 Cara Mengatasi Demam pada Anak
Rekomendasi dan Tips Memilih Sepatu Anak Laki-Laki Agar Tampil Trendi
Tempe Baik untuk Kesehatan Jantung
Kabar Duka! Anjing Kesayangan V BTS, Yeontan Tiada
IDI Cabang Ungaran Berkomitmen Kurangi Stigma dan Tingkatkan Deteksi Dini TBC dan HIV/AIDS
Mendorong Kesehatan Masyarakat, IDI Kebumen Fokus pada Pencegahan dan Pelayanan Medis Berkualitas
Dokter IDI Karanganyar Terus Tingkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Melalui Pelatihan dan Seminar
Peluang Pendidikan Pariwisata untuk Mendorong Perekonomian
Risiko dan Peluang Trumpisme
Pendidikan Bermutu dan Kesejahteraan Guru
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
Menuju Pendidikan Tinggi Transformatif
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap