visitaaponce.com

Menuju Hari Anak Nasional, Menteri PMK Soroti Kesehatan Anak

Menuju Hari Anak Nasional, Menteri PMK Soroti Kesehatan Anak
Hari anak nasional 2024(Antara)

MENTERI Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, setiap anak Indonesia harus mendapatkan perlindungan yang optimal agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik secara fisik, mental, maupun sosial.

“Anak-anak adalah pemilik masa depan bangsa sehingga selayaknya semua pihak, khususnya pemerintah memberikan perhatian khusus kepada anak-anak dan para ibu karena anak dan ibu memiliki kedekatan satu sama lain,” ujarnya saat ditemui Media Indonesia di Ancol, Jakarta Utara pada Jum’at (22/7).

Muhadjir menjelaskan para periode kedua pemerintahan Joko Widodo, isu kesehatan anak dan ibu menjadi konsern bersama yang masuk dalam salah satu prioritas nasional. Dikatakan bahwa saat ini pemerintah telah menggelontorkan desa dan beberapa pos kementerian untuk memberi makan tambahan bagi ibu hamil dan tambahan vitamin bagi anak perempuan guna memperbaiki gizi generasi mendatang.

Baca juga : Jelang Hari Anak Nasional, Komnas PA Sebut Banyak Kekerasan Seksual oleh Orang Tua

“Sekarang seorang ibu sudah diperhatikan betul dan dilacak betul sejak masa remaja sekarang masa remaja dipastikan tidak boleh mengalami yang namanya anemia kronis karena ini akan berpengaruh terhadap kondisi anak yang dilahirkan. Begitupun dengan anak perempuan, jika mengalami anemia kronis, akan mempengaruhi pertumbuhan fisiknya,” katanya.

Menurut Muhadjir, salah satu faktor generasi yang tidak kuat, tidak cerdas dan tidak sehat adalah disebabkan karena janin yang tidak sehat. Untuk itu, pemerintah mengintervensi kesehatan anak dan Ibu dari tambahan Dana Desa dan Kementerian Sosial, dengan mengadakan alat pemeriksaan USG di seluruh puskesmas agar bisa mengetahui kondisi calon anak.

“Saat ini hampir seluruh puskesmas di Indonesia sudah memiliki fasilitas USG, dan yang tidak kalah penting ketika masih balita sekarang juga sudah mulai ada penanganan secara serius yaitu alat pengukuran seragam seluruh Indonesia,” katanya.

Muhadjir mengatakan Indonesia yang saat ini memiliki 240.000 posyandu atau pos pelayanan terpadu juga telah dilengkapi dengan alat pengukur bayi balita yang tersandar seluruh Indonesia. Program itu juga didukung oleh tenaga relawan BKKBN dan PPK Desa yang sudah dilatih secara nasional mengenai cara mengukur tumbuh kembang anak.

“Kita telah melakukan gerakan pengukuran serempak secara nasional balita seluruh Indonesia dengan capaiannya 96% dan dipastikan bagi anak yang stunting sudah ditangani. Dari 17,8 juta anak, sekitar 16 juta lebih sudah diintervensi. Diharapkan pada kepemimpinan periode berikutnya, berbagai program perbaikan gizi untuk anak-anak dapat berlanjut demi masa depan anak Indonesia,” tuturnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat