Sejumlah Wilayah Alami Kekeringan, BNPB Ingatkan untuk Antisipasi Kebakaran di Pegunungan dan TPA
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta pemerintah daerah dan masyarakat mengantisipasi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah pegunungan dan tempat pemrosesan akhir (TPA). Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyatakan, mengingat sebanyak 70% kabupaten/kota di pulau Jawa telah menyatakan siaga kekeringan, maka perlu antisipasi terjadinya kebakaran di pegunungan dan TPA seperti yang terjadi pada 2023 lalu.
“Untuk Jawa, berbeda dengan kondisi Sumatra atau lahan gambut pada umumnya. Jadi untuk Jawa, pengalaman kita di 2023 itu lebih banyak kawasan wisata alam terbuka, Bromo, Gunung Gede, Ciremai, dan beberapa kawasan Arjuna, dan gunung lainnya terbakar. Ini harus menjadi perhatian,” kata Abdul, Senin (29/7).
Tahun ini, Abdul pun telah menerima laporan masyarakat yang membakar atau membuat api unggun yang difungsikan untuk membersihkan sampah atau setelah memotong rumput. Ia mengingatkan bahwa kegiatan itu berpotensi memicu karhutla.
Baca juga : KLHK Perkuat Antisipasi Karhutla di Wilayah Pegunungan
“Pada kondisi Juli, Agustus dan September, jika membuat api di luar ruangan, maka pastikan itu terjaga. Artinya tidak kemudian tidak ditinggalkan yang berpotensi meluas yang berakibat cukup signifikan,” tegas Abdul.
Untuk kebakaran TPA, Abdul mengingatkan bahwa di 2023 juga ada setidaknya 36 titik TPA yang terbakar. Dan tahun ini pun sudah mulai kembali ada TPA terbakar di Bali meskipun segera diatasi, ada TPA di Kupang, Nusa Tenggara, yang cukup lama bisa dikendalikan.
Ia menegaskan bahwa semua pihak harus waspada. Pasalnya, kondisi kekeringan akan sangat mudah memicu kejadian karhutla. Dan ia pun mengingatkan bahwa karhutla yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan karena faktor intervensi manusia.
“Jangan lupa periode puncak el nino lalu sangat banyak kawasan-kawasan di sisi jalan tol banyak terbakar. Ini juga sangat mudah di logika kita mungkin ketika mengendarai mobil sambil merokok lalu dibuang, itu yang memicu api. Hal seperti ini yang harus kita waspadai,” pungkas dia. (Ata/Z-7)
Terkini Lainnya
Lahan Gambut Mulai Terbakar, Tim Restorasi Gambut Maksimalkan Partisipasi Masyarakat
Karhutla di Sumatra Selatan Mencapai 2.984 Hektare
Diduga Ulah Manusia, 2 Hektare Lahan Dekat Vihara Di Pangkalpinang Terbakar
KLHK Lakukan Supervisi Pengendalian Karhutla di NTT
HUT Manggala Agni Ke-22, Menteri LHK Minta Tetap Waspada Karhutla Selamanya
Karhutla Terjadi di 6 Kabupaten/Kota di Kalsel
BNPB Rancang Pedoman Pemulihan Pascabencana
Gandeng ICLEI, BNPB Kembangkan Program Ketahanan iklim dengan Antisipasi
BNPB Beri Bantuan Darurat untuk Penanganan Banjir Sanggau
BNPB Sebut Sekitar 1.400 Bencana Terjadi di Indonesia Per September 2024
Industri Dalam Negeri Didorong Perkuat Manajemen Bencana
Banjir Melanda Kota Binjai, Ratusan Rumah Warga Terendam
Digitalisasi Pendidikan via Integrasi Platform
Upaya Mendekonstruksi Citra Perpustakaan
Pilkada dan Tanggung Jawab Moral Profesor
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap