visitaaponce.com

Mahasiswa UGM Teliti Antibisa Ular Tanah dari Biji Asam Jawa

Mahasiswa UGM Teliti Antibisa Ular Tanah dari Biji Asam Jawa
Asam Jawa(https://uptpth.dishut.jatimprov.go.id/)

KELOMPOK mahasiswa UGM meneliti berhasil khasiat biji asam jawa (Tamarindus indica) sebagai antibisa ular tanah (Calloselasma rhodostoma). Penelitian ini mendapat pendanaan dari program PKM-RE (Program Kreativitas Mahasiswa  Riset Eksakta)

Ketua tim penelitian ini, Oktaviani Nisa Hanafiah menceritakan, latar belakang penelitian ini didasari oleh tingginya kasus gigitan ular di Indonesia. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia, WHO, kasus gigitan ular  di Indonesia mencapai 135.000 kasus per tahun dengan angka kematian  berkisar 5-10 persen.

Ia mengatakan C. rhodostoma menjadi salah satu ular yang banyak menyebabkan kematian di Jawa. "Masalahnya adalah Serum Antibisa Ular untuk gigitan ular ini belum terdistribusi secara luas dan tersedia dengan harga yang kurang  terjangkau," terang mahasiswa Kedokteran Hewan tersebut dalam siaran pers, Rabu (31/7).

Baca juga : Pentingnya Padang Lamun untuk Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Dari data itu, ia membetuk tim bernama Tim Averin (Antivenom use Tamarind). Tim ini beranggotakan Fauzela Azira Ainaya (Biologi), Fani Nur Maftukhah (Farmasi), Rahmadina Nur Azizah (Farmasi), dan Khansa Fortuna Putri (Kedokteran Hewan). Mereka dibimbing oleh Dosen Fakultas Biologi, Dr. Fajar Sofyantoro, M.Sc.

Oktaviani Nisa menjelaskan bahwa riset ini terkait ekstrak biji asam jawa ini berpotensi dalam pengobatan alternatif untuk mengurangi angka kematian korban gigitan ular tanah di Indonesia. Ekstrak biji asam jawa telah diujikan pada bisa ular C. rhodostoma secara in vivo.

Dari hasil penelitian mereka pada kelompok perlakuan ekstrak biji asam jawa, luasan hemoragik atau pendarahan berhasil diturunkan secara signifikan jika dibandingkan dengan perlakuan injeksi bisa ular. Oleh karena itu, T. indica dapat menjadi harapan baru dalam pengobatan gigitan ular, khususnya ular C. rhodostoma.

Baca juga : Peneliti UGM Kembangkan Formula untuk Terapi Penyembuhan Tumor Pembuluh Darah

"Riset ini dapat menyediakan data riset praklinis mengenai aktivitas antibisa ekstrak biji T. indica terhadap penyakit gigitan ular C. rhodostoma. Hasil riset ini dapat memberikan kontribusi untuk menurunkan angka kematian kena gigitan ular tanah," imbuhnya.

Terkait hasil riset yang mereka lakukan, kata Oktaviani sudah  dipresentasikan dalam Seminar Nasional Biologi Tropika (SNBT) pada 20 Juli 2024 di Fakultas Biologi. Melalui SNBT, hasil riset selanjutnya akan dipublikasikan dalam Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology (JTBB).

Meski baru penelitian awal, Oktaviani mengharapkan riset ini mampu membantu menyelesaikan masalah aksesibilitas dan biaya dalam mengatasi kasus gigitan ular tanah dengan pengembagan antibisanya. "Dengan usaha dan kerja keras, kami berharap riset ini menginspirasi kami untuk terus menggali potensi alam dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia," pungkas Oktaviani. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat