PeaceGeneration Gandeng Komunitas Lokal Atasi Isu Intoleransi
INDONESIA tengah menghadapi darurat toleransi beragama. Dilansir dari laporan Setara Institute, pada 2023, terjadi 217 peristiwa dengan 329 tindakan pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan, termasuk kesulitan membangun tempat ibadah, peraturan diskriminatif, tuduhan penistaan agama, dan pelarangan kegiatan keagamaan.
Pada Maret 2023, pembangunan Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) di Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditolak. Baru-baru ini, viral di media sosial pembubaran aktivitas ibadah di Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banteng, pada Juli 2024.
Merespons peristiwa itu, 20 komunitas lokal di Indonesia meluncurkan kampanye #Friendship4Peace untuk menyuarakan isu kebebasan beribadah dan berkeyakinan. Kampanye ini diluncurkan di aplikasi Campaign #ForABetterWorld, sebuah platform karya anak bangsa yang menyuarakan isu-isu sosial secara inovatif dan luas. Kampanye ini berkolaborasi dengan PeaceGeneration Indonesia, sebuah social enterprise yang bergerak di bidang pendidikan perdamaian.
Baca juga : Masjid di Jerman Diizinkan Kumandangkan Azan
Menurut Direktur Eksekutif PeaceGeneration Indonesia, Irfan Amali, kampanye ini adalah langkah praktis yang bisa diikuti berbagai kalangan. “Kami sadar, banyak masyarakat yang punya tekad besar meruntuhkan tembok intoleransi, sayangnya mereka hanya bisa diam karena tidak tahu harus mulai dari mana. Dengan menyelesaikan aksi #Friendship4Peace, masyarakat bisa membantu banyak orang dengan cara simpel dan bisa dilakukan di mana saja, kapan saja,” ujar Irfan.
Kampanye #Friendship4Peace di aplikasi Campaign #ForABetterWorld mendorong masyarakat berdonasi tanpa uang untuk mendukung kegiatan toleransi, seperti edukasi lintas agama untuk anak-anak di Medan dan dialog terbuka untuk pembangunan tempat ibadah di Kabupaten Bandung.
Benaya Jonatan, Project Lead #Friendship4Peace dan Program Officer Campaign, menegaskan pentingnya aksi nyata dalam memerangi intoleransi. “Kasus intoleransi di Indonesia masih terus bergulir. Ini adalah ironi di balik semboyan bangsa Bhinneka Tunggal Ika. Kami mengajak masyarakat ikut beraksi nyata dengan men-download aplikasi Campaign #ForABetterWorld di App Store atau Google Play, lalu buka dan lakukan challenge dari program #Friendship4Peace,” imbuhnya.
Saat ini, masyarakat dari berbagai kalangan telah berpartisipasi dalam aksi-aksi di aplikasi Campaign #ForABetterWorld, seperti mengunggah foto bersama teman lintas iman atau membagikan pesan persahabatan untuk teman-teman dari berbagai latar belakang agama dan keyakinan. (S-1)
Terkini Lainnya
Mosaik Hati Indonesia Dibangun Khusus untuk Paus Fransikus, Simbol Keberagaman Indonesia
Masyarakat Lampung Selatan Rayakan Keberagaman melalui Pesta Budaya
Kampung Moderasi Beragama di Tangsel, Jaga Kerukunan di Tengah Keberagaman
Rencana Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, PBNU Ingatkan Keberagaman
Makna dan Pengamalan Sila Pertama Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Kapolri: Jadikan Pidato Paus Fransiskus Semangat Toleransi Beragama
Paus Fransiskus dan Keteladanan dalam Langgam Hedonisme
Kapolri Harap Misa Akbar Paus Fransiskus Jadi Simbol Toleransi
Fitrah Keindonesiaan dan Paus Fransiskus
Siap Sambut Paus Fransiskus, Istiqlal-Katedral Bukti Nyata Toleransi Antaragama
PRT, Paus, dan Pancasila
Partai Islam Gagal, Islam Politik Jaya?
Partisipasi Masyarakat dan Peran Pemda dalam Upaya Pemberantasan Mafia Tanah
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap