visitaaponce.com

Ekstrak Anggur Merah Dapat Digunakan untuk Terapi Neuropati Diabetik

 Ekstrak Anggur Merah Dapat Digunakan untuk Terapi Neuropati Diabetik
Ilustrasi(freepik.com)

SEKELOMPOK mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) melakukan penelitian inovatif untuk 
mengatasi komplikasi umum dari Diabetes Mellitus (DM) dengan memanfaatkan senyawa bioaktif anggur merah. Diharapkan hasilnya akan 
memberikan hasil terapi yang lebih efektif dalam mengelola neuropati diabetik.

Neuropati diabetik merupakan salah bentuk komplikasi dari penyakit diabetes melitus yang menyebabkan gangguan pada saraf tepi ditandai dengan gejala sering kesemutan, nyeri, atau mati rasa.

Penelitian ini dilakukan oleh lima mahasiswa dari berbagai fakultas, yaitu Puji Kurnellawati dan Adha Fauzi Hendrawan dari FK-KMK, Fauziah 
Rahma Zora Rustiawan dan Araya Pangastuti dari Fakultas Farmasi serta M. Syuja Rizqullah dari Sekolah Vokasi. Tim ini dibimbing oleh Dr. Rio Jati Kusuma, S.Gz., MS. dari Gizi Kesehatan FK-KMK UGM. Kelimanya meneliti potensi resveratrol dalam NLC untuk mencegah perkembangan neuropati pada model hewan DM.

Baca juga : Mikroalga Euglena sp Berpotensi Cegah Stunting

Puji Kurnellawati menerangkan dalam penelitian ini, tim mahasiswa menggunakan ekstraksi anggur merah untuk memperoleh resveratrol, yang 
kemudian dienkapsulasi dalam Nanostructured Lipid Carrier (NLC)

Selanjutnya diuji pada tikus wistar digunakan sebagai subjek penelitian dalam rangka menguji tingkat efektivitas terapeutik ini. Beberapa hal yang diuji terkait kadar glukosa darah, respons nyeri, serta analisis ekspresi gen antioksidan dan histologi nervus sciaticus. 

"Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan NLC mampu menurunkan kadar glukosa darah dan inflamasi serta meningkatkan fungsi motorik pada tikus model DM," ujar Puji dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Rabu (7/8).

Baca juga : Mahasiswa UGM Teliti Kombinasi Ekstrak Rosella dan Bekatul Beras Hitam untuk Penurun Kolesterol

Dari hasil penelitian, kata Puji, menunjukkan perbedaan signifikan dalam waktu jingkat kaki, kadar glukosa darah, dan kadar TNF-α antar kelompok perlakuan. Penemuan ini menunjukkan bahwa NLC tidak hanya meningkatkan bioavailabilitas resveratrol tetapi juga efektif dalam mengurangi gejala neuropati diabetik.

Pendekatan ini memiliki potensi besar sebagai terapi preventif yang lebih baik untuk penderita diabetes," katanya.

Melalui metode enkapsulasi resveratrol dalam NLC, penelitian ini menurut Puji, tidak hanya memberikan solusi potensial bagi penderita neuropati diabetik, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan obat dan terapi. Ia berharap hasil penelitian ini dapat diakses oleh masyarakat luas dan mendorong diskusi serta kolaborasi lebih lanjut dalam bidang riset obat-obatan.

"Adanya temuan ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pengembangan lebih lanjut dalam terapi neuropati diabetik dan membantu meningkatkan 
kualitas hidup para penderita diabet,"katanya. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat