Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih Lakukan Transplantasi Terumbu Karang
BALAI Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) bekerja sama dengan PT Palapa Timur Telematika (PT PTT) dan masyarakat Yomakan melaksanakan program transplantasi terumbu karang di Pulau Apimasum, Teluk Wondama. Kegiatan ini merupakan bagian dalam rangka Road To HKAN (Hari Konservasi Alam Nasional). Tujuannya untuk memulihkan dan memperbaiki kondisi terumbu karang yang rusak akibat faktor alam, aktivitas manusia, dan faktor lainnya.
Transplantasi terumbu karang ini menggunakan media berbentuk jaring laba-laba yang terbuat dari besi dan dilapisi pasir, dengan jumlah 100 bagan. Bibit karang yang digunakan berasal dari famili Acropora. Metode ini telah terbukti efektif dalam mempercepat pertumbuhan dan pemulihan terumbu karang.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih Supartono menjelaskan, kegiatan ini adalah tindak lanjut dari MOU antara BBTNTC dan PT PTT yang ditandatangani tahun 2018. Kegiatan transplantasi terumbu karang merupakan langkah penting dalam upaya untuk melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati laut di Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
Baca juga : Erni Suyanti Abdikan Hidup untuk Menolong Satwa Liar
“Kami berharap upaya ini dapat memberikan dampak positif bagi ekosistem laut di Taman Nasional Teluk Cenderawasih dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam kegiatan konservasi,” ujar Supartono dalam keterangannya, Selasa (13/8).
Sementara itu, Direktur Utama Palapa Timur Telematika Leon M. Kakisina menyatakan, PT PTT melakukan perjanjian kerja sama dengan BAKTI Kominfo sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerja sama (PJPK) terkait pembangunan dan pengelolaan Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Palapa Ring untuk Paket Timur.
"Kami sangat mendukung upaya konservasi. Sebagai perusahaan yang peduli terhadap lingkungan, kami bangga dapat berkontribusi dalam program transplantasi terumbu karang ini. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi ekosistem laut dan masyarakat Yomakan,” ujarnya.
Baca juga : Keberhasilan Konservasi Indonesia Jadi Contoh bagi Negara-negara ASEAN
Program transplantasi ini melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat Yomakan, termasuk kelompok binaan BBTNTC dan nelayan. Mulai dari pengangkutan media jaring laba-laba, melapisi pasir, hingga penanaman karang di laut.
Keterlibatan masyarakat Yomakan dinilai sebagai bukti kesadaran mereka akan pentingnya menjaga kelestarian terumbu karang dan ekosistem laut secara keseluruhan.
Lambertus Yomaki, anggota kelompok Tapapai, menginginkan agar terumbu karang di perairan kampung Yomakan kembali pulih sehingga masyarakat Yomakan tidak jauh mencari ikan dari lokasi kampung.
Baca juga : Belasan Badak Jawa di Ujung Kulon Dilaporkan Hilang
“Kami sangat senang bisa terlibat dalam transplantasi terumbu karang ini, Kami akan jaga,” katanya.
Rata-rata tutupan terumbu karang di TNTC berdasarkan titik survei Reef Health Monitoring 2023 adalah 34,63%. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 2001 tentang Kriteria Baku Kerusakan Terumbu Karang, angka ini masuk dalam kategori sedang. Tutupan karang ini naik 0,98% dibandingkan tahun 2018 yang hanya mencapai 33,65%.
Transplantasi terumbu karang di Pulau Apimasum ini diharapkan dapat menjadi model bagi upaya konservasi terumbu karang di lokasi lain di Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Tim BBTNTC berkomitmen akan terus memantau dan mengevaluasi untuk memastikan terumbu karang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, serta memberikan manfaat ekologi dan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Terkini Lainnya
Alih Fungsi Pegunungan Meratus jadi Taman Nasional Ditentang Masyarakat Adat
KLHK Dorong Percepatan Pegunungan Meratus Menjadi Taman Nasional
Pegunungan Meratus Diusulkan Jadi Taman Nasional
Badak Jawa Kembali Lahir di Taman Nasional Ujung Kulon
Hingga 12 Ribu Hektare, Deforestasi Masif di Area Konservasi
KLHK Deklarasikan Taman Nasional Mutis Timau NTT
Menteri LHK Sebut Generasi Muda Harus Jadi Motor Garda Konservasi Indonesia
Aturan Turunan UU Konservasi Wajibkan Pemilik Izin Menata Kawasannya
KLHK Jalin Kerja Sama dengan BEF di Bidang Konservasi
BRIN Ungkap Baru 5% Anggrek Indonesia yang Dapat Status Konservasi IUCN Red List
Konservasi Tanam Bibit Mangrove Tumbuhkan Kepedulian Lingkungan
Pertautan Muslim Indonesia dan Tiongkok Menyambut 75 Tahun Hubungan Diplomatik Dua Bangsa
75 Tahun Tiongkok dan Ambisi Globalnya Langkah Strategis Indonesia
Menyiapkan Generasi Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Pembangunan Manusia dan Makan Bergizi Anak Sekolah
Menunggu Perang Besar Hizbullah-Israel
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap