Gelar Pentas Ketoprak Sunan Gunung Jati, Perkuat Moderasi Beragama dan Pelestarian Budaya
PENTAS ketoprak bertajuk "Wo Ai Ni di Gunung Jati" digelar Kementerian Agama di Bidakara, Jakarta, Jumat (23/8) malam. Pentas yang menampilkan kisah Sunan Gunung Jati, salah satu Walisongo, mengisahkan perjuangannya dalam membangun harmoni antara budaya dan agama.
Pentas ini disutradarai Agus Marsudi, sedangkan tokoh diperankan Anwar Sanusi sebagai Sunan Gunung Jati, Wida Sukmawati sebagai Nyimas Pakungwati), dan bintang tamu spesial Ayu Azhari sebagai Nyi Ageng Suropati.
Dikisahkan, sebagai raja, Sunan Gunung Jati dikenal merupakan pemimpin yang bijaksana dan adil, memperhatikan kesejahteraan rakyatnya dan berupaya menjaga kerukunan serta stabilitas di wilayahnya.
Baca juga : Perkuat Moderasi Beragama, Balitbang Diklat Kemenag Kolaborasi Bersama Dikti Kemendikbudristek
Pada saat itu, Cirebon menjadi kota yang plural, mengingat penduduknya bukan hanya dari Jawa dan Sunda saja, tetapi juga dari China dan Arab.
Sebagai tokoh wali dengan nama asli Syarif Hidayatullah, ia menggunakan pendekatan yang menggabungkan antara ajaran Islam dengan budaya lokal. Ini termasuk seni, adat istiadat, dan bahasa setempat sehingga ajaran Islam lebih mudah diterima oleh masyarakat.
Salah satu sikap toleran yang menunjukkan hal itu adalah, ia mengizinkan pendirian tempat ibadah klenteng, di wilayah kekuasaannya. Tidak hanya memberikan izin, Sunan Gunung Jati juga menyumbangkan kayu sebagai tiang penyangga bangunan klenteng tersebut.
Baca juga : Balitbang Kemenag Gelar Pelatihan Instruktur Nasional Untuk Moderasi Beragama
Sejumlah pejabat tinggi turut hadir dalam acara tersebut, antara lain Wakil Menteri Agama, Ketua Komisioner KPI, perwakilan Komisi VIII, dan sejumlah Duta Besar.
Dalam kesempatan tersebut. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama ( Bimas Islam Kemenag) Kamaruddin Amin pada sambutan acara tersebut mengutarakan tentang pentingnya seni ketoprak dalam perjalanan sejarah bangsa.
“Ketoprak adalah cermin budaya yang memantulkan kearifan lokal serta nilai-nilai luhur yang harus terus diwariskan. Ketoprak juga mengajarkan kita tentang kebijaksanaan, cinta, pengorbanan, kebenaran, dan keadilan yang tak lekang oleh zaman," kata Kamaruddin melalui siaran pers yang diterima hari ini.
Baca juga : Rakornas, Kemenag Bahas Rencana Aksi Pascaterbit Perpres Penguatan Moderasi Beragama
Ia menjelaskan, Sunan Gunung Jati yang bernama asli Syarif Hidayatullah menggunakan budaya sebagai medium dakwah. Seni ketoprak, katanya, mengemban peran serupa dalam menyemai nilai-nilai moderasi beragama, yang mengajarkan harmoni, penghargaan terhadap perbedaan, dan kebhinekaan sebagai kekuatan bangsa.
"Ketoprak menjadi sarana untuk menyatukan hati, menanamkan kesadaran bahwa dalam perbedaan ada persamaan yang menyatukan kita sebagai umat manusia," jelasnya di hadapan ratusan hadirin.
Pada pentas tersebut, para tamu undangan tidak hanya menyaksikan sebuah pertunjukan, tetapi juga peradaban yang hidup dan bernapas melalui seni ketoprak. Hal ini membuktikan, lanjut Kamaruddin, budaya dan agama dapat berjalan beriringan, saling memperkaya, dan saling menguatkan, membentuk peradaban yang beradab dan berbudaya.
Baca juga : Rhoma Irama Perjuangkan Moderasi Beragama lewat Musik
“Inilah pentingnya melestarikan seni tradisional seperti ketoprak agar nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang,” tegas Kamaruddin pada pentas yang ditayangkan live streaming di Bimas Islam TV.
Sementara itu, Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, menyoroti tema ‘Wo Ai Ni di Gunung Jati’ menggambarkan eratnya hubungan antara kebudayaan dan ajaran agama. “Pentas ketoprak ini adalah wujud nyata dari pelestarian budaya nusantara yang kaya akan nilai-nilai luhur dan menjadi sarana edukasi dalam menyampaikan pesan-pesan moral dan spiritual,” ujarnya.
Dia juga menyampaikan bahwa persiapan pentas ini melibatkan penggalian data mendalam mengenai sejarah dakwah Sunan Gunung Jati, dengan konsultasi dari ahli sejarah, filolog, dan budayawan.
“Latihan intensif selama dua bulan oleh para pemain ketoprak menunjukkan komitmen tinggi mereka untuk memberikan penampilan terbaik. Mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pencerahan tentang pentingnya merawat kebudayaan dan mengedepankan moderasi dalam beragama,” papar Zayadi.
Zayadi mengucapkan terima kasih kepada Menteri Agama, Gus Yaqut Cholil Qoumas, yang memberikan dukungan penuh. Ia berharap pentas ketoprak ini dapat menjadi bagian dari upaya bersama untuk melestarikan kebudayaan dan memperkuat moderasi beragama di tengah-tengah masyarakat.
“Semoga usaha ini mendapat ridha dari Allah SWT, dan seni tradisional seperti ketoprak terus hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi,” harapnya. (H-2)
Terkini Lainnya
Kemenag Sediakan 4.000 Judul Buku di Perpustakaan Digital 845 Masjid
Kemenag Salurkan Rp7,8 Miliar Bantuan Operasional Gereja di Indonesia
Wamenag Saiful Rahmat Dasuki :Moderasi Beragama, Warisan Leluhur yang Terus Diperkuat
Balitbang Diklat Luncurkan API Pemantauan Moderasi Beragama
Kemenag Jadikan ISIM 2024 untuk Dukung Inovasi Masjid Ramah Lingkungan
Kemenag Berhasil Sertifikasi 255.989 Tanah Wakaf
Dewan Kesenian Klaten Gelar Ketoprak Babad Hadeging Klaten, Media Indonesia Dapat Penghargaan
Seniman Kritik Putusan MK lewat Pentas Ketoprak Tobong
592 Siswa SD-SMP Ikuti Festival Ketoprak Pelajar Klaten
Dewan Kesenian Klaten Gelar Festival Ketoprak Pelajar XII Piala Bupati
Pawarta Jogja, Banhubda DIY, Kagama Depok Gelar Pentas Ketoprak
Kurikulum Sekolah Damai
79 Tahun TNI, Transisi Kepemimpinan dan Tekad untuk Indonesia Emas
Pertautan Muslim Indonesia dan Tiongkok Menyambut 75 Tahun Hubungan Diplomatik Dua Bangsa
Pemerintahan Baru dan Reformasi Pemilu
Pembangunan Manusia dan Makan Bergizi Anak Sekolah
Menunggu Perang Besar Hizbullah-Israel
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap