BRIN Permudah Ijin Riset di Indonesia
BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengambil langkah proaktif untuk mempermudah proses perizinan riset di Indonesia dengan memperkenalkan inisiatif Integrasi Layanan Perizinan Riset (Inline). Hal itu dilakukan untuk mendorong ekosistem riset di Indonesia agar lebih maju.
Inline merupakan inisiatif yang digagas BRIN untuk mengintegrasikan berbagai layanan perizinan riset yang sebelumnya tersebar di berbagai Kementerian dan Lembaga (K/L). Direktur Tata Kelola Perizinan Riset dan Inovasi BRIN Tri Sundari menjelaskan bahwa Inline dirancang untuk mempercepat proses perizinan riset dengan menghilangkan kebutuhan untuk mengunggah dokumen yang sama di beberapa aplikasi berbeda.
Saat ini masing-masing K/L memiliki proses bisnis dan mekanisme masing-masing yang bersifat parallel. Artinya proses perizinan di suatu instansi pemerintah baru dapat dilaksanakan setelah proses perizinan sebelumnya telah selesai. Dengan penerapan Inline diharapkan perizinan riset di Indonesia sudah satu pintu, seperti OSS pada perizinan berusaha.
Baca juga : Dosen Universitas Pancasila Masuk Enam Periset Muda Terbaik PPI
"Dengan Inline, diharapkan iklim riset di Indonesia menjadi lebih kondusif dan mampu mendorong terciptanya inovasi baru," kata Tri dalam keterangan resmi, Senin (26/8).
Tri menekankan bahwa perizinan riset yang efisien tidak hanya penting bagi peneliti dalam negeri, tetapi juga untuk menarik minat peneliti asing yang ingin melakukan riset di Indonesia. "Indonesia memiliki kekayaan biodiversitas yang luar biasa, yang menarik perhatian peneliti dari seluruh dunia. Dengan layanan perizinan yang lebih mudah, kita dapat meningkatkan investasi riset dan inovasi di negara ini," tambahnya.
Dengan sistem Inline, proses perizinan riset menjadi lebih sederhana dan terintegrasi, memungkinkan peneliti untuk mengajukan izin melalui satu platform. Selain itu, pemohon dapat memantau status permohonan secara real-time, sehingga mengurangi ketidakpastian dalam proses perizinan. Layanan ini dapat diakses oleh seluruh peneliti, baik WNI maupun WNA, yang akan melakukan riset di Indonesia.
Dengan implementasi Inline, BRIN berkomitmen untuk memberikan layanan yang lebih efisien dan transparan, yang tidak hanya memudahkan peneliti dalam negeri, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai destinasi riset yang menarik bagi peneliti dari seluruh dunia.
"Selain akan meningkatkan investasi di bidang riset juga akan meningkatkan citra perizinan riset di Indonesia di mata dunia," pungkas Tri Sundari. (Z-8)
Terkini Lainnya
Research Week 2024 Untar, Apresiasi Kinerja Dosen Genjot Riset dan Publikasi
Berburu Dana Riset? Ini 8 Skema Pendanaan Riset dari BRIN
ARC PUIPT Nilam USK Raih Juara 1 Global Innovation Awards Di Barcelona Spanyol
Diana Elizabeth Waturangi, Ukir Prestasi dari Hibah Riset Internasional
Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro: Inovasi dan Riset Kunci Masa Depan Bangsa
Global Innovation Index Indonesia Masuk Peringkat 54 Pada Tahun Ini
Dana Riset Perguruan Tinggi belum Optimal, Penyederhanaan Administrasi Perlu Dilakukan
CQU Peringkat 52 The Impact Tandatangani MoU dan Gelar Public Lecture dengan UT untuk Revolusi Publikasi Riset dan Sains Terbuka
Kolaborasi Riset Indonesia-Australia: Wujudkan Swakelola Limbah dan Ekonomi Sirkular di Citarum
BRIN Berkomitmen jadi Fasilitator Utama Pengembangan Riset
Pendidikan Bermutu dan Kesejahteraan Guru
Belajar Kolaboratif
Membangun Kapasitas Biologi Komputasi untuk Kemandirian Bangsa
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
Menuju Pendidikan Tinggi Transformatif
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap